4

366 18 0
                                    




"Kalau tidak salah Refon Margharet  memiliki perusahaan Comp'Fon, memiliki istri yang telah meninggal, berumur 49 tahun, dia memiliki 4 anak dan membenci anak bungsu karena dianggap membunuh istrinya,  yaitu Queen Margharet..lalu..hm....Apa lagi sih gw lupa bang*** identitas si Refon" ucap Queen

Saat ini Queen sedang mengingat dan menulis tentang  seluruh  identitas keluarga Queen asli.

Queen mendapatkan sedikit identitas keluarga Queen asli di ingatan masa lalu, dan sebagiannya dari novel yang dia baca dikehidupan pertamanya.


" Ok sekarang begini aja dulu karena kepala gw sakit mengingat identitas si iblis, lagian tinggal identitas si  twins itu belum gw tulis" Queen langsung merebahkan diri nya di kasur.

Saat ingin menutup matanya, tiba-tiba saja ada bi Inah mengetuk pintu, mau tak mau Queen harus membuka kembali matanya.


Tok....tok..tok...

Bi Inah mengetuk pintu dan masuk setelah Queen menyuruhnya masuk.

" Nona Queen waktunya makan malam nona, semua orang serta tuan besar telah menunggu di bawah nona" ucap bi Inah.

"Lagi malas turun bi," ucap Queen yang memang dia lagi mager.

"Tapi nona anda harus makan, anda belum makan dari tadi siang nona, nanti anda akan sakit" ucap bi Inah memperingati.

Queen yang mendengar itu pun mau tak mau harus pergi karena perutnya juga sudah sangat lapar.

"Iya bi, Queen akan turun, bi Inah kembali aja  lanjutkan kerjaan bibi" ucap Queen Kepada bi Inah.

"Tapi..anda bisa mengingat letak dapur nona?" Bingung bi inah pasalnya tadi siang bi Inah ingat kalau nonanya anemia.

" Iya, Queen Udah Ingat semua bi, kan tadi siang Queen habis bertengkar dengan si Refon" ucap Queen yang bingung karena bukannya tadi siang suaranya dapat didengar satu mansion kenapa bi Inah tidak mendengar nya.


"Eh... Iyah kah? Nona bertengkar dengan tuan besar?.... Maaf bibi saat itu disuruh keluar oleh  Tuan muda  untuk membeli cake nona! Tapi saat saya kembali mansion sudah hening tidak seperti biasanya terdengar suara ketawa atau saling mengobrol nona?" Heran bi Inah sefatal apa pertengkaran tuan besar dengan nonanya sampai membuat semua diam dan melamun???.


"Cake?" Ucap Queen bingung kenapa kakaknya  menyuruh bi Inah membeli cake, tapi saat bi Inah  menjawab Queen langsung memotong nya ucapannya.


"Iya, nona cake un- saya mengerti bi, pasti cake untuk si PPB" perkataan bi Inah di potong oleh Queen.

"Kalau begitu bi Inah segera keluar, nanti kerjaan nya ngak selesai²" ucap Queen mengingat kan tugas bi inah.


"Eh... Iya , kalau  gitu saya turun dulu nona , anda sebaiknya turun kebawah, " ucap bi Inah undur diri, dan pergi meninggalkan kamar nona muda.

"Malas banget gw turun" kata Queen setelah bi Inah pergi.

dia langsung turun dari kasur dengan keadaan lemas karena memang tubuhnya belum makan daritadi siang dan harus berteriak.

Skip di meja makan


Queen sudah turun di meja makan, dia  bisa melihat semua orang berkumpul di meja makan dengan si PPB duduk di tengah kakak twins nya.


Mereka semua yang melihat Queen turun hanya acuh tak acuh, Queen sebenarnya sangat malas ke dapur tapi karena lapar, yah sudah turun aja lah.


Sebenarnya Queen ingin makan dikamar tapi pasti ada kata kata menghina karena tidak sopan, lagi pula Queen mau makan bukan adu bacot.


Queen langsung duduk, dia tidak mengacuhkan  orang di sampingnya karena Queen duduk bersebelahan dengannya.

Queen langsung mengambil makanan hingga piring nya sudah tak bisa menampung lagi dan melahapnya dengan rakus.

"En, bukankah itu terlalu banyak??dan kamu pelan² saja" ucap seseorang dengan suara yang dikasih imut-imut kan, yang duduk ditengah-tengah kakak twins nya itu.

" mau-mau gw , makanan-makanan gw kenapa Lo yang  ngatur,dan  Lo jangan panggil seolah olah gw dan Lo  teman dekat, jadi  Lo sebaiknya diam deh sakit telinga gw dengar suara lo!!"  Queen sangat jijik dengar suara si PPB atau bisa disebut Selly Neo.

Selly yang mendengar itu langsung jadi sedih dengan mata maksudnya air mata yang sudah siap keluar tapi tidak dengan hatinya yang sudah mengomel-omel tak jelas.


" Queen perhatikan kata-kata mu, seharusnya kamu  berterimakasih kepada Selly bukan ngelawan!!!"  ayah Queen marah  karena anaknya ini betul-betul tidak punya sopan santun.

"Diam loh Refon , ganggu banget makan" semua orang kaget mendengar ucapan Queen, berani sekali Queen manggil ayahnya hanya dengan nama.


BRAK

"APA-APAAN UCAPAN MU QUEEN MARGHARET!!"marah Refon ke Queen karena memanggil nama nya seperti dia dan Queen adalah orang asing.

"Ck!! Refon kata orang, kalau makan tidak boleh marah marah.. pamalik loh"  Queen mengingat kan refon.

Refon yang mendengar itu hanya bisa menahan amarahnya, karena apa yang dibicarakan Queen adalah kebenaran.

"Hah... sudahlah,mari makan!!!" Ucap Refon yang sudah bisa mengendalikan emosinya.

Makan malam berlangsung dengan keadaan hening, Queen yang berada disana Sangat jengkel karena dikehidupan sebelumnya dia selalu Berbicara saat makan bersama, kecuali jika dia sendiri dia hanya akan membaca novel atau memang menonton film.

Tapi sekarang Queen tidak bisa berbicara karena kalau dia berbicara pasti akan ada ucapan si iblis yang bikin dia emosi, jadi Queen lebih milih diam.

QUEEN MARGHARETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang