11. POSESIVE

20 2 0
                                    

Kami sudah sampai di Tenda Kerajaan. Aku bisa melihat disana sangat sibuk dan banyak sekali orang lalu lalang.

Aku masuk kedalam tenda tersebut dan bertemu dengan Bilbo dan Gandalf. Terkejut melihat Bilbo yang sepertinya dia datang hampir bersamaan denganku.
Dia membawa sesuatu dari kantungnya, seperti batu tetapi di balut dengan kain yang lusuh, dia mengangkatnya.

"The Arken Stone." Sontak aku langsung menyebutkan nama batu tersebut.

"Kau benar Lady Amber, batu ini sangat berharga bagi leluhur Mirkwood." Jelas Gandalf sambil menghisap pipa panjang yang selalu dia bawa kemana-mana.

"Aku hanya bisa membawa ini saja, setidaknya aku bisa membantu kalian. Thorin tidak dapat di selamatkan dia sudah terjangkit penyakit Dwarf yaitu keserakahan." Jelas Bilbo kepada Thranduil.

"Jadi kau ada di pihak kami?" Tanya Thranduil ragu-ragu.

Bilbo mengangguk.

Thranduil yang sedang menuang anggur dia kembali duduk dan sekarang dia menghadap ku dan melihatku dengan tatapan yang tajam.

"Tolong tinggalkan kami." Pinta Thranduil kepada Bilbo dan Gandalf.

Mereka keluar dari Tenda Kerajaan sambil mengobrol sesuatu. Di luar sedang turun salju jadi aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

"Bagaimana apakah kau sudah bertemu dengan mereka?" Tanya Thranduil.

"Sepertinya anda sebelumnya pernah bertemu dengan mereka di pesta dansa Asgard Yang Mulia." Jawab ku menahan suaraku agar mengurangi gugup.

"Tapi sepertinya kau sangat dekat dengannya, apakah kau punya hubungan  yang sangat dekat?" Tanyanya.

Terlihat sekali di wajahnya dia sangat cemburu.

"Kami hanya berteman saja, dia adalah teman baik saya selama di Asgard dan tidak lebih dari itu."

"Oiya? Aku melihatmu sedang berpelukan dengannya."

Sekita aku membisu lalu bergeming sesaat sampai akhirnya Thranduil mempertanyakan sesuatu yang selama ini tidak aku kira dia tanyakan.

"Apakah kau tahu apa itu Cinta?" Tanya Thranduil yang semakin dekat dengan ku.

Aku bisa merasakan bau badannya yang seperti wangi kayu cendana, dan juga embun di pagi hari. Aku sama sekali tidak berani menatap wajahnya, aku merasa sangat kecil jika dibandingkan dengan tubuhnya. Entah kenapa perasaan ini muncul lagi sama seperti aku bertemu dengan Loki, seperti ada kupu-kupu di dalam perutku, geli tetapi menjengkelkan namun membuatku ketagihan.

"Maaf Yang Mulia aku tidak percaya dengan Cinta. Tidak semua Cinta berakhir dengan bahagia." Jelas ku tegas, aku tahu saat ini sedang membohongi perasaanku sendiri.

"Iya kau benar, tetapi Cinta adalah perasaan yang dimana dua manusia rasakan dan merasakan adanya relasi dan juga saling bertukar afeksi satu sama lain, menjaga satu sama lain." Jelas Thranduil yang sekarang tepat berada di depan ku.

"Aku tahu Yang Mulia, tetapi aku tidak percaya dengan hal tersebut." Jelas ku dengan tegas.

"Thranduil, sekali lagi aku memaksamu untuk memanggil namaku saja."

Aku mengangguk pelan, tetapi aku masih tidak berani melihat wajahnya.

Perlahan tapi pasti dia mendekat lagi dan ingin meraba pipiku. Sebelum itu terjadi aku memutuskan untuk pamit keluar dari Tenda Kerajaan dan menghampiri Legolas.

"Something bothering you My Lady?" Tanyanya dengan wajah bingung.

"No, I'm totally fine."

Aku melihat pasukan yang sedang bersiap, mulai dari mempersiapkan senjata sampai dengan baju zirahnya. Mereka sangat taat dengan aturan dan perintah Rajanya, aku tahu ini sangat berat bagi mereka tapi bagaimana lagi?

Aku sudah melakukan yang terbaik agar perang ini tidak terjadi, tetapi akhirnya kami tetap berperang. Secara tidak langsung kami berperang karena egois an dan arogansi. Tetapi aku tidak menyalahkan ini semua kepada Thranduil, hanya saja sangat disayangkan Thorin tidak menerima tawaran ku.

Legolas dan aku mempersiapkan senjata, dia mengambil panah dan aku mengambil pedang dan panah. Terlihat seperti serahkan mengambil dua senjata sekaligus tetapi memang itu keahlian ku.

"Apakah kamu yakin mengambil itu semua?"

"Apakah kau meragukan Dewi Perang dari Asgard?" Jawabku dengan nada menggoda.

Tiba-tiba saja Gandalf dan Bilbo datang menghampiri ku.

"Kami sangat mengandalkan mu Lady Amber" kata Gandalf sambil menghisap pipanya.

"Aku ada di pihak kalian, dan juga para Human. Thorin sudah tidak bisa di selamatkan kembali." Kata Bilbo sedikit sedih.

Terlihat dari jauh ada dua orang laki-laki yang berjalan menuju perkemahan kerajaan.
Ternyata itu adalah Loki dan Thor, sedikit senang aku melihat mereka kembali.

"Kami akan membantu mu." Kata Thor sambil membawa Palu Mjolnir nya.

Aku tersenyum dan memeluk mereka berdua.

Legolas menatap tajam kepada Loki karena kejadian tadi pagi, aku juga tidak membenarkan perkataan Loki.

"Baiklah aku akan mengantarmu ke tenda Raja." Kataku antusias.

Loki menarik lenganku dan menggelengkan kepalanya.

Setelah aku pikir-pikir sepertinya lebih baik aku tidak melapor kepada Thranduil kalau mereka membantu perang kali ini.

---To Be Continue---

Sudah lama gak update lagi akhirnya update juga.
Jangan lupa vote nya ya.

Btw chapter kali ini agak singkat karena fokus kepada perasaan Loki dan juga Thranduil.

Hayo tim mana nih kalian?
Thranduil atau Loki?

TRUE LOVE | LOKI FANFICTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang