Bab 4 - Konspirasi & Siaran Darurat
1998
Malam hari tahun 1998, tepat saat pembunuh berantai telah menjadi buron saat kerusuhan tengah terjadi, sebuah siaran televisi singkat dari pemerintah muncul di semua channel televisi namun bukan untuk update kasus kerusuhan, tapi hanya beberapa televisi saja yang dapat menangkap sinyal darurat ini:
PERINGATAN DARURAT SIAGA 1 NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Sebuah wahana tak dikenal telah muncul dan tampak mengambang di langit Jakarta Pusat, pada semua warga yang memiliki jarak radius 5 kilometer dari wahana misterius harap menjauh, dan mengungsi sampai pemberitahuan lebih lanjut, wahana misterius ini akan mengeluarkan frekuensi suara yang akan mengganggu aktivitas otak manusia dan meningkatkan tingkat agresivitas, dihimbaukan sekali lagi, dalam jarak 5 kilometer dari wahana misterius tersebut adalah area terlarang untuk warga sipil"
Begitulah siaran singkat yang konon hanya dapat dilihat 10% dari penonton di seluruh negeri,
Namun banyak dari mereka tidak peduli dan memang sedang di luar daerah Jakarta, hanya sedikit populasi yang mendengarkan di sekitar lokasi wahana misterius itu namun semuanya sudah terlambat, CIA dan FBI bekerja sama dengan agen intelijen dari China dan Korea hadir untuk membantu TNI Indonesia dalam mengisolasi wahana misterius tersebut. Wahana misterius tersebut meningkatkan agresivitas manusia dan memperkeruh suasana kerusuhan, para agen rahasia dari China tentu saja ingin menyelamatkan orang serumpun dengannya tapi saat itu mereka sedang kesulitan karena kekurangan personel, pemerintah memutuskan bahwa mengatasi wahana misterius itu jauh lebih penting untuk saat itu. Agen dari Amerika US meminjamkan teknologi siluman mereka untuk mengisolasi lokasi kejadian dan menutup seluruh tempat dari radius 5 KM di sekitar wahana misterius itu dengan kubah reflektif yang menutupi semua rea 5 KM itu, semua pers pun dilarang meliput kejadian tersebut.
"Ini adalah awal dari sebuah akhir"
Itu adalah kalimat terakhir yang muncul di televisi sebelum seluruh channel mati dan tidak menangkap sinyal, beberapa orang yang melihatnya merasa takut ada pula yang menganggapnya hanya lelucon atau gertakan. Sementara itu intelijen dari China yang sadar bahwa potensi wahana misterius itu jauh lebih berbahaya dan sudah banyak memakan banyak korban dari keturunan tionghoa, sudah mengajukan pengungsian untuk mengungsi ke China namun ditolak oleh pemerintah Indonesia karena akan menimbulkan kekacauan yang besar jika berita sampai bocor ke rakyat sipil. Intelijen Korea pun memberikan gagasan untuk membuat narasi palsu untuk mengendalikan warga, bahwa tindakan anarkis warga itu adalah disebabkan oleh krisis dan inflasi ekonomi, tentu saja intelijen China sangat tidak setuju, mereka keluar dari operasi dan menarik mundur semua bantuan mereka, mereka kembali ke negerinya dan berusaha secepat mungkin memindahkan sebanyak mungkin saudara serumpunnya dengan mempermudah urusan imigrasi bahkan membantu penyelundupan keluar dari Indonesia, namun hal itu tidak menjangkau semua orang. Sekarang yang menghadapi wahana misterius itu hanyalah Indonesia, Amerika dan Korea yang mengarang cerita untuk mengendalikan masyarakat, para penegak hukum dari Indonesia saat itu hana dapat mengigit jari menerima gagasan mereka. Pada pukul 2 dini hari, sebuah hal misterius terjadi, wahana misterius itu berhenti mengeluarkan suara dan terbang pergi dalam sekejap, anehnya setiap kamera atau alat perekam yang merekam kejadian itu langsung rusak, sehingga tidak ada sama sekali jejak rekam. Kerusuhan pun seketika mereda, dan kejadian itu tetap menjadi kejadian terisolasi, yang mengetahui hal ini hanya pemerintah dan juga beberapa orang yang menonton siaran peringatan. Pemerintah dengan cepat menangkap orang-orang yang menonton siaran darurat itu, rupanya siaran darurat itu ditayangkan tanpa izin dari pemerintah oleh orang dalam yang ingin memperingatkan warga, namun dicegah oleh pemerintah pusat karena akan menyebabkan kepanikan, orang-orang itu tidak diketahui keberadaannya, dan masing-masing dari mereka diberitakan menjadi korban kerusuhan. Demikianlah kasus tersebut dengan cepat hilang karena pengorbanan warga tionghoa yang menjadi korban kekerasan dan para orang dalam yang ingin memperingatkan warga dan orang yang mengalami nasib sial karena menonton siaran peringatan itu, mereka meninggal tanpa diapresiasi sedikit pun karena harus menjaga kerahasiaan wahana misterius tersebut. Namun masih ada sedikit orang yang tahu akan fakta dan konspirasi pemerintah memanfaatkan warga tionghoa sebagai tumbal cerita ini, Mereka diam-diam lari dari pemerintah dan bersembunyi, berniat untuk mengekspos hal ini suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pabrik Laki-Laki (On going series)
General FictionMenceritakan Fajar, seorang pemuda lugu dari kampung yang pergi ke Ibukota untuk menafkahi keluarganya di kampung sebagai kuli sekaligus mencari tempat dimana ia seharusnya berada. Pemuda lugu yang tidak pernah mengenal kerasnya kota Jakarta secara...