Bab 3 - Sisi Lain
“Everyone is a moon, and has a dark side which he never shows to anybody” - Mark Twain
1989
Pada tahun 1989, ada sebuah kasus yang sangat berbahaya dan mengerikan sampai harus ditutupi oleh pemerintah dan pihak kepolisian, bahkan badan intelijen Amerika, CIA dan FBI ikut terlibat dalam kasus ini. Saat itu di Indonesia, sejumlah orang menghilang secara misterius di daerah sekitar Jakarta Utara, korbannya beragam, ada yang muda sampai tua, dengan rentang umur dari 17-50 tahun, ada juga warga negara asing seperti turis bahkan duta besar pun menghilang, ada juga beberapa polisi atau badan intelijen yang menyelidiki kasus itu ikut menghilang secara misterius. Dari semua profil korban, mereka semua memiliki beberapa kesamaan, semuanya adalah laki-laki, dan semuanya terkenal memiliki penampilan fisik yang sangat sehat dan kuat, dan semua orang itu terlibat dalam pekerjaan atau kegiatan yang melibatkan fisik seperti olahraga atau kegiatan mengangkat barang, kasus ini terus berlangsung selama lebih dari 5 tahun namun tetap tidak membuahkan hasil, sementara itu korban terus bermunculan mencapai lebih dari 100 korban jiwa dalam jangka waktu 5 tahun itu. Di saat para penyelidik sudah mulai putus asa bahkan beberapa berhenti mengejar karena takut menjadi korban, tengah tahun 1997 ada laporan dari warga setempat bahwa mencium bau tak sedap dari sebuah rumah selama 2 hari. Seluruh jajaran kepolisian gabungan dengan intelijen CIA dan FBI langsung mengepung rumah tersebut untuk berjaga-jaga kalau saja ternyata di rumah itu ada pelaku pembunuhan berantai yang mereka cari-cari selama lebih dari 5 tahun.
Tindakan berjaga-jaga itu tidak salah, seluruh aparat yang mengepung menemukan sebuah pemandangan yang mengerikan di ruang bawah tanah rahasia rumah itu, ruang bawah tanah yang sangat luas di bawah tanah itu dipenuhi dengan peralatan-peralatan mengerikan yang berbentuk aneh dengan noda karat dan darah. Dan ada banyak orang yang terantai di dinding yang sebagian telah kehilangan anggota tubuhnya, mereka bahkan menemukan banyak potongan tubuh manusia di dalam sebuah baskom yang sudah membusuk. Setelah mereka menelusuri lebih dalam, mereka menemukan seorang pria dengan perawakan besar sedang duduk membelakangi mereka, para aparat dengan segera menghampiri pria itu dan segera meringkusnya, pria itu hanya terdiam saja, matanya seperti menatap sesuatu di hadapannya tanpa berkedip sekalipun walau polisi memborgol dan melumpuhkannya. Para aparat sama sekali tidak menemukan identitas apapun di rumah itu, pria itu tak bernama bahkan tidak ada jejak masa lalunya, para tetangga pun bahkan tidak menyadari bahwa ada seseorang yang tinggal di rumah itu selama bertahun-tahun.
Pria tak bernama itu sama sekali tidak berbicara sepatah katapun dan tetap menatap sesuatu di depannya yang tidak dapat dilihat oleh para penegak hukum, membuat para polisi kebingungan dan sebagiannya lagi ngeri. Karena bukti yang kuat dari sidik jari dan hal lainnya, pria itu ditetapkan sebagai tersangka pembunuh berantai dan akan dipenjara di sebuah penjara khusus sakit mental untuk selamanya tanpa ada pengampunan, dan tentu saja pengadilan ini dirahasiakan dari publik, pria ini pun dikurung di ruang tersendiri dan seluruh tubuhnya dirantai dengan ketat, ia hanya dilepaskan saat waktu makan atau toilet di jam-jam tertentu, pria itu selalu tahu kapan waktu makan dan toilet sampai ketepatan detik walau tanpa jam, dan itu selalu akurat membuat para sipir dan tahanan lain merasa ngeri. Hampir setahun berlalu dan pria tak bernama itu menjalani kesehariannya di penjara hanya bengong melihat ke kejauhan dengan pandangan mengerikan dan ia tak pernah sekalipun bertutur kata, tidak seorang pun berani mendekatinya, bahkan para sipir yang memberikannya makanan pun langsung pergi secara terburu-buru. Suatu hari pada tahun 1998, sebuah kerusuhan besar terjadi, dan aparat hukum hampir semua dikerahkan. Pertahanan penjara pun menjadi longgar, saat kerusuhan sudah diredakan, para aparat penegak hukum yang kembali baru sadar bahwa sel penjara pria itu sudah kosong, beserta dengan data-data berkas kriminal serta buron yang belum ditangkap, selain dari itu sama sekali tidak ada lagi hal yang hilang. Kepanikan terjadi di seluruh lembaga dan divisi, namun mereka tidak bisa mengerahkan orang untuk mencari pembunuh itu karena ada masalah yang jauh lebih serius saat itu. Para tahanan yang berada di dekat selnya pun tidak menyadari apapun, pria itu seakan hilang seperti asap, seluruh rantai dan kunci yang membatasi pergerakannya semua copot seolah pelaku itu memiliki kunci. Namun anehnya, sejak kejadian itu, sudah tidak ada lagi kasus kehilangan misterius yang terjadi sampai sekarang, walau seluruh penegak hukum masih tetap mencari-cari pelaku itu setelah hampir 3 dekade, tentu saja mereka yang memiliki salinan data-data kriminalitas mengawasi seluruh rumah dan keluarga dari pada kriminal dan buronan namun sama sekali tidak terjadi keanehan apapun, lama-kelamaan kasus ini pun dilupakan dan hanya menjadi sebuah legenda di kepolisian, mereka menyebut pria itu “Monster Penjagal Abadi” karena sebesar apapun tekanan mental yang diberikan padanya saat interogasi ia tidak mengedipkan mata setitik pun seperti tanpa emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Laki-Laki (On going series)
General FictionMenceritakan Fajar, seorang pemuda lugu dari kampung yang pergi ke Ibukota untuk menafkahi keluarganya di kampung sebagai kuli sekaligus mencari tempat dimana ia seharusnya berada. Pemuda lugu yang tidak pernah mengenal kerasnya kota Jakarta secara...