Prolog

6.4K 288 6
                                    

Jepretan demi jepretan terus dilayangkan kepada seorang pria yang tengah berpose di tengah-tengah red carpet. Banner berwarna putih dengan berbagai sponsor yang tertulis disana menjadi background nya. Disitulah acara penghargaan sedang dilaksanakan, dan juga disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru dunia.

Di belahan dunia sana, ketujuh anak lelaki tengah menonton pria itu melalui televisi di rumah mereka masing-masing.

"Heeseung bangga punya ayah kaya papa." - Heeseung.

"Bokap gue kece juga haha. Gabisa dibiarin nih."- Jay.

"Daddy kok bisa tahan ya di tengah-tengah serbuan flash. Kalo gue sih mending kabur."- Jake.

"Gue paham kenapa gue bisa secakep ini. Emang ya? buah tu jatuh tak jauh dari pohonnya." - Sunghoon.

"Liat mo! Ayahku ganteng banget kan? Jadi kangen ayah deh." - Sunoo.

"Badan ayah bagus. Ayah bisa taekwondo ga ya?" - Jungwon.

"Cih gitu doang. Masih cakepan gue kali." - Ni-ki.

Di tengah-tengah acara, penonton dikejutkan dengan isi speech pria red carpet tadi. Pasalnya pria itu menyatakan akan mengakhiri karirnya sebagai aktor. Padahal ia telah menekuni profesinya itu selama puluhan tahun. Berita ini lantas mengejutkan berbagai media. Sampai-sampai dalam beberapa jam saja, berita ini menjadi trending nomor satu di seluruh kolom pencarian sosial media.

Ketujuh remaja itu juga tak kalah terkejut. Semuanya menjadi masuk akal sekarang, saat mereka bertujuh diperintahkan pindah sekolah dan pindah rumah pada minggu ini oleh sang ayah. Ternyata pria itu telah memutuskan untuk menunjukkan identitas anak-anaknya ke publik.




°°°

Sunghoon and Heeseung

Selepas menonton acara tadi siang. Sunghoon memutuskan untuk menelpon Heeseung, sahabatnya di sekolah. Mereka satu grup band dengan Heeseung sebagai vokalis dan Sunghoon sebagai gitaris/drummer.

Font lurus : Sunghoon
Font miring : Heeseung

"Seung."

"Apaan?"

"Gue bakal pindah sekolah."

"Oh."

"Oh doang? Tahan kek. Ikhlas bener kayanya kalo gue pindah sekolah."

"Yaudah sih hoon mau gimana lagi. Toh gue juga bakal pindah sekolah kayanya."

"Mau ngikutin gue lo?"

"Ga, gila."

"Trus?"

"Ya adalah pokoknya."

"Padahal udah mau kelas tiga, pake ada acara pindah segala."

"Gapapa kali. Itung-itung pengalaman. Yang penting sih, lo jangan sampe lupain gue kalo udah dapet temen di sekolah baru lo nanti."

"Iya halah. Gue cuma pindah sekolah, bukanya pindah negara juga."

"Lo pindahnya abis liburan semester ini? Atau kapan?"

"Iya, dari sebelum liburan mama udah ngurus surat pindahan. Jadi pas masuk semester dua gue udah masuk di sekolah baru."

"Ohh. Moga lancar deh bro."

"He'em. Yaudah cuma mau ngomong itu aja. Gue matiin ya."

"Ya."

Pipp telepon tertutup.




°°°





Jay, Jake, Sunoo

Kalau di circle ini, Jay memulai video call dengan Jake dan juga Sunoo.

Font lurus : Jay
Font miring : Jake
Font lurus bold : Sunoo

"Hai guys."

"Ngapain vc, tumben."

"Iya lagi. Tumbenan bang Jay vc."

"Ck gue kangen tau."

"Najis."

"Apasih bang. Geli."

"Semester depan gue pindah sekolah. Awas aja lo pada kalo bilang kangen."

"Yang bener lo?"

"Eh beneran bang? Sama dong gue juga haha."

"Lo juga noo?"

"Iya bang Jake."

"Masa sih? Gue juga loh."

"Lo juga Jake? Apakah ini takdir? Hahahaha."

"Iya kali hahahaha."

"Sedih gue bang. Dikit sih."

"Sama. Eh noo kalo gada kita emang lo gapapa?"

"Ya gapapa."

"Beneran ga lo?"

"He'em beneran."

"Kalo ada apa-apa bilang ke kita."

"Iya iya. Napa jadi pada cerewet dah."

"Kek gatau aja ni bocah."

"Emang gatau."

"Ya tuhan. Dah dah sampe sini aja vc nya. Bye."

"Gue juga. Bye."

"Bye..."

Pipp video call telah berakhir.




°°°


Jungwon and Ni-ki

Jungwon menelepon Ni-ki berkali-kali namun tidak diangkat. Sampai pada dering ke sepuluh, Ni-ki baru mengangkatnya.

Font lurus : Jungwon
Font miring : Ni-ki

"Buset mati lo? Gue telponin dari tadi kaga diangkat-angkat."

"Tidur gue. Ganggu aja lo."

"Gue mau ngomong dua rius bentar."

"Apa?"

"Gue pindah sekolah."

"Kok sama?! Jangan-jangan lo nguntitin gue ya?"

"Pede lo! Kurang kerjaan gue nguntitin orang modelan kaya lo Ki."

"Modelan kaya gue gimana? Ganteng? Cakep? Kece?"

"Kok sudi ya gue temenan sama lo?"

"Ya gatau koplak. Malah tanya sama gue lo."

"Udah kan? Gue matiin. Masih ngantuk."

"Matiin gih."

Pipp telepon telah tertutup.













Hello guys moga suka ya sama prolognya.
Jangan lupa votement juga~
Terimakasi sudah baca!
See ya 😫☝

HEY BROTHER!  [ ENHYPEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang