HOPE { END }

Hope 13

Flashback masa lalu 16 tahun ke belakang

Seorang balita terlihat menangis di dalam gendongan seorang wanita cantik di sana di temani dengan seorang lelaki yang tidak lain adalah pasangan atau suami dari perempuan tersebut. Saat ini kedua pasangan suami istri itu sedang di sebuah taman yang dekat dengan komplek rumahnya, bersama dengan putra bungsu mereka yang berada dalam kereta bayi.

" Aduh mas ini gimana? YaAllah kenapa tega banget ninggalin anak kecil gini sendiri " Ujar wanita itu sambil terus menenangkan balita laki-laki dalam gendongannya

' hisk hisk hisk '

" Kita coba cari orang tuanya ya, kita keliling daerah sini. Kita tanya tanya ke warga setempat, kalau gak ada yang ngaku kita bawa ke kantor polisi. Sini sayang biar mas gendong anaknya. " Ujar sang suami

Wanita itu memberikan balita laki-laki itu pada gendongan sang suami

" Ayok mas, semoga aja ibunya ketemu atau ada orang lain yang kenal. Gak tega aku mas liat dia sendirian nangis kayak gini "

" Iya sayang mas juga gak tega, yaudah ayok kita cari semoga ada keluarganya "

" Ayok mas "

Kedua sepasang suami istri itu mulai mencari orang tua dari balita laki-laki itu, dengan sang istri yang juga membawa anak bungsu nya dalam kereta bayi. Mereka harap bisa bertemu dengan keluarga si balita atau dengan orang yang mengenali balita tersebut. Namun sudah berjam-jam mereka mencari keliling ke sana ke mari, mereka tidak menemukan orang tua si balita. Bertanya pada warga setempat pun tidak ada yang mengenali si balita laki-laki tersebut.

Balita laki-laki itu sudah tenang tidak menangis lagi, dan sekarang balita laki-laki itu sudah perpindah pada gendongan wanita cantik itu.

" Mas gimana ini? Kita udah keliling kemana-mana tapi tetep gak ada yang ngenalin anak ini "

" Kita lapor aja ke kantor polisi atau ke Rt Rw setempat biar anak ini ada yang urus "

Entah mengapa wanita cantik itu tidak rela untuk melepaskan balita laki-laki yang sedang tertidur di dalam gendongannya.

" Eee mas kalau aku ngurus anak ini gimana? Aku gak tega kalau nanti dia harus dibawa ke panti asuhan. Aku boleh rawat anak ini mas? " Ucap wanita itu meminta izin pada sang suami untuk mengurus balita laki-laki itu

" Kamu yakin? Anak kita udah banyak lo sayang. Kamu yakin mau ngurus anak ini? Ini adek juga masih kecil banget loh. Nanti kalau kamu capek gimana? " Ujar sang suami

" Mas izin aku ya? Aku mau ngurus anak ini mas aku mau rawat anak ini. Soal anak-anak aku juga bisa rawat mereka sama anak ini. Aku gak akan terlalu kecapen, janji deh mas ya ya boleh ya mas? Kamu liat nih anaknya ganteng banget lucu tau mas ya boleh? " Bujuk sang istri

Laki-laki itu tersenyum lembut pada sang istri

" Yaudah mas izinin, nanti mas bakal bantu baut ngurus anak anak. Kalau perlu kita pekerjakan suster aja buat bantu ngurus anak-anak "

Wanita itu tersenyum senang, seraya mengangguk

" Makasih mas! Emm ngomong-ngomong namanya siapa ya mas? "

" Emmm gimana kalau Javiero? " Ujar sang suami

" Javiero? Bagus namanya mas, oke! Javiero sekarang kamu anak Ibu " Ujar wanita itu mempererat pelukannya pada balita laki-laki di gendongannya

1 tahun kemudian

" Nda nda! "

" Bunda? Ibu sayang... I.. Bu... Ibu "