I

751 31 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

🌊🌊🌊

.
.
.
.
.
.
.

Terdampar bak mayat, pria mungil bersurai kuning itu terbaring tak berdaya di pesisir pantai. Sosoknya kemudian ditemukan oleh seorang wanita rupawan bernama Annie Leonhart.

Kesadarannya perlahan memulih.

Namanya, Armin Arlert.

Pria dengan otak cerdas itu mulai berusaha membuka mata. Nafasnya sesak, amat sesak.

"Bangun jika kau mau bangun"

Mendengar kalimat singkat itu, entah mengapa jantung Armin berdegup kencang. Nafasnya memburu setelah matanya kembali terbuka.

"Huuh.. Huuhh.."

Tubuhnya yang ringkih hendak bangkit, namun sepertinya ada sesuatu yang menahan dengan kuat.

Tali.

"Apa ini? Siapa kau?"

"Kau seharusnya berterima kasih karena aku telah menyelamatkanmu"

"Aku tidak pernah meminta untuk diselamatkan, apalagi diselamatkan oleh rakyat Marley. Lepaskan aku"

Gadis itu melempar tatapan dingin kepada Armin. Tatapan yang sudah menjadi simbol dirinya, dingin dan kelam.

"Diam atau kuserahkan kau kepada pasukan Marley? Mereka akan mencincang iblis Eldia sepertimu"

Tepat setelah kalimat itu selesai, sekelompok orang berseragam putih masuk menerobos ruangan. Mereka semua lengkap dengan senjata.

"Annie, kau menyimpan bangsa Eldia di rumahmu? Apa kau sudah bergabung dengan aliansi lawan?" Pria bernama Magath berjalan mendekat pada gadis yang duduk di kursi dengan sebuah buku di genggamannya.

"Tentu saja tidak, baru saja aku ingin mengantarnya ke markas untuk diserahkan"

"Dimana kau menemukan iblis ini?"

"Pesisir pantai, Magath-san"

Magath langsung memberi instruksi kepada pasukannya untuk membawa Armin ke markas utama. Mereka dengan cepat pergi meninggalkan Annie sendiri.

🍂

Seperti hari-hari biasa, Annie menjalankan tugasnya sebagai prajurit perang yang berjaga di benteng depan. Ia bersama dua rekannya, Pieck Finger dan Berthold Hoover.

"Annie, kau yang membawa Eldia bernama Armin itu?" Tanya Pieck.

Annie hanya bergumam tanda iya.

"Kudengar setelah Magath dan Zeke mengorek informasi darinya, dia akan digantung di depan kantor walikota." Ungkap Pieck seraya membidik lawan dengan tembaknya.

"Benar, aku juga sudah mendengar berita itu dari Reiner. Tapi ada sesuatu yang terasa tak beres dengan pria itu. Kau tidak diikuti oleh siapapun kan, Annie?"

Annie tak merespon, ia masih fokus membidik benteng lawan untuk diserang. Annie melemparkan sebuah tembakan jarak jauh yang tepat mengenai kepala lawan dan langsung pergi meninggalkan lokasi perang.

Here With Me [Armin x Annie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang