10. BARGAIN

24 2 0
                                    

Setelah melewati satu hari yang membuatku kesal dan juga gelisah akhirnya kami semua mempersiapkan perang.
Tetapi sebelum melaksanakan pergerakan perang Thranduil, aku dan juga Legolas berinisiatif untuk melakukan tindakan persuasif kepada Thorin.

Walaupun aku tahu Gandalf sang penyihir tidak akan suka ide perang ini tapi kita mau tidak mau harus melakukannya demi mengambil kembali apa yang menjadi hak para Elf.

"Kau yakin akan menuju sebrang untuk bertemu Thorin?" Tanya Legolas.

"Iya aku yakin. Mereka percaya kepadaku dia tidak akan melukaiku."

Wajah Legolas terlihat sangat khawatir dengan pilihan ku.
Aku memilih cara ini berharap tidak terjadi perang, jika pun terjadi aku tahu siapa yang akan disalahkan.
Walaupun sebenarnya pihak para Elf juga tidak bisa di benarkan seratus persen.

"Baik aku akan menjadi kapten dalam peperangan ini, tolong sampaikan agar warga Mirkwood semuanya ikut berperang." Perintah Thranduil kepadaku.

Aku menganggukkan kepala.

"Lady Amber sepertinya kita dapat bantuan dari pihak manusia." Kata Legolas memperkenalkan seseorang kepadaku.

"Bard..." Katanya sambil menjabat tanganku.

"Lady Amberly God of War from Asgard."

Selama ini yang aku tahu hanya Dwarf, Orc, dan juga Elf yang akan berperang tapi mengapa manusia juga ikut?

"Saya disini membawa bantuan untuk Mirkwood, karena kami manusia mendukung para Elf dibandingkan Dwarf. Karena mereka telah mengambil semua harta kami selain itu rumah kami juga sudah di hancurkan oleh naga mereka Yang Mulia."

"Seekor naga?" Tanya ku bingung.

Ternyata lebih rumit daripada yang aku pikirkan selama ini, tetapi aku cukup senang pihak kami mendapatkan bantuan, selain dari Asgard tetapi juga dari manusia.

Setelah kami berdiskusi masalah strategi perang dan juga lokasi tenda POS yang akan di bangun. Thranduil memberi perintah agar aku ikut bersamanya untuk menuju istana sebrang dimana para Dwarf dan Thorin berada.

"Apakah kau siap? Aku harap mereka mau menyerah." Kata Thranduil naik ke rusa besar andalannya.

Aku dan Bard naik ke kuda kami masing-masing diikuti oleh Thranduil dan pasukan Mirkwood.

Kami sampai di depan gerbang Istana Sebrang milik Thorin dan para Dwarf. Aku melihat Thranduil yang memberikan aba-aba untuk segera masuk dan melakukan persuasi kepada mereka.

"Thorin it's me, Amber. We need to talk."

"Apa yang mau bicarakan semuanya sudah jelas, kau masih saja membela para Elf dan tidak membantu kami sama sekali kecuali membebaskan kami dari penjara bawah tanah."

"Dengarkan aku dulu.... Ada sesuatu yang harus aku jelaskan kepadamu."

"Baiklah aku akan mendengarkan mu." Jawabnya sambil memposisikan telinga kedalam lubang yang cukup besar di tembok istana 'buatan' mereka.

"Para Elf mengajak berdamai, mereka tidak akan berperang dengan kalian. Tapi dengan satu syarat, jika kau mengembalikan harta mereka yang selama ini hilang." Jelas ku dengan nada memelas.

"APA?! AKU TIDAK AKAN MEMBERIKANNYA. INI ADALAH HAK KAMI. LEBIH BAIK BERPERANG DARI PADA HARUS MEMBERIKAN KEPADA KALIAN YANG TIDAK TAHU DIRI INI."

Sepertinya aku mendengar suara Bilbo yang ikut membujuk Thorin agar menerima tawaranku. Tetapi sepertinya di dalam sana malah makin kacau dan berisik sehingga aku tidak bisa mendengar dengan jelas.

TRUE LOVE | LOKI FANFICTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang