" En... Lo tau ngak-"
"Ngak"
"Kan belum selesai en"
" Oh..yaudah apaan?"
" Ternyata yang ngerjain si seller adalah Dinda en"
"Seller siapa Vi?" Tanya lili
"Kamu nanyak? Kamu bertanya-tanya" ledek Devi yang langsung dapat tatapan tajam dari lili.
"Eh..hahah... Maksudnya seller itu si Selly Li,kan en"
" YNTKTS"
"Hah... Sabar Vi orang sabar uang nya banyak"
"Dinda??" Queen mulai mengingat semua karakter yang berada di dalam novel dan diingatan yang telah diberikan kepadanya.
"Hmm.. Dinda Anastase" jelas devi
AHA.... Queen ingat Dinda Anastase, Dinda sangat menyukai Kenzo namun dia tak berani mengucapkan perasaannya karena takut ditolak.
Hingga akhirnya Dinda melihat si seller selalu menempel dengan Kenzo, membuat hati Dinda perih hingga Dinda juga ikut mem-bully si seller.
Namun entah apa yang terjadi didalam novel, Dinda mati karena dibunuh yang memiliki luka tusukan dibagian perut dan organ yang sudah hilang separuh bahkan matanya hilang entah kemana.
Polisi sudah melacak tempat Dinda ditemukan, tapi hasilnya nihil dan tidak ada jejak yang tertinggal hingga kasus nya pun ditutup oleh pihak kepolisian.
Tapi sebenarnya polisi menemukan salah satu bukti yaitu rambut yang panjang berwarna hitam yang ditemukan di tangan dinda. Karena tangan dinda itu masih terkepal Dengan rambut ditengah jari² nya, polisi menduga bahwa seorang wanita yang membunuh Dinda.
Hingga akhirnya polisi tetap tidak dapat menemukan jejak dan bukti membuat kasus kematian Dinda ditutup, walaupun polisi tau bahwa sang pembunuh pasti berkeliaran.
"En"
"En...."
"OYY EN" teriak Devi di telinga Queen, yang membuat Queen langsung tersentak.
"Anj loh vi, teriak di telinga gw," Queen jengkel dengan Devi karena membuat telinga terasa berdengung atau berdenging?.
"Lo nya aja yang dipanggil kagak nyaut, jadi gw teriak lah"
"Tapi tau ngak telinga gw korban nya Vi gblk"
"YNTKTS"
".............. SINI YUK GELUD KITA"
"Ayo...sini maju........sini...... tapi yang kalah harus turutin perintah si pemenang bagaimana?? Deal?"
"Ok..ayo sini"
Lili frustasi lihat tingkah sahabatnya ini, hingga akhirnya lili memilih untuk mengerjakan tugas nya yang belum selesai dan harus dikumpulkan Kamis Depan.
Sekarang Queen dan Devi duduk diantara meja dengan tangan mereka berdua di meja, lili duduk di sofa kamar sambil mengerjakan tugasnya.
" 1 "
"2"
" 3" dan mereka pun memulai GELUD mereka yaitu adu panco.
" Gw pasti menang en"
"Heh... Gw pasti yang menang vi, Lo ngak lihat mukalo udah merah"
"Ngak nyadar, muka Lo juga merah berarti gw yang akan menang"