Aku masih saja kepikiran dengan ucapan Sif kemarin, memang ada apa dengan kejadian lima tahun yang lalu?
Aku sama sekali tidak bisa beristirahat dengan tenang.
Karena tidak bisa istirahat dengan tenang akhirnya aku memutuskan untuk berjalan di taman saja.
Saat sudah hampir sampai di taman, terlihat sosok laki-laki yang sedang membaca buku di taman.
Dia seperti sangat serius dengan bukunya, tanpa dia sadari aku langsung duduk tepat di sebelahnya."Sedang apa kau malam-malam kesini?" Tanya Loki sambil membenarkan posisinya.
"Aku hanya tidak bisa tidur, kepala ku pusing."
"Apa yang kau pikirkan? Bukannya kamu ke Asgard untuk liburan?"
Aku tertawa kecil melihat mukanya bingung.
"Iya aku tahu, hanya saja ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku."
"Ceritakanlah padaku Amber, aku siap membantumu." Sambil memegang tanganku.
Tiba-tiba keraguan mulai menyerangku, apakah aku harus langsung bertanya atau tidak? Tapi lebih baik bertanya kepada sumbernya daripada tanya kepada orang lain yang sama sekali tidak tahu pasti apa yang terjadi.
Aku tarik nafas lalu ku hembuskan sebelum memulai pertanyaan.
"Jadi begini."
Loki melihatku seperti anak kecil yang siap mendengarkan cerita pengantar tidur.
"Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu, pada saat aku pergi dinas ke Alfheim?"
Loki mematung sejenak mendengar pertanyaanku dan sedikit agak pucat.
"Kalau kamu tidak mau menjawabnya juga tidak apa-apa kok." Lanjutku sambil tersenyum.
"Sebenarnya yang terjadi adalah aku mengetahui jati diriku yang sebenarnya."
"Maksudmu...?"
"Aku mulai merasa berbeda entah itu dari kasih sayang Ayahku kepadaku atau pada saat aku kecil ketika bermain dengan Thor, sampai sekarang aku masih merasakan adanya pilih kasih. Apakah aku ini tidak cukup baik di mata Ayah?
Sampai pada saat aku iseng masuk keruang bawah tanah yang berisi pusaka yang Ayah punya.
Disana aku menemukan sebuah kotak berwarna biru dan bercahaya, benda itu seolah memanggil ku. Dan ketika aku memegangnya badan ku semua berwarna biru dan aku merasa makin kuat dan seperti ada roh jahat yg berusaha mempengaruhiku."Mendengar dia bercerita sambil gemetar membuatku sedih dan aku meraih tangannya supaya Loki sedikit tenang.
Aku hanya mengangguk dan memberi syarat untuk melanjutkan ceritanya.
"Tiba-tiba Odin datang dan terkejut melihat sosok asli ku dan Odin cerita kalau aku bukan anak kandungnya tapi anak angkatnya dengan tujuan perdamaian, tapi yang aku rasakan bukan seperti itu, malah seperti sampah.
Aku marah ke Odin meminta penjelasan, selama ini aku tidak tahu apa-apa sampai akhirnya Odin pingsan dan kritis sekitar 4 tahun lamanya."Mendengar cerita Loki tiba-tiba aku merasakan air mataku meleleh sampai ke pipi.
Loki panik melihatku menangis tanpa suara, lalu dia menghapus air mataku.
"Loki apapun yang terjadi aku akan tetap disisimu, kita teman baik sejak kecil."
"Iya aku percaya padamu Amber dan aku tahu kamu tidak pernah mengecewakan ku." Katanya sambil tersenyum.
"Kamu gak ngantuk sama sekali?"
"Ya sebenarnya karena ceritamu aku semakin tidak ingin tidur malah ingin menemanimu." Godaku.
"Kamu harus tidur besok kita akan sibuk karena persiapan tamu.
"Iya ya aku akan tidur, kalau begitu maukah kau..."
"Tanpa kamu minta aku akan mengantarmu sampai ke kamar Lady Amber."
Aku tersenyum lalu menggandeng lengan Loki dan berjalan kembali masuk istana dan menuju kamarku.
Saat kami berjalan menuju kamarku Loki tiba-tiba membahas tentang masa kecil kami yang bisa dibilang menyenangkan. Kami bertiga Aku, Loki, dan Thor adalah teman baik hampir setiap saat selalu bersama bahkan kami pernah mencuri tongkat Odin.
"Tiba-tiba aku kangen waktu kita masih kecil, main petak umpet bersama. Lalu ketika kamu menangis karena Thor tidak sengaja menginjak gaun mu sampai robek."
Aku tertawa kecil melihat Loki menjelaskan masa kecil kami sambil mengelus tangan ku yang merangkul lengan kanannya.
"Ya aku masih ingat kok, masa itu tidak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun."
Loki tersenyum mendengar ucapanku.
"Ok Yang Mulia Lady Amberly anda sekarang sudah sampai di depan kamar, jika ada sesuatu silahkan panggil saya." Goda Loki seolah-olah dia adalah dayangku.
"Hentikan Loki, iya nanti aku akan berteriak keras kalau ada kecoa atau tikus di kamarku hahaha..."
"Tidak mungkin di Asgard ada tikus apalagi di kamar kamu, tikus saja pasti sudah takut duluan melihatmu."
Aku memukul pundak Loki dengan lembut, lalu Loki mengambil tanganku lalu mencium lembut punggung tangan kananku.
"Tidur yang nyenyak Amberly." Sambil mengedipkan mata genitnya.
Kejadian itu cepat dan aku tidak sempat merespon apapun, yang aku lihat hanya punggung Loki yang semakin lama menjauh dari tempat sekarang aku berdiri.
"Dia kenapa ya? Selama aku di Asgard baru kali ini dia seperti ini ke aku?!"
Masih bingung dan curiga dengan kelakuan Loki akhirnya aku pergi tidur karena aku ngantuk sekali
--••To Be Continue••--
Jadi sekarang Amber uda tau klo Loki itu Laufeyson bukan Odinson cuman dia gtw nih wujud aslinya Loki seperti apa
Makasih banyak buat temen-temen yg uda vote sama support, aku usahain buat seminggu 2 episode gtu.
Maafin ya klo kata-katanya masih agak kaku.
Tapi tetep lup you to mat buat temen-temen yg uda mau nyempetin baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE | LOKI FANFICTION
Fanfiction"Terimakasih kau telah menyelamatkanku" "Itu bukan hal yang besar, jadi bagaimana?" Aku berhenti sebentar lalu kembali jalan, berusaha mencerna semuanya. "Jangan karena merasa bersalah kamu menerima cintaku." Apa yang harus aku lakukan, siapakah yan...