29. Lidah Buaya VS Lidah Mertua

35 21 4
                                    

Bel masuk telah berbunyi dan pelajaran pertama dimulai dengan mata pelajaran pertanian. Minggu lalu, setiap anak sudah di ingatkan untuk membawa tanaman untuk disumbangkan di taman sekolah. Berbagai macam tanaman mereka bawa dari rumah mereka masing-masing. Termasuk dengan Soodam.

Dirumahnya ada banyak sekali berbagai macam tanaman bunga. Lantas, Mingue menyuruh Soodam untuk membawa sekeresek besar bibit yang sudah siap tanam, seperti bunga mawar, tanaman lidah buaya, monstera, aglonema, dan tak ketinggalan juga bunga kamboja putih yang memang ada di taman belakang rumahnya.

"Wehh lagi pada ngumpul nih. Kita berdua boleh join gak?" tanya Wooyoung yang datang membawa tanaman yang ia bawa. Ia tak sendirian, ia juga bersama Yunho.

"Yaelah bro. Ayok gabung aja sini. Kita welcome kok sama semua orang," tita Yeonjun seraya menyindir San yang sejak tadi memang sudah duduk berdua saja dengan Arin. Tempat dimana San duduk rupanya tidak jauh dari mereka.

"Wooyoung, lo bawa tanaman apa itu?" tanya Soodam yang melihat wadah kresek hitam milik Wooyoung lebih besar daripada milik mereka.

Wooyoung pun mengeluarkan isi yang ada di kreseknya, "Gue bawa tanaman ini. Sisa natalan,"  ujarnya seraya menunjukkan pada mereka.

"Pohon cemara?" tanya Yeonjun.

"Yoi!" jawabnya singkat.

"Ini gak apa-apa kalo dibawa ke sekolah? Kalo misal nyokap lo nyariin gimana, njir??" tanya Yeonjun gusar.

"Santai. Di rumah mah masih ada banyak kok, jun."

"Terus, lo itu bawa apaan, Yun?" tanya Yeonjun pada Yunho yang tampak wadahnya berbentuk petak. Itu karena tanaman Yunho dibawa menggunakan wadah kardus.

"Gue bawa tanaman paling tegar, yang tetap tangguh disegala macam musim," ujarnya.

"Haaa??" semua orang terkejut.

"Iya." Yunho mengeluarkan tanamannya dari wadah. "Gue bawa kaktus anti mleyot." Yunho berkata dengan gagah.

"Oalah. Gue kira tegar makan tanaman," gurau Yeonjun.

"Pagar woy pagar!!" sahut mereka bersamaan.

"Eh tapi sapi eyang gue namanya si tegar loh. Jadi yang dibilang yeonjun ada benernya," sahut Yunho.

"Apa hubungannya?" tanya Wooyoung dengan polosnya.

"Kan sapi makanannya tanaman, koplak!" timpal Yeonjun. Dan mereka tertawa riang bersamaan. Suasananya begitu hangat sekali. Tidak jauh dari tempat mereka duduk, San hanya bisa melihat saja dan tampak begitu sungkan untuk bergabung dengan Yeonjun, Soodam dan teman-teman sekelas yang lainnya. Ia hanya memiliki Arin sebagai temannya saat ini.

Gantian saatnya Soodam dan Xiaoting yang menunjukkan tanaman yang mereka bawa dari rumah.

"Kamu bawa tanaman apa itu sayang?" tanya Yeonjun.

"Aku bawa ini, Aglonema Chocolatoz," ucap Xiaoting sumringah.

"Mamamia lezatozz!!" ujar Yeonjun menyahuti.

Xiaoting mencebik, "Ih bukan itu sayang!" kesalnya seraya mencubit perut Yeonjun.

Soodam, Wooyong dan Yunho hanya tersenyum seraya menggelengkan kepala mereka saja ketika melihat dua sejoli itu.

"Ya maaf," kekehnya, "Terus, lo bawa bunga kuburan ke sini, dami?!" tanya Yeonjun.

Soodam mengernyit, "Bunga kuburan?"

"Iya. Gue sering lihat bunga itu dikuburan, njir!"

Soodam dan Xiaoting terkekeh, "Iya ini sering di kuburan memang. Tapi filosofinya indah banget tauk, jun. Kamboja putih memiliki arti sebagai kesucian hati, dan bentuk keabadian karena bunganya gak mudah layu," papar Soodam menjelaskan.

Choose Your Fighter! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang