"Terkadang, mengikhlaskan orang yang kau cintai itu sudah lebih dari cukup, untuk membuktikan seberapa besar rasa cintamu padanya."
•
•
•
ANA sedikit terganggu dari tidurnya saat alarm berbunyi sesuai dengan yang ia atur semalam. Burung-burung berkicau, bersenandung ria sebelum menjemput makanan di tempat yang luas. Cahaya matahari pagi pun ikut memaksa masuk melalui celah horden kamar Ana. Hal itu membuat sang empu merasa silau dan terpaksa harus bangun.
Pagi ini tidak seperti pagi biasanya. Karena, Ana tidak dibangunkan oleh Laetitia yang biasanya mengomel di pagi hari dengan tujuan agar putri bungsunya cepat bersiap. Itu karena hari ini adalah hari pertama ujian penghabisan pada jenjang sekolahnya. Yang itu artinya, ujian terakhir sebelum resmi sekolah di perguruan tinggi.
Ana lalu berjalan menuju kamar mandi dengan tampilan urak-urakan khas baru bangun tidur. Setelah itu bersiap-siap ke sekolah untuk menghadapi ujian hari pertama.
"Kau sudah siap? Jangan sampai ada yang kelupaan ya!"
Ana jadi teringat pesan ibunya tadi sebelum berangkat ke sekolah.
"Jangan khawatir, aku ini anak pintar loh ha-ha-ha," jawab Ana dengan narsis.
Walaupun bukan termasuk murid yang berprestasi di sekolah. Namun, Ana termasuk siswi yang rajin dan masuk dalam jajaran orang pintar di kelasnya.
"Walaupun pintar tapi jangan sombong. Belajar itu juga penting. Katanya ingin masuk perguruan tinggi di Gloucestershire," ejek Loi dengan wajah menyebalkan yang membuat Ana kesal.
"Ya ya ya~ tenang saja. Aku akan kuliah di sana nanti. Aku sedang berjuang keras agar nilai ujianku terus meningkat dan—" Perkataan Ana terpotong saat melihat Loi yang sudah keluar rumah dan masuk ke dalam mobil.
"Kita mungkin sudah telat. Ayo cepat sedikit, Ana," teriak Loi dari dalam mobil.
"Aishh, dasar sialan!"
Laetitia di samping hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah dua anaknya yang selalu memperdebatkan hal kecil.
"Jangan lupa untuk terus semangat, Ana. Hadapi semuanya dengan penuh rasa ambisi. Kejar tujuan dan keinginanmu. Ibu yakin kamu pasti bisa mengetahui hasilnya nanti dan membuatmu merasa puas. Walau mungkin disertai dengan badai secara bersamaan. Ibu akan selalu ada di sampingmu, Nak." Laetitia mengatakan itu sebelum Ana akan membuka pintu mobil dan berangkat ke sekolah.
Begitulah pesan terakhir Laetitia yang sangat melekat pada pikiran Ana saat ini.
Gadis itu sudah sangat bersemangat dan siap akan ujian di depan mata yang akan dihadapi. Namun, entah kenapa perasaannya sejak bangun tidur sudah tak enak. Seperti ada hal buruk yang akan datang.
Saat sedang melamun di samping kursi pengemudi, tiba-tiba badan Ana terdorong kencang ke depan. Itu karena Loi yang menghentikan mobil secara mendadak di daerah rendah penuh bebatuan. Untungnya tidak ada luka dan semuanya masih aman.
"Ada apa denganmu, Kak?!!"
Loi menutup mata dan mengembuskan napas berkali-kali untuk menetralkan jantungnya. "Hampir saja," ucapnya. Kemudian Loi keluar dari dalam mobil disusul oleh Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Mystery / ThrillerSetelah mengalami teror yang tiba-tiba, Ana menemukan dirinya dihantui tepat satu tahun setelah Richard secara sepihak putus dengannya dan pindah ke Texas. Di tengah kekacauan, kehidupan Ana berubah secara tak terduga saat dia bertemu Martin, seoran...