Queen dan tiga kutu eh salah maksudnya Devi,lili, dan Dinda sedang mengelilingi mall bahkan paling banyak yang belanja adalah si Dinda ditanya"itu tidak terlalu banyak Din?"malah ngejawab" tidak kok malah bagi gw ini masih belum cukup " sepertinya Dinda bukan anak biasa malah luar biasa.
Mereka sudah membeli sepatu,baju,celana,tas, Hoodie, sweater,jam tangan, bahkan handphone pun sudah dibeli, semua nya ada dari brand chanel, Gucci,H&M, dan Louis tapi yang beli semua bukan Queen ataupun sahabatnya melainkan Dinda.
"Hadeh... Capek gw udah dlu Din kita makan dulu gw lapar karena muter-muter nemenin Lo" Queen kelelahan dan perutnya minta diisi karena kehabisan tenaga.
"Ok kita kerestoran yang itu aja sekali- eh Putri Dinda" ucapan Dinda terpotong karena seorang wanita datang dan memanggil Dinda.
"Putri? Lo kenal Din?" Queen nanya
" Queen, Lo dn sahabat Lo mending duluan aja masuk nanti gw nyusul kalau urusan gw udah selesai"
"Okelah gw juga laper banget" Queen menarik tangan kedua sahabatnya untuk masuk kedalam dan mencari kursi yang muat 4 orang saja
................
...............
"Apa maulo?"
"Lo nanya mau gw apa? Mau gw adalah adek lo, Lo tau gw udah cinta dengannya sangat lama tapi dia sangat lah susah didekati jad- adek gw tidak akan mau sama lo! Lagipula adek tercinta gw dah ngecrush gadis yang lebih cantik daripada Lo bahkan gadis itu masih kelas 11 jadi Lo NYERAH aja karena... Lo itu kayak debu yang menempel diberlian seperti adekku"
"Lo sebaiknya diam!! Kalau Lo ngak mau bantu gw dekati adek Lo gw pasti kan rahasia tentang siapa lo sebenarnya akan gw sebar" Lela mengancam Dinda dengan ancaman terlihat kecil bagi Dinda.
"Emang gw siapa yah? Gw kan manusia Bernama Dinda Anastase, dan tadi apa sebar hah......." Dinda mendekati telinga lela membuat Lela was was.
" Sebelum Lo sebar berita tentang gw maka gw akan mengambil yang menurut mu belum diambil karena belum waktunya jadi sebelum bertindak dan memberi kecaman kepada gw sebaiknya Lo mikir Lo bicara dengan siapa Lela" bisik Dinda di telinga lela.
Lela diam dia tak mau mengambil urusan dia tak mau harta dan nyawanya hilang tapi Lela juga cinta dengan adek Dinda.
"Kenapa? Kenapa Lo diam bukannya tadi Lo yang beri ancaman, cobalah teriak disini bilang Dinda Anastase adalah....." Dinda tersenyum mengejek sepertinya Dinda suka melihat wajah seseorang yang menahan amarah atau ekspresi lainnya.
Lela pergi dia tak mau mengambil urusan untuk saat ini tapi lain kali Lela harus mendapatkan apa yang dia inginkan.
"Kacang" Dinda pergi dari tempat dan menuju kerestoran yang ditempati oleh Queen,
"Lo udah selesai bicaranya? Kok ngak ngajak makan bareng?" Devi ini tipe orang yang suka kepo deh.
"Udah dong, dia pulang dulu katanya sakit perut makanya pulang" Dinda berbohong dengan menampilkan senyuman yang manis dan yah mereka percaya karena mereka pikir si Dinda ni orang jujur.
"Lo ngapain si Li dari tadi liat hp mulu, baca apasih?" Devi memang orang kepo saking kepo nya dia menarik kursi nya dan mendekati lili dan ikut membaca.
" Gw lagi baca tentang keluarga Alexander" lili terlihat fokus seperti nya ada yang menarik.
"Keluarga Alexander keluarga yang mana? Kenapa Lo kepo dengan keluarga Alexander? Ada kecelakaan kah makanya keluarga Alexander jadi viral?" Queen ikut bertanya ke lili masalah nya dalam novel tidak ada nama Alexander lalu kok sekarang ada ya?.
" Dari hasil yang gw dapat keluarga Alexander adalah keluarga terkaya no 1 didunia mereka juga termasuk mafia berbahaya dari yang didapat kan dari generasi ke generasi hasil korban yang didapat melebihi 1 juta jiwa, seluruh korban kebanyakan kehilangan bagian organ apalagi jantung mereka" lili membaca dengan seksama.
"Hingga kini keluarga tersebut mendapatkan 2 dua saudara dan termasuk pewaris, anak pertama adalah perempuan yang menyembunyikan dirinya dari publik karena setiap pewaris pertama harus menyembunyikan diri untuk melatih diri sendiri hingga umur 21, sedangkan anak bungsu adalah laki-laki yang bernama GAVRIEL CAKRA HOSHI ALEXANDER..." lili terkejut ternyata Cakra bukanlah orang biasa.
"Hah? Cakra yang itu?" Queen syok karena didalam novel seharusnya cakra atau keluarga Alexander tidak muncul bahkan sampai Queen matipun Cakra dan keluarga Alexander tidak muncul hanya saja ada satu bab yang menjelaskan asal usul keluarga Alexander itupun belum lengkap.
"Kalian kenapa kaget banget dengar keluarga Alexander emang mereka semenakutkan yah?" Dinda bertanya karena wajah Queen dan sahabatnya menunjukkan wajah berpikir.
"Emang Lo tadi tidak dengar apa yang dibilang lili kalau keluarga Alexander dari generasi ke generasi sudah membunuh lebih dari 1 juta, itu menakutkan din astaga gw kira Cakra orang yang baik hati walaupun datar" -devi
"Biasa itu mah" batin seseorang
"Sepertinya kita harus hati-hati dengan mereka" Queen menyarankan untuk berhati-hati
"Untuk apa?hah.... Kalian ini sini yah gw kasih, gw dan Cakra sudah bersama dari kecil jadi gw tau alasan keluarga Alexander membunuh karena apa dari hasil yang gw dapat keluarga Alexander membunuh karena sebagian ada yang berkhianat, meracuni, bahkan melanggar aturan yang berlaku di keluarga Alexander" Dinda seperti nya sudah sangat kenal yah sama keluarga Alexander sampai tau alasan mereka membunuh.
"Kalau Lo udah kenal lama dengan Cakra artinya Lo tau siapa kakak perempuan Cakra?" Devi melihat Dinda yang terdiam karena pertanyaan yang diberikan.
"Ka-kalau itu gw ngak tau..... Kan gw bilang yang kenal Cakra bukan kakak nya"Dinda kelihatan agak gugup
"Lalu kenapa Lo bisa tau alasan mereka membunuh bukankah itu rahasia keluarga?" Queen malah ikut bertanya ke dinda.
"Hah.....G gw pernah dengar saat pengawal Cakra ingin menangkap seseorang" Dinda mengigit bibir dalam nya ntah lah kenapa dia gugup padahal hanya ditanya.
"Udah lah daripada banyak nanya mending makan lagipula sudah mau malam jadi lebaih baik kalau makan lebih cepat kan Li" Dinda mengalihkan topik ke topik lain.
" Iya... Lagipula gw punya tugas PPKN jadi harus cepat pulang" lili baru saja ingat kalau dia punya tugas dari guru cea.
Mereka pun makan dengan hikmah dan tenang sesekali mengosip tentang sekolah biasa cwk.
"Gw pastikan loh ngak akan bisa bahagia Queen, gw bakal rebut semua miliklo" seorang gadis tidak sengaja melihat Queen dan sahabatnya bahkan Dinda tertawa bahagia dia geram ingin sekali memukul sesuatu tapi dia berada di tempat umum.
Dinda tidak sengaja melihat seorang gadis dengan tangan terkepal yang sedang melihat kesini dia tau siapa gadis bahkan para pembaca pun tau siapa.
"Emak,anak sama aja sama-sama kagak bisa tenang selalu cari gara-gara, dia pikir gw tidak bisa lawan kali, gw bakal bongkar muka asli lo...." Batin Dinda.