Hope 19

838 95 3
                                    


Hari berikutnya, hal yang pertama kali Javiero liat saat ia tersadar adalah ruangan bernuansa putih itu yang sepi. Pertama kali ia membuka matanya di pagi hari, ia tidak melihat siapapun berada dalam ruangannya. Namun sekarang ia sedang bersama dengan Dokter yang merawatnya, Javiero kini sedang diperiksa keadannya oleh Dokter Arseto.

" Emm dokter maaf, kalau boleh saya tau saya kenapa ya? " Tanya Javiero pada Dokter Arseto

Selesai ia memeriksa Javiero, Arseto menatap Javiero.

" Kamu gak tau tentang keadaan kamu? " Tanya Arseto balik

Javiero menggeleng karena ia benar-benar tidak tau apapun tentang keadaan kesehatannya saat ini.

" Apa kamu gak pernah untuk periksa ke dokter? "

Lagi-lagi Javiero menggeleng, Dokter Arseto menghela napasnya melihat reaksi Javiero

" Kamu punya asam lambung, di tambah ada keruskan di ginjal kamu karena obat yang berlebihan yang kamu minum. Harusnya kamu konsultasi ke dokter, biar nanti dokter kasih obat yang sesuai dosisnya. Kamu terlalu banyak minum obat yang gak sesuai takaran dosis dari dokter " Tutur Dokter Arseto

Entahlah Javiero mendengar ucapan dokter sedikit terkejut, hanya sedikit mungkin ia sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Lagi pula mana tahan ia meminum satu pil obat saja, jika sakitnya benar-benar di luar kendalinya. Itupun setelah ia meminum obat yang jumlahnya di luar dosis membuat mual juga pusing, hingga ia terkadang tidak sadar jika ia pingsan bukan tertidur.

" Eee dokter terus kenapa dada saya kalau perut saya kerasa sakit, dada saya sesek "

" Itu karena asam lambung kamu yang naik bisa jadi sebab dada kamu yang sesek. Kamu makan teratur? Tidur kamu gimana? " Dokter Arseto kembali bertanya pada Javiero

Javiero diam beberapa detik, kemudian ia menjawab yang dipertanyakan oleh Dokter Arseto.

" Belakang ini... Semuanya gak teratur, makan gak teratur kadang cuma makan pagi aja, tidur sekarang selalu jam 3 atau bahkan gak tidur sama sekali " Jawab Javiero

" Alasannya? "

" Eee... Ya-ya dokter kayak gak tau anak remaja aja, yang kayak gini biasakan? Suka begadang terus jarang makan " Ujar Javiero, membalas pertanyaan Dokter Arseto

" Yaa mangkanya karena kamu ini masih muda, masa depan kamu pun masing panjang. Jangan di biasain kayak gitu, kasian badan kamu kalau terus-terusan kayak gitu ya. Dan kalau kamu punya masalah atau sesuatu yang terus kamu pikirin, ada baiknya kamu tumpahin semuanya. Entah itu kamu cerita ke temen kamu, atau kamu juga bisa cerita ke keluarga kamu atau hal lainnya yang bisa buat kamu merasa lega selama itu masih positif. Saya liat sodara kamu itu ada 3 ya, kamu bisa jadiin mereka tempat cerita bukan? " Kata Arseto

Mendengarkan kalimat terakhir yang di ucapkan Dokter Arseto membuat Javiero terdiam, sambil tersenyum miris dalam hatinya. Bagaimana ia mau untuk cerita pada saudaranya, sedangkan mereka yang membuat penuh pikirannya.

" Emm ngomong-ngomong soal sodara saya, apa mereka ada di sini? Ee sebelum saya sadar mungkin? " Tanya Javiero

" Yaaa sebelum kamu sadar pagi-pagi sekali, kakak-kakak kamu pamit katanya ada urusan kerjan yang gak bisa ditinggal. Terus adik kamu? Yaa dia pergi ke sekolah, mereka nitipin kamu ke saya dan perawat " Ujar Arseto

" A-ah gitu, kalau gitu kapan saya bisa pulang dokter? " Tanya Javiero membuat Arseto menatapnya kembali

" Kamu belum ada sehari di sini, masa udah nanyain pulang aja. Lagi pula keadaan kamu belum sepenuhnya pulih, harus di rawat beberapa hari dulu sampai keadaan kamu benar-benar udah pulih " Jawab Arseto

HOPE { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang