PERPISAHAN YANG SIA-SIA

3.2K 233 6
                                    

Heeseung berjalan mengelilingi sekolah barunya. Hari ini baru saja ia pindah ke SMA HIYAWA, sehingga ia memutuskan untuk melihat-lihat seberapa bagus sekolah yang ayahnya pilihkan itu. Sekolah ini memiliki sistem boarding school atau sekolah asrama. Ayahnya menawarkan untuk tinggal dirumah miliknya saja tapi Heeseung menolak. Ia lebih memilih untuk tinggal di asrama karena Heeseung merasa belum siap menjadi topik hangat di pemberitaan jika identitas dirinya sebagai anak dari aktor terkenal itu terkuak.

Puas melihat-lihat Heeseung memutuskan untuk kembali ke kamar asrama. Saat sampai di depan pintu asramanya, Heeseung melihat seorang pria dengan banyak koper hendak memasuki kamar asrama yang berada di depan kamar miliknya. Ia memutuskan untuk berhenti sejenak.

"Hallo, murid baru ya?" tanya Heeseung pada pria itu.

Saat pria itu berbalik Heeseung langsung terdiam, ternyata pria yang ia sapa tadi adalah temannya sendiri, yap Sunghoon.

"Sayang?" Sunghoon menatap lekat mata dan memengangi kedua pundak Heeseung.

Heeseung yang geli sama kelakuan Sunghoon langsung menjitak kepala temannya itu, "Sayang pala bapak kau!"






Di sisi lain.
Jake memandangi pintu-pintu di sekitar kamar asrama di sekolah barunya, SMA HIYAWA. Ia merasa tak asing dengan nama-nama di kedua pintu kamar yang mengapit kamar miliknya itu. Yang bertuliskan Jay dan Sunoo. Karena penasaran Jake pun mengetuk pintu asrama yang bertuliskan nama Jay.
Benar saja, saat pintu terbuka yang pertama kali Jake lihat adalah Jay dengan kaos oblong khasnya.

"Beneran lo dong!" sapa Jake mengulurkan tos kepada Jay.

Jay tersenyum kecil,"Dunia ini sempit ya bro."
Jake hanya mengangguk, ia juga tak habis pikir nasib apa yang membuatnya terus bertemu dengan orang seperti Jay pikirnya.




Sementara itu di sisi lain lagi.

"Jalanan luas harus banget lo nabrak gue?!" tukas Sunoo pada Jungwon yang terlihat sengaja menabrak bahunya saat mereka berjalan berlawanan arah.

Jungwon melirik Sunoo dengan tatapan tak peduli,"Orang lemah kaya lo kan emang pantes digituin, kenapa? Gasuka?"

Kesabaran Sunoo yang setipis tissue dibagi dua membuatnya harus terus-terusan mengumpulkan kesabaran untuk menjawab pertanyaan yang Jungwon berikan.

"Iya gue gasuka." ucap Sunoo terus terang.

Tanpa aba-aba Jungwon melayangkan dolke chagi kepada Sunoo membuat Sunoo yang tak siap langsung tersungkur di atas rumput.

[Dolke chagi merupakan salah satu teknik tendangan taekwondo yang dilakukan dengan cara memutar badan kearah belakang 360 derajat. Dolke chagi juga sering di sebut tendangan tornado.]

Baru beberapa langkah Jungwon beranjak dari tempatnya, kini giliran ia yang tersungkur ke atas rumput karena mendapat dolke chagi balik dari Sunoo.

Sunoo tertawa kecil sambil mengusap darah yang keluar dari hidungnya. Sementara jungwon berusaha berdiri dibantu Ni-ki yang entah datang darimana.

Area sekitar mulai ramai dipenuhi oleh siswa-siswi yang kepo dengan keributan antara Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki yang notabennya masih anak baru di sekolah mereka.

"Sialan lo. Beraninya main dari belakang! Mana bisa liat gue nj*ng!" ucap Jungwon menarik kerah baju Sunoo.

"Lah sama kan? Lo juga tiba-tiba nyerang gue." jawab sunoo tak mau kalah.

"Gausah sok keras lo. Mau gue hajar?" saut Ni-ki yang ada di belakang Jungwon.

Di tengah-tengah keributan, Jay dan Jake datang tergesa-gesa. Mereka berdua langsung menghampiri dan melepaskan genggaman tangan Jungwon pada baju teman mereka itu.

"Lo gapapa? Kan gue bilang juga apa? Kalo ada apa-apa tu hubungin kita." ucap Jay panjang lebar. Ini yang ia khawatirkan ketika dirinya tidak bisa mengawasi Sunoo. Sunoo bisa saja menjadi liar.

Sunoo menatap Jay malas,"Iya-iya, bawel. Lagian dia dulu yang ngajak berantem, tiba-tiba nyerang gue. Liat nih idung jadi kaya gini. Kan gue kesel, ya terus gue bales lah. Salah gue dimana?"

Mendengar itu Jake langsung menghampiri Jungwon, "Bener lo nyerang sunoo duluan? Alesannya apa? Alesannya apa gue tanya!?" Jake sudah kepalang marah sekarang.

"Karena dia lemah. Puas?" jawab Jungwon remeh.

Jake ingin sekali memukul wajah mengesalkan itu. Namun ia tidak bisa melakukannya di sekolah, ia takut dapat surat peringatan jika ia terlibat perkelahian. Lantas Jake memilih menarik Jay dan Sunoo keluar dari kerumunan. Dan kini mereka bertiga berada di asrama Sunoo.

"Ngeselin banget asli! Kalo diluar udah gue hajar tadi!" ucap Jake misuh-misuh.

Sunoo mengangguk,"Emang ngeselin makanya gue ladenin tadi."

"Udah astaga. Masih aja dibahas." Jay merasa bosan dengan topik yang kedua sahabatnya bicarakan sedari tadi. Memang di antara mereka bertiga, Jay lah yang paling tua. Jadi ia lebih berfikir dewasa dan enggan tersungut emosi dalam mengatasi masalah walaupun terkadang ia juga emosional.









































Hallo maaf ya baru bisa update sekarang 😞 Aku baru sembuh jadi baru bisa up segini aja.
Nanti kalo udah bener-bener sehat aku up lagi yang lebih serius.
Semoga sukaa :)

HEY BROTHER!  [ ENHYPEN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang