41. CONFESS 1

28 9 6
                                    

Di teras halaman belakang rumah, Younghoon sedang tertawa lepas saat sedang membaca novel. Soodam dari arah belakang punggung Younghoon, bergerak perlahan mengintip isi dari novel yang dibaca pria itu, ia ingat jika itu pertama kalinya ia melihat seorang Younghoon membaca novel, biasanya ia hanya melihat pria itu begitu hobi membaca komik saja. Soodam begitu penasaran dengan isi cerita yang sedang dibaca oleh Younghoon. Cerita yang membuat pria itu tertawa dengan lepasnya.

"Lo suka baca novel comedi romance gitu ya?" celetuk Soodam.

Younghoon sontak menutup buku novelnya dan berbalik badan melihat ke arah Soodam. Ia diam membeku di hadapan Soodam. Ia benar-benar tidak menyadari akan kehadiran gadis itu.

"Coba lihat!" pinta Soodam merebut paksa novel yang tadinya dibaca oleh Younghoon. Netra Soodam sudah tertuju ke arah sampul novelnya, "How the nerd boy called love?" tanyanya setelah membaca judul dari sampul no el tersebut, seraya mengarahkan arah pandang penuh intimidasi ke arah Younghoon.

Pria itu pun beranjak dari duduknya, "Iya. Gue baca itu karena tipe wanita yang disukain sama si tokoh utama persis banget sama tipe wanita kesukaan gue." Younghoon merebut kembali buku novelnya dari tangan Soodam seraya kembali duduk di sofa yang ada di halaman belakang rumah.

"Emang tipe cewe yang lo suka yang kayak gimana?" tanya Soodam yang juga ikut duduk di sofa sebelahnya.

Younghoon tersenyum, "Nih lo baca." Younghoon memberikan novelnya itu pada Soodam. "Ntar lo juga tahu sendiri."

Tangan Soodam pun meraih novel itu, "Gue tebak. Pasti tipe cewe yang lo suka itu bohay ya?" tanya Soodam seraya membuka sampul novel.

"Baca aja dulu," titanya.

"A girl who has body looks like a violin?" tanya Soodam lagi.

"Langsung lompat aja ke halaman dua belas paragraf ke-dua," tita Younghoon lagi berusaha tak menghiraukan pertanyaan konyol dari Soodam.

Gadis itu menarik satu ujung bibirnya ke dalam, "Atau yang cantik tinggi semampai? Cerdas?? Sexy??" tanyanya menggulir lembar novel.

"Baca aja dulu!" tita Younghoon ketiga kalinya dan Soodam berhenti menggulir saat sudah sampai di halaman dua belas.

Soodam mulai membaca teks novel yang dituliskan oleh seorang penulis, dimana nama dari karakter tokoh utama pria dalam novel tersebut telah membuat Soodam tercengang, "Tunggu. Ini nama karakter cowonya kenapa lo coret dan lo ganti pake nama lo?" tanya Soodam heran.

Younghoon hanya tersenyum, "Lekas baca apa yang dia bilang."

Soodam kini memfokuskan netranya ke paragraf ke-dua sesuai anjuran Younghoon, "Wanita cantik itu sangatlah banyak. Tapi diri ini selalu penasaran dengan wanita yang memiliki senyum manis, cerdas, rendah hati, sedikit cerewet, berambut panjang hitam legam seperti putri—————Soodam."

Soodam terdiam setelah membaca namanya berada di sana, "Nama gue?" tanyanya melihat ke arah Younghoon. "Kenapa lo coret nama si cewe dan lo ganti pake nama gue??!" tanya Soodam agak ketus.

Pria itu mengangguk, "Sekarang. Lo pasti udah tahu tipe cewe yang gue suka kayak gimana, kan?"

"Tunggu dulu. Kenapa lo harus coret dua nama karakternya dan lo ganti pake nama gue dan nama lo??" Pertanyaan Soodam semakin tak terkendali dan terus menuntut jawaban.

Younghoon duduk mengarah ke arah Soodam, "Banyak hal yang gak pernah lo sadari tapi terjadi mengalir begitu aja di hadapan lo selama ini. Gue sebenernya su—" ucap Younghoon menggantung.

"STOP!!" pekik Soodam memotong ucapan Younghoon.

"Ada apa??"

"Jangan bilang lo mau confess ke gue ya??!" tanya Soodam gusar.

Choose Your Fighter! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang