Bab 8 - Operasi Priapus
WARNING!!!
CHAPTER INI AKAN MENYAJIKAN DESKRIPSI BERDARAH DAN ADEGAN SADIS YANG TIDAK BISA DIKONSUMSI SEMUA KALANGAN, KEBIJAKSANAAN PEMBACA DIPERLUKAN SEBELUM MEMBACA BAB INI. MOHON TIDAK BERKOMENTAR TENTANG KONSEP CERITA KARENA SEMUA INI ADALAH FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN DUNIA NYATA.
Sebulan sudah berlalu sejak Galih meninggalkan Fajar seorang diri di dalam basement gelap dibungkus seluruhnya dengan latex hitam seperti kepompong hitam, ia juga sudah mengalami kematian berkali-kali dan dibangkitkan lagi setiap gas berisi bau tubuh mas Galih habis dan dalam jeda diisi ulang. Fajar dengan segala alat yang melekat di tubuhnya yang bekerja secara otomatis memompa berbagai obat-obatan mengerikan ciptaan Master L kedalam tubuhnya selama 24 jam, semua nutrisi yang diterimanya pun dalam bentuk cair, nutrisi yang diterimanya sudah diciptakan dan dimodifikasi oleh Master L yang merupakan ahli obat-obatan dan kimia, seluruh nutrisi cair yang ia berikan memberikan efek untuk memperbesar tubuh dan membakar lemak serta perkembangan otot walaupun tak ada latihan fisik, obat-obatan yang diberikannya pun beragam, putingnya yang selalu dihisap 24 jam oleh alat sudah membesar seperti jempol, puting serta dadanya pun 24 jam disuntikkan obat terapi hormon yang memiliki efek membesarkan dadanya serta memproduksi susu, obat-obat lainnya adalah obat pembesar dan penyubur sperma yang terus disuntikkan tanpa henti di buah zakarnya yang kini sudah membesar sebesar buah apel, penuh dengan sperma jantannya, kontol Fajar pun sudah melebihi besar normal, panjangnya kini hampir 25 CM dengan diameter 8 CM, selang terus terpasang ada di lubang kencingnya, menampung sperma miliknya setiap ia mengalami ejakulasi setiap 10 menit, mesin itu sudah mengumpulkan berliter-liter sperma dan memenuhi tangki-tangki raksasa di belakangnya, air kencingnya pun ditampung dan diminumkan secara paksa padanya lagi secara berulang-ulang. Fajar yang menerima setiap penderitaan itu itu selalu dalam keadaan unihemispheric, atau otak yang dalam keadaan setengah tertidur dan setengah sadar seperti lumba-lumba. Ia sama sekali tidak pernah mengalami tidur total kecuali saat jantungnya berhenti berdetak saat gas feromon Galih habis dan diganti.
Suara pintu basement dibuka dan Galih pun perlahan-lahan turun, ia mengenakan kutang hitam dengan celana loreng ala tentara serta sepatu boots yang hitam mengkilap, ia tampak sedang menghisap sebuah cerutu, brewok agak tebal menghiasi wajahnya, tampaknya ia tidak bercukur selama sebulan, penampilannya kini tampak sangat maskulin dan jantan, tatapannya pun menjadi lebih garang karena seluruh brewoknya. Galih menekan tombol dan seluruh alat pun berhenti bekerja dan memasukkan cairan ke tubuhnya. Ia melihat buah zakar dan kontol Fajar serta kedua putingnya yang sebesar jempol bergantung dengan tatapan puas. Ia kemudian menggendong Fajar yang terengah-engah di balik latex ke atas kasur kemudian membuka latex yang mengikat Fajar dengan erat.
Tampaklah seluruh tubuh Fajar kini sudah berubah sangat drastis, Seluruh otot tubuhnya menggumpal tebal 3 kali lipatnya, buah zakar dan kontolnya yang terus mengeluarkan precum tanpa henti pun memperlihatkan banyak urat-urat di sekitar permukaan kulitnya, kedua dadanya yang kini sangat besar dan bergoyang seperti jelly setiap kali ada sedikit gerakan, serta kedua putingnya yang sebesar jempol dengan areola lebar hitam meneteskan cairan-cairan putih dari permukaan putingnya. Seluruh tubuh Fajar gemetar tanpa henti, karena efek narkotika dan obat-obatan yang memasuki tubuhnya, mimik wajahnya kelam, matanya memandang ke tempat kosong seolah-olah ada sosok disana yang orang lain tak dapat lihat, pemuda baik hati yang tampan dan rajin itu kini sudah berubah total sejak setahun yang lalu.
Dari dalam kegelapan, terdengar bunyi langkah kaki perlahan mendekati Galih,
"Gimana lih? Keadaan Fajar?"
Galih tersenyum sadis, "Sudah tidak bisa dibilang hidup"
Bagas yang melihat Fajar pun tersenyum lembut dan mendekati Fajar, mengelus rambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Laki-Laki (On going series)
General FictionMenceritakan Fajar, seorang pemuda lugu dari kampung yang pergi ke Ibukota untuk menafkahi keluarganya di kampung sebagai kuli sekaligus mencari tempat dimana ia seharusnya berada. Pemuda lugu yang tidak pernah mengenal kerasnya kota Jakarta secara...