Bab 14 - Program TuhanGalih tidak menyangka bahwa ia harus bertarung melawan Bima ini semua tidak dalam rencana yang didiskusikan dengan Bagas.
"Kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu perbuat di belakangku Galih?" Suara yang penuh otoritas dan tenang terdengar dari mikrofon, jantung Galih berdegup kencang ia tahu apa yang dimaksud Bagas.
"Aku tahu betul apa yang ada di isi pikiranmu sebulan ini, tatapan cemburu kepada Bima, matamu yang penuh nafsu pada Fajar, seperti hewan yang memperebutkan betina mereka"
"Ma..master!! Ini semua bisa kuje..."
"Shhhhhhh...... aku sama sekali tak menyalahkanmu, malah aku mendapatkan bahan yang menarik, Bayi yang keguguran milik mereka ternyata bisa dijadikan bahan untuk bio-computer yang sedang aku dan Master Lenny kerjakan, karena itu kamu tidak langsung kuubah, tapi akan kuberikan satu kesempatan untuk menyelamatkan dirimu, siapapun yang menang akan kubiarkan bersama dengan Fajar sebagai "alpha" miliknya."
Bagas pun memberikan aba-aba dari ruang kontrol
"Oke siap....1....2.....3!! Pertarungan dimulai!!!"
Kedua laki-laki yang tubuhnya sudah hampir tak menyerupai manusia normal itu langsung bergelut, seakan seperti dua serigala yang saling bergelut memperebutkan omega.
"Apa tak masalah kau melakukan ini? Bukankah Fajar merupakan salah satu spesimen langka?" Master Lenny mendekat dari belakangnya sambil menghisap rokoknya
"Tidak masalah, Bima Tidak memiliki kecocokan yang terlalu banyak dengan program neraka, sama seperti Galih, itu tidak mempengaruhi ingatan mereka, mereka masih mengenal diri mereka sendiri, tidak seperti Fajar yang sudah menjadi betina sepenuhnya, lagipula siapapun yang kalah dari pertarungan ini akan berakhir sama saja, dikirim ke restoran untuk diproses"
"Untuk para orang kaya itu?"
"Begitulah, semakin tinggi kedudukan seseorang, selera mereka pun semakin beragam, dan herannya, mereka semua memiliki selera yang sama"
"Walau kita sedikit banyak sudah memiliki pendapat yang sama, tapi hal ini saja yang masih belum kumengerti dari kalian" keluh Lenny sambil menghembuskan lagi rokoknya
"Tentu saja saya memahami itu master Lenny, selera setiap orang dalam kuliner tentu saja berbeda, hanya kebetulan saja semua klienku memiliki selera yang sama, Jika Master Lenny berkenan akan kuundang anda ke acara pembukaan menu baru nanti"
Master Lenny menghembuskan lagi asap rokoknya dan berbalik pergi, tanpa berkata apapun.
"Begitu....sayang sekali" Bagas menggelengkan kepalanya
- - -
Sementara itu di dalam arena, BIma dan Galih sudah tampak sedikit babak belur, pertempuran mereka juga menimbulkan banyak percikan darah di lantai dan tembok, ditambah lagi karena gas afrodisiak yang dihembuskan ke dalam ruangan itu terus menerus membuat kedua petarung itu terangsang.
"SAATNYA WAKTU BONUS!!!" Bagas mengumumkan dari mic
Lantai tengah arena terbuka dan berbagai macam senjata keluar dari tempat itu, tanpa ragu-ragu mereka berdua bersaing mendapatkan senjata yang terbaik, Bima berhasil mengambil sepasang keling dari besi dan dipakainya, sementara itu Galih berhasil mengambil bat kayu, keduanya beradu pukulan dan masing-masing mendapatkan luka yang sama fatalnya, tubuh Bima tampak membiru di beberapa tempat karena pukulan bat kayu Galih, sementara itu Galih mendapatkan luka serius di sebelah pinggangnya yang membiru karena tonjokan besi Bima, sekilas terlihat Bima lebih unggul, ia memfokuskan serangan pada satu titik saja sementara Galih menyerang di berbagai bagian tubuh Bima secara merata tapi tidak menimbulkan kerusakan yang mempersulit Bima bergerak. Sementara Galih yang mendapatkan pukulan yang sama di sisi sebelah tubuhnya jelas sudah memiliki retak rusuk di beberapa tempat, ia pun semakin sulit bergerak dan bernafas, jika tidak hati-hati, paru-paru Galih dapat tertusuk rusuknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Laki-Laki (On going series)
Ficción GeneralMenceritakan Fajar, seorang pemuda lugu dari kampung yang pergi ke Ibukota untuk menafkahi keluarganya di kampung sebagai kuli sekaligus mencari tempat dimana ia seharusnya berada. Pemuda lugu yang tidak pernah mengenal kerasnya kota Jakarta secara...