Endorse

1.5K 173 0
                                    

Pagi-pagi sekali Jay sudah siap dengan kameranya. Karena beberapa hari yang lalu ia tidak banyak update di insta, membuat ribuan pengikutnya lama-kelamaan menjadi semakin berkurang. Terkadang Jay lupa kalau dia adalah seorang selebgram.

Jadi hari ini Jay memutuskan untuk merekam video endorse sebuah celana training. Ia berniat membuat semacam a day in my life, dimulai dengan jogging pagi tapi para adiknya malah merengek ingin ikut.

Tentu Jay mengizinkan tapi harus ditemani Heeseung, karena ia akan sibuk endorse jadi ia tak akan sempat untuk menjaga mereka semua nantinya. Jadilah rencana endors itu berakhir menjadi acara jogging bersama.

"Satu, dua, tiga, empat, lima..." Heeseung melihat sekeliling mencari salah satu anggotanya yang belum terlihat di halaman rumah.

"Ni-ki dimana?" akhirnya Heeseung memilih untuk bertanya pada yang lain.

"Katanya tadi mau ngasih makan ikannya dulu. " jawab Jake yang tadi sempat bertemu Ni-ki.

Ikan Ni-ki adalah pemberian dari sang ayah. Sebenarnya ia meminta untuk dibelikan peliharaan seperti anjing atau kucing tapi In Yeop malah membelikannya ikan arwana platinum. Karena sudah terlanjur dan juga karena harganya yang lumayan, Ni-ki jadi terpaksa merawatnya.

"Ni-ki udah belom dek?! Gue buru-buru nih!" teriak Jay dari luar. Tak lama kemudian Ni-ki keluar dengan memakai kaos dan celana training serta menenteng hoodie hitam di lengannya.

"Dah, yok."

Ketujuh remaja itu mulai berlari mengelilingi kompleks dengan Jay yang sesekali tertinggal karena sibuk merekam.

Saat dirasa cukup lelah, mereka memutuskan untuk istirhat sejenak di sebuah bangku melingkar di bawah pohon.

"Bang uang, mau beli minum." pinta Jungwon pada sang kakak tertua.

Heeseung merogoh kantong celana pendeknya dan mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna biru.

"Beli buat yang lain sekalian. Dua ratus cukup kan?" ucap Heeseung sembari menyodorkan uang ke Jungwon.

Jungwon menerima uang itu dan mengangguk, "Cukup."

Kemudian ia ditemani Sunoo menuju ke warung terdekat. Sesampainya disana, mereka membeli beberapa botol air minum serta beberapa cemilan. Dirasa cukup, kedua remaja itu segera membayar belanjaan mereka.

Saat perjalanan kembali ke tempat istirahat, tiba-tiba ada beberapa orang tak dikenal yang menghadang Jungwon dan Sunoo.

"Ada masalah apa kalian?" tanya Jungwon dengan nada ketus.

Salah satu dari orang asing itu mendekat, "Mana abang lo?" tanyanya.

"Nih." Jungwon menunjuk ke arah Sunoo yang berada di samping.

"Yang gue maksud si Heeseung! Bukan dia!"

"Ya orang lo ga bilang dari awal." Jungwon benar, kan abangnya ada banyak mana dia tahu siapa yang orang itu cari.

"Gue ga ada niat buat ngelawan anak kecil kaya kalian, jadi bilang ke abang lo kalo ada yang nyariin dia." ucap orang itu dengan pedenya tanpa mencari tahu fakta tentang SunWon terlebih dahulu.

Setelah melihat sekitar tidak terdapat camera cctv, tanpa aba-aba Sunoo melayangkan pukulan tepat di perut orang tadi dan kedua orang lainnya langsung berlari membantu 'ketua' mereka yang tersungkur di aspal karena ulah Sunoo.

"Mau lawan abang gue? Ngelawan gue aja ngga khatam." celetuk Sunoo lalu menarik Jungwon untuk pergi dari sana.


---




Malam tiba. Keluarga Hwang menonton film bersama, dengan Ni-ki yang tertidur pulas di paha Jake yang tengah duduk bersila di karpet.

Jay masih sibuk mengedit video endorsenya jadi ia tak fokus pada film. Sedangkan Sunghoon tengah memijat pundak Heeseung sambil menonton film yang mereka putar.

Di lain sisi, Jungwon sedang bergosip dengan Sunoo perihal orang asing tadi. Entah sejak kapan keduanya menjadi dekat.

"Soal tadi, mending kita bilang ngga ke bang Hee?" tanya Jungwon.

"Bilang, tapi besok aja jangan sekarang." jawab Sunoo dengan santainya.

"Oke."

"Hayo! ngomongin apa tuh bang Hee bang Hee. Wah bang Heeseung! Liat nih lo diomongin sama mereka! teriak Sunghoon yang tak sengaja mendengar percakapan samar Sunwon saat hendak pergi ke dapur.

Sunoo dan Jungwon lantas menggeleng ribut setelah Heeseung menatap mereka berdua.

"Engga kok bang!" ucap Jungwon panik.

"Sini lo bang!" Sunoo mengejar Sunghoon ke lantai atas dan kembali ke lantai bawah lagi dengan keduanya yang masih kejar-kejaran.

"Eh-eh nanti jatuh!" Heeseung jadi panik sendiri melihat kerusuhan adik-adiknya.

Sedangkan Ni-ki masih tertidur nyaman disana. Padahal yang lain tertawa kencang karena tingkah Sunoo dan Sunghoon yang absurd saat berkelahi.

"Tolong bang hee!" Sunghoon berteriak kala lehernya terkunci oleh lengan Sunoo.

"Hei udah-udah." Heeseung melerai tapi nadanya seperti ingin tertawa. Bagaimana tidak, ekspresi yang sunghoon berikan sangat lucu saat dirinya meminta ampun tapi masih tetap cengegesan.


































Hello, berhubung aku kebangun terus ga bisa tidur lagi jadi aku up sedikit hari ini.
Semoga suka, see u in the next chapter!

HEY BROTHER!  [ ENHYPEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang