Bab 10 Part 1 - Puncak Dosa

10.5K 149 13
                                    

Bab 10 - Puncak Dosa (Part I)

Fajar

Siapa?

Siapa kamu?

Oh aku tahu.....

Kamu....

"Bi...ma?"

Aku terbangun, tanpa busana, seperti biasanya, namun ada hal yang tidak biasa.....

Lelaki yang tidur diatas payudaraku, rasa hangat hembusan nafasnya menggelitik putingku, harum maskulin, sensasi kasar tangannya yang memainkan, dan mencolek-colek lubang di putingku, membuatku bergairah....

aku tahu dia...

dia bernama...Bima

Ya.....tapi Bima siapa?

Mengapa aku tahu nama pria ini namun tidak mengetahui siapa dirinya?

"Bang....abang udah bangun?"

Aku ingat, semalam, pria ini.....dia adalah pria yang memberikanku kenikmatan yang tak pernah kurasakan sebelumnya.......

Tapi kenapa?

Kenapa dia memanggilku abang?

Bukankah aku seorang betina?

Buktinya....aku memiliki sebuah vagina... aku diciptakan hanya untuk menampung benih lelaki dan mengandung anaknya.....

Oh ya benar, kenapa?

Kenapa pria tampan ini....Bima......tidak menghamiliku semalam?

Apakah aku kurang baginya?

Mungkin saja....

Dia begitu tampan.....

Perawakannya gagah...

Tubuhnya dipenuhi otot dan urat...

Kulit eksotisnya sangat menggairahkan...

Aroma tubuhnya seperti penciptaku, Mas Galih...

Kontolnya....Ya....kontolnya.....amat......amat menggiurkan aku masih bisa merasakannya,

Ketika kontolnya yang besar.... Hitam dan berurat....menyentuh tubuhku....kulahap dengan mulutku, terasa sangat lezat, buah zakarnya..... Dipenuhi benih-benih subur yang kuharap bisa kutampung.

"Bang...bang Fajar? Ini Bima, Abang Ingat?"

"Bima.......tentu saja aku ingat, kamu sangat luar biasa tadi malam sayangku"

"Bang...Bima khilaf semalam Bang, harusnya kita tidak melakukan hubungan seperti semalam, kita ini saudara!!"

"Saudara? Tidak mungkin.....kamu begitu tampan....bagaimana bisa kita bersaudara"

"Bang....Bima mohon bang....coba abang ingat-ingat lagi"

Air mata pria ini menetes di wajahku.....

Kenapa?

Seumur hidupku aku tidak pernah mengenal dia...

Tapi...itu bukan hal yang harus dirisaukan sekarang, bagaimanapun juga, aku harus membuatnya mau menghamiliku....aku membutuhkan benih-benih kejantanannya dalam diriku...aku ingin mengandung anaknya....

"Sayang......" Ucapku sambil mengelus pipinya

"Maukah kamu mengabulkan permohonanku?"

"Bang....jangan bang.....jangan lihat aku pakai tatapan itu....."

Pabrik Laki-Laki (On going series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang