PROLOG

262 100 91
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



—PROLOG.

Kim Younghoon, sedang duduk dilapangan basket bersama dua sahabatnya, "Jae. Gue penasaran nih. Lo dan juyeon kan udah pro banget soal percintaan. Tolong ceritain dong kisi-kisi indahnya jatuh cinta sama manusia."

Kalimat itu terlontar begitu saja oleh Kim Younghoon. Hyunjae dan Juyeon sontak mereka pun berada dalam satu pandangan heran. Sebab, memang tumben sekali seorang Younghoon membahas soal percintaan.

Biasanya, diajak oleh Juyeon dan Hyunjae untuk mencari udara segar saat malam minggu tiba saja, Younghoon ogah-ogahan. Sekalipun di depan teras rumahnya itu. Tetap saja, Younghoon punya seribu alasan untuk menolak. Jika ditanya apa alasan Younghoon, pasti jawabannya sudah tertaut pada story wastaf nya.

GAK BISA DI GANGGU LAGI BACA KOMIK!

atau

LAGI MABAR. HUBUNGI LAGI BESOK PAGI!

Bukan tidak sering Juyeon dan Hyunjae menawarkan beberapa foto wanita untuk dikenalkan pada Younghoon. Tapi pria tampan itu selalu menolak. Padahal tujuan mereka hanya agar sahabatnya tetap normal. Dan keluar dari dunia halusinasi yang digeluti Younghoon selama enam tahun lamanya.

Lantaran mendengar kalimat itu, Hyunjae pun terkesiap, "Anjim! kisi-kisi. Lo kira pembahasan soal ujian," jawab Hyunjae menggeleng.

Juyeon pun terkekeh, "Masa lo nanya gimana indahnya jatuh cinta sama manusia. Jadi, selama ini lo apaan emangnya??"

"Nah. Temen lo emang ada gilanya, juy," timpal Hyunjae kedal. Sementara Younghoon memutar kedua bola matanya jengah. Ia sedang serius kali ini.

"Gue gak lagi bercanda. Maksud gue, kan selama ini seperti yang lo berdua tau gue selalu sibuk mencintai karakter dari komik-komik kesayangan gue. Sampe rasanya gue sadar, gue emang mati rasa atau emang—"

"—emang udah gak normal gitu?" sahut Hyunjae memotong kalimat Younghoon. Juyeon masih saja terkekeh.

"Ct! Gak asik lo bedua!" Younghoon berdecih kesal. Ia beranjak dari duduknya, matanya membidik ke arah ring. Ia sudah bersiap memasukkan bola basket ke dalam ring. Namun, diurungkannya.

"Yaelah! Sejak kapan seorang Younghoon jadi baperan begini, Juy??" goda Hyunjae.

"Mungkin sejak dia sadar, kalo jatuh cinta pada manusia itu sangatlah indah," tambah Juyeon, seraya merebahkan dirinya di lantai lapangan basket dengan kedua tangan menjadi alas bantalannya. Netra Juyeon pun tak luput memandang langit dan menangkap dua sejoli burung merpati, "Lihat burung yang ada di atas sana, hoon. Cinta adalah hak milik semua makhluk dimuka bumi. Jadi, gak ada istilah pantas dan gak pantas untuk mendapatkan cinta," tambahnya dengan seulas senyum sudah mengembang dibibir Juyeon.

Younghoon yang berdiri itu menengadahkan kepalanya juga untuk melihat hamparan luasnya langit, "Dimana? Gue gak lihat ada burung di atas langit??"

"Ada itu di dalem pesawat. Lagi on the way menuju hawai buat honey moon," tukasnya bergurau.

"Yeeuu. KOPLAK!" umpat Younghoon bersiap melempar bola basket ke arah Juyeon.

Sementara Hyunjae terekeh seraya kedua kakinya melangkah ke arah Younghoon. "Gue ada banyak foto kandidat yang bisa langsung lo praktekin." Tangan Hyunjae merogo saku celananya.

"Kandidat?"

Hyunjae menaikan kedua alisnya seraya berkata, "Choose your fighter, hoon!" seraya menunjukkan layar ponselnya pada  Younghoon. Layar ponsel yang terdapat sebuah kolase foto dari dua puluh wajah para wanita cantik yang mendaftarkan diri mereka pada Hyunjae dan Juyeon untuk dijadikan kekasih Younghoon.

"Ini daftar gebetan lo, jae?" tanya Younghoon dengan santainya.

Hyunjae membuang nafas kasar seraya melihat ke arah Juyeon, "Tolong jelasin ke si keras kepala ini, juy!"

Juyeon tersenyum, "Itu daftar cewe yang kita cariin buat lo, hoon. Kalo misal lo interested sama salah satunya, tinggal lo bilang aja ke kita." Tepuk Juyeon dua kali pada pundak Younghoon.

"Gue gak mau. Buat lo berdua aja," tolak Younghoon dengan santainya.

"Dih! Emang gak normal lo yak," ucap Hyunjae jengah, lantaran mendengar penolakan itu lagi dan lagi.

"Teserah lo bedua deh. Lagian, tadi gue tanya kisi-kisi doang. Eh lo berdua malah ngelantur!" ketus Younghoon kesal. Seolah keseriusannya kini dianggap sebagai lelucon. Aneh memang melihat seseorang seperti Younghoon. Jelas keheranan itu yang membuat Juyeon dan Hyunjae tak serius menanggapi pertanyaan awal dari Younghoon.

Hyunjae melihat Younghoon diam terpaku, kemudian membuka bicara. "Ok. Jadi gini, hoon. Ada tiga jenis ciri-ciri orang yang sedang dimabuk kepayang. Satu, orang yang tiba-tiba jadi banyak tingkah. Dua, seperti orang gak waras senyum-senyum sendiri. Tiga, orang yang sok cool dan jaim didepan, padahal dibelakang pengen teriak kalo dia adalah orang paling bahagia dimuka bumi pas ngerasain indahnya jatuh cinta."

"Gue sih percaya kalo Younghoon ada di tipe ketiga," timpal Juyeon.

Younghoon tampak sedang berfikir. "Apa gue beneran lagi jatuh cinta??" batin Younghoon. Ia terdiam dengan pandangan lurus membidik ke arah ring basket seraya memasukkan bola basketnya ke sana.

"Emang, lo lagi jatuh cinta sama siapa sih??" tanya Hyunjae seraya mengambil bola basket yang dilempar oleh Younghoon tadi. "Juyo!" pekik Hyunjae mengoper bola pada Juyeon. Sedangkan Younghoon yang tersadar dalam lamunannya itu berusaha merebut kembali bola basketnya.

"Sama adek kelas yang cantik itu ya, hoon??" tanya Juyeon menggoda seraya mendribble bola basket. "Siapa deh namanya, sadam ya?" tanya Juyeon lagi.

"Sok tau lo, Juy!" jawab Younghoon yang berhasil merebut bola dari tangan Juyeon.

Hyunjae berhenti, "Ha? Sadam? Sadam hussein? Berjenis kelamin kayak kita gitu??" tanya Hyunjae.

Juyeon terkekeh, "Ih bukan anjir. Cewe. Gosipnya udah beredar tapi gue lupa siapa namanya."

***

kira-kira siapa ya si sadam itu??

...

Ini masih prolog yukk lanjut baca part selanjutnya hehe^^


...

WARNING!

[ Don't be a plagiarism person!! ]

Cerita ini hanya cerita fiktif yang menggunakan visualisasi idol yang namanya sudah tercantum pada masing-masing cast.

Untuk itu, saya mohon jangan membawa cerita dan nama karakter fiktif ini ke dalam kehidupan nyata/real life si idol. Saya melarang keras lantaran real life dan fiktif adalah aktifitas yang berbeda.

Cerita ini juga asli terlahir dari pemikiran saya dan tidak meniru penulisan siapapun. Tapi bila memang ada kesamaan di cerita orang lain, itu bukanlah kuasa saya lantaran saya mengambil ide dari cerita ini berdasarkan aktivitas sehari-hari seseorang ketika di sekolah.

Sekali lagi, terima kasih sudah berkunjung. Saya menerima kritik dan saran yang membangun. Untuk itu jika berkenan silahkan memberi vote, comment atau share agar saya lebih semangat lagi.

—younggdam, 14 februari 2023—

Happy Reading♡

Choose Your Fighter! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang