Walaupun awalnya sedikit susah mengurus perpindahan sang anak karena sudah masuk semester kedua, namun setelah beberapa hari bernegosiasi akhirnya pihak SMA BELIFT memberi kesempatan kepada In Yeop untuk menyekolahkan anaknya disana. Tentunya dibantu oleh sang sahabat, Jiun.
Tiba juga saatnya ketujuh anak keluarga Hwang kembali bersekolah setelah beberapa hari sebelumnya hanya menganggur dirumah. Tentu para remaja itu merasa senang karena uang jajan mereka akan kembali lancar.
Namun, pagi ini mereka malah bangun kesiangan. Sepertinya karena begadang menonton film tadi malam.
"Aduh kaos kaki putih gue dimana?" Jay grusak-grusuk mencari benda yang seharusnya sudah ia siapkan dari tadi malam itu.
"Kan ada yang baru, yang dari sekolah. Pake itu aja." saran Jake yang berada tak jauh dari Jay.
"Ngga mau, yang itu ada logonya." jawab Jay sambil membuka laci-laci di kamarnya.
Jake memberikan lirikan samping, "Yaelah logo doang."
Di kamar lain, Ni-ki tengah sibuk membereskan tempat tidur dengan Sunghoon yang sudah menunggunya dari lima belas menit yang lalu di ambang pintu.
"Ikan lo jangan lupa diberi makan." celetuk Sunghoon mengingatkan.
Ni-ki mendongakkan kepalanya, "Oiya, hampir lupa."
Sedangkan di bawah, diruang makan. Heeseung dibantu Sunoo, dan Jungwon tengah menyiapkan bekal sandwich untuk dimakan di sekolah nanti karena mereka tak akan sempat sarapan pagi ini.
Sampai pada pukul setengah tujuh. Para remaja itu akhirnya selesai bersiap.
"Ini masukin ke tas, semuanya ambil. Ngga ada yang ngga ambil." perintah Heeseung kepada adik-adiknya sembari menunjuk beberapa kotak makan yang sudah siap di meja.
Ke enam adiknya lantas langsung mengikuti perintah sang kakak. Setelah itu ketujuhnya berangkat ke sekolah dan sampai tepat pada pukul tujuh.
"Pak pak pak pak pak! Jangan ditutup dulu." ucap Jay menahan gerbang besi yang hampir tertutup.
"Lho, kalian murid sini?" tanya pak satpam yang berjaga.
Ketujuhnya mengangguk serempak.
"Tapi saya kok belum pernah lihat muka kalian ya?"
"Iya pak, soalnya kami murid pindahan. Hari ini juga hari pertama kita masuk ke sini." jelas Jake yang diangguki oleh Pak Satpam.
Untung saja pak satpam itu baik hati membiarkan anak keluarga Hwang melewati gerbang tanpa hukuman.
Untuk kelasnya sendiri Heeseung dan Jay masuk ke kelas 11 B. Jake dan Sunghoon masuk ke kelas 11 E. Jungwon dan Ni-ki masuk ke kelas 10 C. Dan Sunoo masuk ke kelas 10 J. Karena di SMA ini tidak memiliki sistem jurusan jadi mereka ditempatkan secara acak.
Perlu diketahui bahwa SMA BELIFT termasuk sekolah elite dengan para siswa yang rata-rata berasal dari keluarga konglomerat, selebriti, maupun mereka yang memiliki jabatan di pemerintahan. Namun di sekolah ini tersimpan berbagai kecurangan jika diteliti secara detail.
---
Sunoo memasuki ruang kelas 10 J dan langsung duduk di bangku depan paling ujung. Di sekolah ini tak ada keterlibatan guru dalam aktivitas sosial, sehingga murid baru pun tak akan diperkenalkan kepada murid lain seperti sekolah-sekolah yang lain.
Pembelajaran berjalan lancar sampai waktu istirahat tiba. Sunoo, remaja itu berencana memakan sandwich yang tadi pagi Heeseung buatkan untuknya. Namun kotak makannya tiba-tiba direbut oleh seseorang dan isinya ditumpahkan ke lantai.
"Sandwich gue!" Sunoo langsung mengambil sandwich nya yang jatuh.
"Iseng banget si lo Jo." ucap seseorang yang berdiri di samping siswa yang merebut kotak makan sunoo tadi.
"Lagian dia berani-beraninya ngerebut perhatian guru yang seharusnya cuma buat gue." ucap Jo angkuh.
Sunoo hanya diam. Ia mengingat pesan sang kakak untuk tidak menimbulkan masalah di sekolah baru mengingat dirinya banyak mendapat peringatan dari sekolah lama sebelumnya. Takut-takut jika ia tidak akan naik kelas nantinya.
"Maaf tapi gue gada niatan buat ngerebut atensi guru buat lo kok." balas Sunoo justru membuat Jo semakin marah.
"Gue benci sama orang sok baik kaya lo! Sini ikut gue!"
Ditariknya surai Sunoo dengan kasar oleh Jo menuju toilet laki-laki, beberapa siswa lainnya juga ikut ke toilet tersebut. Sunoo terkejut saat mukanya dimasukan ke dalam ember yang berisi air penuh.
"Bwah! Apa yang lo lakuin!" teriak bocah enam belas tahun itu saat wajahnya diangkat keluar dari air.
Seolah tuli, Jo justru kembali memasukkan wajah Sunoo ke dalam air berkali-kali. Sampai bel masuk berbunyi ia baru berhenti menyiksa Sunoo dan kembali ke ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
"Kalo ngga mikirin naik kelas udah gue habisin tuh bocah." monolog Sunoo kesal. Setelahnya ia mengelap kerah bajunya yang basah dengan tissue yang kebetulan tersedia di toilet tersebut.
---
Jam pulang sekolah pun tiba, Heeseung dan para adiknya berkumpul di depan gerbang menunggu para supir menjemput mereka.
"Baju lo kok bisa kotor gitu sih bang." ucap Ni-ki melihat bercak coklat di seragam Sunoo.
"Iya tuh noo baju lo sampe kotor gitu, abis ngapain lo?" sambung Sunghoon yang sama herannya dengan Ni-ki.
"Ah ini ada yang ga sengaja numpahin susu coklat tadi." jawab Sunoo bohong.
"Oh~"
Sunoo lega, untung saja para saudaranya percaya.
Hallo kembali lagi dengan saya.
Semoga suka!
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY BROTHER! [ ENHYPEN ]
FanfictionBagaimana jika ketujuh anak dari ayah yang sama tapi beda ibu dipertemukan? Inilah kisah mereka, kisah Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo, Jungwon dan Ni-ki yang menjadi anak dari seorang aktor terkenal, sehingga keberadaan mereka sebagai anak har...