Happy Reading!
________
Suasana kembali mencekam setelah Keanu mengatakan alasan Askana kembali ke Indonesia setelah dia menjalani masa sekolah atasnya di luar negeri.
Tidak perlu di perhatikan dengan seksama, hanya dengan melihat sekilas saja semua orang bisa tahu jika orang-orang di ruang tamu itu sedang marah, apalagi gadis yang memangku pria manis di pangkuannya.
'Haruskah aku membunuhnya? Apakah cukup jika mengirim lima pembunuh bayaran? Ah, atau ku buat sekenario kecelakaan saja? Mungkin memberikannya pada Gama lebih baik, agar dia bisa di makan dan di cabik oleh beruang besar itu. Atau aku bisa mengulit-'
"Oh, lalu?"
Pemikiran sadis Zeline harus terhenti karena perkataan dari kekasihnya yang terlihat santai, dia menatap tak percaya pada respon sang kekasih yang terlihat tenang.
"Sayang, jika kamu mau, aku akan menyeret bajing*an itu ke hadapanmu."
Shaquille menatap Zeline dengan bulu kuduk yang meremang, dia memang tahu jika kekasihnya ini agak lain, tapi dia menghargai pengertiannya.
"Gak papa, Sha mau urus itu sendiri."
"Tidak!"
Shaquille terlonjak kaget saat Karina dan Keanu berucap bersamaan, kedua kakaknya itu kini telah berdiri di hadapannya.
"Kamu gak perlu berurusan lagi sama bajing*an itu, cukup serahkan ini pada kami, dan kamu hanya perlu menunggu hasilnya." Karina tidak akan pernah membiarkan seseorang yang menuangkan cuka pada luka adiknya mendekat.
"Itu benar, kami akan membuat mereka membayar atas apa yang mereka lakukan, jadi kamu tidak perlu turun tangan dan mengotori tanganmu." Tambah Keanu dengan tatapan yang sangat serius.
Shaquille tersenyum mendapat perhatian yang sangat tulus dan menyenangkan ini, dia lantas memegang tangan kedua kakaknya. "Makasih, tapi Sha mau berjuang juga, Sha gak mau terus menjadi pihak penerima. Sha seneng kalian khawatir sama Sha, tapi kali ini, biarin Sha yang berjuang, Sha mau mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik Sha." Ucapnya, membuat Karina maupun Keanu merasakan kedua mata mereka panas, lantas memeluk si bungsu dengan sayang.
"Sha udah janji Sha bakal jadi lebih baik dan jadi lebih kuat, jadi Sha gak bakalan bisa di tindas lagi." Ucapnya lagi, dia mengelus kedua punggung kakaknya.
Karian dan Keanu sendiri tidak berbicara, mereka merasa sangat bangga pada si bungsu yang mau berusaha dan melawan traumanya, mereka terlalu bahagia hingga mereka menangis tanpa suara.
Shaquille tersenyum tulus menatap teman-temannya yang lain yang juga memiliki tatapan bangga di mata mereka, apalagi saat dia merasakan elusan hangat di puncak kepalanya dari gadis yang menjadi kekasihnya.
"Jadi intinya, Askana kembali ke Indonesia karena mau nyingkirin Sha, gitu?" Ranya pria manis itu, mendapat anggukan dari semua orang.
"Terus, kenapa baru sekarang? Bukannya dia punya banyak waktu selama ini? Kenapa baru sekarang, saat Sha udah lepas dari keluarga Gunandhya."
Terdiam, baik Keanu atau siapapun, mereka terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan yang di lontarkan Shaquille.
Shaquille menatap dengan harap pada semua orang, tapi sepertinya mereka juga tidak mengetahui motif sebenarnya dari Askana yang baru kembali setelah empat tahun berada di luar negeri.
Sebuah tepukan halus di rasakan Shaquille pada puncak kepalanya, dia mendongak, menatap si pelaku yang adalah kekasihnya.
"Apapun motifnya, yang pasti itu akan membahayakanmu. Karena targetnya adalah dirimu." Ujarnya dengan suara berat.
Shaquille mengangguk, dia memang pernah kepikiran jika keluarga Gunandhya saat ini akan menyingkirkannya cepat atau lambat, tapi dia tidak pernah berharap hal itu benar-benar terjadi.
Padahal, semua itu bukan milik mereka, mereka mencuri dari dirinya dan menggunakannya seolah itu adalah milik mereka.
Padahal sudah tertulis dengan jelas di surat wasiat, jika semua harta benda peninggalan keluarganya, termasuk nama Gunandhya, adalah miliknya, milik Shaquille Melviano!
Mereka yang hanya menumpang dan mencuri, apakah memiliki hak untuk menyingkirkan dirinya? Yang adalah pewaris sah?
"Yah, coba saja. Akan ku perkenalkan dengan kematian."
Semua terdiam mendengar nada penuh dengan intimidasi itu, intonasinya terdengar rendah dan menusuk.
"Aku tidak keberatan untuk membuat mereka bersujud di hadapan kedua orang tuaku."
Yah, hanya satu hal jika suasana dan nada suara Shaquille berubah. Alter ego-nya telah mengambil alih, dengan persetujuan dari kedua pihak.
"Di hadapan makam, atau di hadapan kedua orang tuamu?"
Shaquille, atau yang sekarang di ambil alih oleh Shaquino, menatap pada tangan yang melingkar posesif di pinggangnya, lalu maniknya kembali bergulir ke belakang, bertabrakan dengan manik hitam pekat lainnya.
Sebuah senyum terpatri dengan manis, tapi entah kenapa tidak terasa kesan manis sekalipun dari senyum itu.
"Bukankah melakukan keduanya lebih baik?" Tanyanya dengan nada riang. Yang di balas dengan anggukan dan juga senyuman aneh dari sang kekasih.
Kedua orang itu tengah berada dalam dunia mereka, menyisihkan orang-orang di sekitar yang mulai bergidik ngeri melihat dua sejoli yang memiliki selera sama dalam hal-hal aneh dan menakutkan.
"Seperti biasa, mereka dengan pemikiran gilanya." Celetuk Azalea dan mendapat anggukan dari semua orang.
Bukan pertama kali mereka melihat Shaquino yang mengambil alih tubuh Shaquille, berbagi pemikiran gila dengan sang kekasih yang ternyata juga lebih gila.
Mereka bahkan sudah tidak terkejut lagi jika dua kepribadian lainnya saling berganti.
Tapi saat pertama kali mereka melihat dan mendengar hal-hal gila keluar dari mulut tipis pria manis itu, mereka tidak bisa tidak terkejut, apa lagi Karina dan Keanu.
Memangnya siapa yang tidak terkejut, saat kalian memiliki adik manis yang kalian ketahui masih polos dan sedikit nakal, malah memiliki pemikiran gila tentang membunuh, menyiksa, dan bahkan membuat rencana pembunuhan?
Kakak mana yang tidak terkejut? Katakan padaku!
Tapi yah, hidup memang selalu memiliki banyak kejutan, dan masih banyak juga rahasia yang di simpan dengan rapat.
Kalian tidak lupa bukan? Jika Shaquille memiliki rahasia yang tidak pernah dia beritahukan kepada siapapun termasuk keluarga Anederea, yang telah menjaganya selama hampir empat tahun ini.
Rahasia yang hanya dirinya dan sang alter ego yang tahu, rahasia yang mungkin akan menyebabkan trauma jika si kepribadian lemah tahu.
Rahasia yang akan membuat semua orang tidak percaya dan menganggap itu tidak mungkin, tapi Shaquille sendiri bertanya-tanya, kenapa kekasihnya bisa dengan mudah mengetahui rahasia itu? Bahkan dia tidak terkejut?
.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile
Teen FictionTentang Shaquille, seorang anak lelaki yang baru menginjak usia15 tahun, ia yang memiliki masa lalu yang kelam membuatnya menjadi sosok yang urakan dan suka mencari keributan atau berkelahi. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang babyable dan ting...