Bab 1 - Kepolosan
Suara nyaring alarm yang unik memenuhi seluruh ruangan 2 x 3 meter yang ditempati oleh Fajar, dengan matanya yang setengah mengantuk ia mengangkat tangannya yang menonjol dengan otot ke arah langit-langit kamar yang gelap dan menguap beberapa kali menunjukkan ketidaksiapannya menghadapi pagi. Fajar terlalu bersemangat tadi malam dan kesulitan tidur karena ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan yang dikenalkan oleh Pak Bagas, sebuah perusahaan logistik barang-barang berat yang terletak di Jakarta Utara.
Hanya berpakaian singlet hitam favoritnya dan celana boxer yang agak longgar ia perlahan bangun dan menuju kamar mandi, walaupun hanya kuli biasa, para pekerja di perusahaan ini menerima kamar pribadi di mess dengan toilet, sudah seminggu Fajar tiba di Jakarta dan tinggal di mess ini beserta para pekerja lain, Fajar harus menunggu seminggu untuk bekerja karena dia masih harus menghafal tempat-tempat di gudang yang luas itu dan SOP perusahaan dari para seniornya, kemarin adalah hari terakhir pelatihan dan pengenalan, hari ini adalah hari pertama ia resmi bekerja.
Fajar mulai melepaskan pakaiannya satu per satu menunjukkan perawakan fisiknya yang sempurna bagi kebanyakan orang, otot perutnya yang berbaris rapi, lengannya yang kekar dan berurat, serta dada bidang dan pundak yang kekar, sungguh sosok yang ideal untuk para laki-laki, rasanya terlalu sayang untuk dia hanya bekerja sebagai kuli angkutan barang. Jika ingin, Fajar bisa saja menjadi seorang model, selain tubuh yang tinggi dan ideal, wajahnya pun memiliki perawakan yang cukup tampan dihiasi oleh brewok seperti bapaknya, jika ia sedikit berdandan dan melakukan perawatan bisa saja dia menjadi idola para wanita di Ibukota.
Setelah melepaskan pakaiannya, ia mulai menyalakan shower yang baru ia ketahui seminggu yang lalu, di kampung ia memanggilnya "pancuran" sedikit banyak dia mulai terbiasa dengan teknologi-teknologi dan fasilitas modern di Ibukota. Setelah membasahi tubuhnya pertama kali, ia menuangkan shampoo yang tersedia untuk keramas, disusul dengan sabun cair untuk membersihkan tubuhnya dari keringat, mengingat Jakarta lumayan panas dan satu exhaust fan dan kipas angin tidak cukup menyejukkan kamar secara menyeluruh. Secara perlahan ia membasuh tubuhnya dengan cairan sabun cair mulai dari pundaknya, secara perlahan menuju dada, ia menggosok dadanya cukup lama, rambut-rambut di dadanya menghasilkan banyak busa di setiap gosokan, ia perlahan-lahan menyebarkan busanya ke seluruh bagian dadanya, kemudian di bawah dadanya dan putingnya yang hitam menegang karena dinginnya air, selesai area dada, ia menggosok bagian ketiaknya yang juga dipenuhi rambut yang sangat lebat, saking lebatnya, rambut di ketiaknya seolah menjadi puff shower yang menghasilkan banyak busa, ia menggosokkan sabun dengan jumlah yang sama dengan ketiak satunya.
Selesai dengan ketiaknya, tangannya perlahan-lahan menyusuri kontur tubuhnya yang licin karena sabun, membasuh setiap lekukan-lekukan otot di perutnya yang menonjol dan dihiasi rambut-rambut halus, walau tak sebanyak rambut di dadanya, rambut di perutnya cukup panjang sampai berbentuk lurus karena aliran air yang melewati lekukan otot perutnya seperti sawah irigasi. Seusai bagian depan, ia mengambil lagi cairan sabun tambahan dan membasuh punggungnya yang kekar, ia mengalami sedikit kesulitan meraih bagian punggungnya karena ukuran tangannya besar sehingga dia membasuhnya apa adanya sampai ke area pantat miliknya, Fajar memiliki bentuk bokong yang bagus, berisi tapi kencang, ia sering naik turun gudang dan lumbung sambil membawa padi saat di kampung maka dari itu bagian bawahnya sangat terlatih.
Selesai dengan bagian atas tubuhnya, Fajar membasuh bagian bawah tubuhnya dimulai dari kemaluannya dengan air, kontolnya terlihat panjang walau masih lemas bergantung dengan kedua buah zakarnya yang besar di antara pahanya yang kekar, kontolnya yang terbilang lebih besar dari rata-rata pria indonesia pada umumnya dipenuhi dengan rambut-rambut yang sangat lebat seolah menegaskan kejantanannya, Fajar biasanya mencukur rambut kemaluannya 2 minggu sekali karena tak jarang rambutnya menyembul keluar celananya dan dia agak risih dengan pandangan orang-orang ketika ia mengangkat tangannya dan bajunya yang ikut terangkat memperlihatkan area perut bawahnya. Fajar memulai dengan batang kontolnya yang berurat menyembul dari pangkal ke ujung kepala kontolnya, dia menggosokkan beberapa kali membersihkan setiap area kontolnya dengan perlahan, sampai sedikit demi sedikit batang kejantanannya mengeras dan berdiri tegak memperlihatkan secara penuh wujud aslinya ketika mengalami ereksi dengan urat-urat yang terlihat jelas mengelilingi batang kontolnya seperti ular yang berkilap karena tetesan air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Laki-Laki (On going series)
General FictionMenceritakan Fajar, seorang pemuda lugu dari kampung yang pergi ke Ibukota untuk menafkahi keluarganya di kampung sebagai kuli sekaligus mencari tempat dimana ia seharusnya berada. Pemuda lugu yang tidak pernah mengenal kerasnya kota Jakarta secara...