28. Terjun Bebas

39 22 0
                                    

Ruangan rawat inap Younghoon seolah berubah menjadi horror seketika. Ia tidak pernah berfikir jika harus berdua saja di dalam ruangan kamar rumah sakit dengan makhluk menyebalkan seperti Rynsoul. Dendam itu semakin membuat traumanya kembali. Ia coba menguburnya tapi semakin ia menguburnya ia justru semakin mengingat lembaran luka lama yang membuatnya menjadi pribadi yang tak ramah terhadap wanita manapun. Seperti sekarang ini.

"Akk sayang," tita Rynsoul seraya menyuapi Younghoon dengan sesendok bubur.

Younghoon menceluskan wajahnya, "Lo ngapain sih ke sini?!" tanyanya ketus.

"Ya aku dateng ke sini mau jenguk pacar aku lah," ucapnya dengan senyuman mengembang.

"Stop ya, Ryn. Stop untuk ngusik ketenangan gue!" kesal Younghoon.

"Siapa yang ngusik kamu sih, sayang? Emang salah ya kalau aku perhatian sama pacar sendiri?" tanya Rynsoul lagi mengelus tangan Younghoon. Namun, Younghoon segera menyingkirkannya. Ia begitu jijik disentuh oleh Rynsoul si wanita berwajah dua yang begitu terobsesi dengan dirinya yang sudah banyak perubahan seperti sekarang. Dulu aja pas gue masih jamet lo illfeel sama gue ya njim! Batinnya kesal.

Rynsoul meletakan piring bubur di meja, ia berjalan mengambil keranjang buah. "Kalau kamu gak mau makan bubur. Aku udah bawain buah ini kok untuk kamu," katanya seolah dirinya yang membawa parsel keranjang buah tersebut.

"Kamu mau apa? Buah apel?" tanya Rynsoul sekali lagi, dan Younghoon masih tak menghiraukannya, "Oke. Apelnya aku kupasin dulu ya buat kamu," kata Rynsoul dengan senyum yang mengembang.

Seraya mengupas kulit apelnya, bibir tajam Rynsoul itu mulai lepas kendali, "Tadi aku ketemu loh sama pacar kamu."

Younghoon mengernyitkan keningnya, "Pacar gue?" tanya Younghoon yang tidak sama sekali terlintas dibenakknya jika Soodam si wanita yang menganggapnya orang asing itu akan menjenguknya.

"Iya. Pacar bohonganmu itu," celetuknya tersenyum licik. Ia senang jika Younghoon dan Soodam tidak memiliki ikatan hubungan apapun.

Younghoon terkesiap, "Dia bilang gitu??!" tanyanya dengan kelopak mata yang sudah melebar. Syalan. Cewe aneh itu kenapa bongkar rahasianya ke si cewe gila inisih, batinnya keduakali dalam kekesalan.

"Iya sayang. Kamu kenapa sih gak pacaran sama aku aja. Aku bersedia loh jadi pacar kamu, tanpa kamu suruh dia ngaku-ngaku jadi pacarmu," tawar Rynsoul seraya hendak menyuapi Younghoon sepotong buah apel yang sudah dilucuti kulitnya oleh Rynsoul.

Younghoon tersenyum lebar, "Rynsoul yang cantik. Lo sayang banget kan sama gue?" tanya Younghoon yang jelas senyumnya mengandung banyak arti.

"Ya jelas dong sayang!!" jawab Rynsoul bersemangat.

"Itu pintu daripada nganggur gak digunain, mending lo melangkahkan kaki lo aja untuk enyah dari sini ya," bujuk halus Younghoon.

"Iya. Tapi sebentar lagi ya. Aku masih kangen banget sama kamu loh sayang," katanya lagi seraya hendak menyentuh tangan Younghoon namun Younghoon dengan sigap menghindar.

"Buru. Gue mau istirahat!" ketusnya mengusir Rynsoul.

"Tapi sayang aku masih pengen berduaan loh sama kamu!" rengek Rynsoul menolak interupsi dari Younghoon.

Choose Your Fighter! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang