24. PENGANGGU

129 8 0
                                    

Leo menatap teman teman nya
"Woi gue tadi kayak denger suara Haelyn tau" kata Leo melongo
"Ha? Gue gak denger apa apa selain suara hujan" heran Aidan
"Haduh apa itu namanya Cok , tekanan batin? Apasih alah" Leo mencoba mengingat ingat

"Darah tinggi" Juan
"Diabetes" Owen
"Bukan Charli apa tuh?" Leo menepuk kepala nya mencoba mengingat
"Permainan setan Charli?" Owen
"Haduh belakang nya ada taco taco apaan tuh lupa gue astaga" kata Leo frustasi
"Telepati?" kata Aidan

"Nah iya telepati" Leo
"Apaan anjir tadi Charli Charli?" Kata Juan
"Sebutan lainnya coy" kata Leo
"Eh astaghfirullah , ayo kita keluar dari goa ini katanya Haelyn tadi minta tolong adeknya" Leo segera keluar dari goa itu diikuti oleh yang lain.

Benar saja mereka menemukan Hares yang posisinya tengkurap pasir juga ada di tubuh Hares , Hares juga hanya memakai celana renang saja yang sebagian seperti sudah sobek .
"Hares jangan tinggalkan gue , nanti siapa yang mau gue mintain air minum kalo punya gue habis hiks srott🤧" kata Juan dramatis.

Aidan memukul kepala Juan
"Air kolam tuh sehat , campuran berbagai macam jenis kuman" sahut Aidan
"Udah woi , ambilin sana p3k  di tas gue" kata Owen melerai keduanya.

Hares sudah sadar tentu saja dia selalu mengadu kesakitan di sekujur tubuhnya, memang tidak ada bekas cakaran tapi ya gitu anaknya aja drama.
"Sumpah tadi ada makhluk nyeremin mirip babi ngepet tetangga Kak Juan" kata Hares menceritakan kejadian tadi.

"Makhluk apaan tuh? Kraken?" Tanya Aidan
"Gak tau juga sih jenis hewan apa itu , dia itu punya sirip kalo gak salah habis itu...." Hares berpikir sambil mengetuk dagunya
"Ah iya sama kuku kuku mereka panjang sama tajam bangetttttt" Hares
"Siren" sahut Aidan .

Selesai dengan cerita Hares mereka memutuskan untuk pulang karna hari sudah malam dan dingin sekali , masalah Haelyn mereka tidak tau harus bagaimana tentu saja mereka tau siapa yang menolong Hares dan Haelyn lah yang membuat badai dadakan tadi.

🌊


Pagi harinya Hares terserah demam kalian bayangkan saja kemarin di serang oleh makhluk aneh menjelang malam dan sadar di tepi pantai dengan udara yang dingin tentu saja Hares langsung demam.

Sebagai yang tertua Owen dengan telaten merawat Hares walaupun keras kepala .
"Terus yang jaga Hares nanti siapa?" Tanya Aidan
Pasalnya mereka semua hampir terkena jadwal pagi hanya Leo saja yang kena siang .

"Eh coba telepon Gyuri atau enggak Jihan siapa tau mereka bisa jaga Hares" kata Juan memberi saran
"Nah iya ciwi ciwi sekali sekali berguana" Owen segera membuka ponsel nya dan menghubungi nomor Gyuri .

In call

Ada apa Wen? Tumben telepon?

Kamu hari ini ada kelas enggak?

Gak ada nih , emang mau ngapain teraktir gue?

Tolong jagain Hares dong anaknya demam di rumah sendiri nih

Lah bisa sakit dia , yaudah nanti jam 9 aku kesana sama Jihan boleh?

Boleh

Okey makacihh.

End call

Gyuri dan Jihan sampai di kediaman Hares , hanya terparkir motor gagah Leo saja di garasi .
"Hello world" kata Jihan riang
Mereka melihat Leo yang santai di ruang tv
"Gak kuliah lo?" Tanya Gyuri
"Kelas siang buasa" jawab Leo menyeruput teh

"Yaudah , Hares sekarang gimana?" Tanya Gyuri sekedar basa basi
"Dia tidur , tadi sudah makan cuman 5 sendok aja habis itu minum obat dan udah di kompres juga kok" jelas  Leo
"Kalo Lo yang ngurus kek nya gak mungkin sih" kata Jihan curiga

"Ya iyalah , gue bantu pakek doa aja biar tambah manjur" sewot Leo

"Nah betul kalo Owen lewat obat kalo Lo lewat doa" Gyuri .

.


Ceklek

Bukan dari kamar Hares tapi dari pintu rumah menampilkan gadis yang hanya memakai gaun selutut berwarna biru dengan rambut basah nya .

"Haelyn?" Gyuri spontan berdiri diikuti Jihan , Leo dia cuek aja
"Ini Haelyn kan?" Tanya Gyuri yang siap akan menangis
Gyuri segera memeluk Haelyn erat begitu juga Jihan keduanya sudah menangis (Jihan sama Gyuri) sesegukan.

Haelyn menepuk punggung kedua gadis itu lalu melepaskan pelukan dan tersenyum
"Hi , aku kembali" sapa Haelyn
"Hi , kamu kembali juga hiks" Gyuri membalas sapaan Haelyn sambil menghapus air matanya

"Kemana aja sih kamu? Huh aku nanyain Hares tapi jawabannya bikin gregetan" mereka kembali duduk
"Ummm..." Haelyn melirik Leo meminta pertolongan tapi Leo hanya memasang wajah datar dan melanjutkan nonton nya.

"Aku bakal kasih tau tapi kalian bisa jaga rahasia kan?" Tanya Haelyn berharap menatap kedua temannya
Mereka mengangguk
"Promise?" Haelyn menyodorkan kedua jari kelingkingnya
"Iya janji" jawab mereka bareng .

Haelyn menarik nafas dalam dalam baru akan berbicara tapi terpotong oleh Leo
"Eh Haelyn adik Lo sakit tuh" Kata Leo Santai
Haelyn terkejut dan merasa bersalah karna membiarkan adiknya begitu saja di tepi pantai tanpa dia tolong.

Sebenarnya masalah nya , Haelyn masih dalam wujud Siren bisa bisa ada manusia atau penjaga pantai yang melihat keberadaan dirinya dan itu sangat mengancam bagi dirinya dan kehidupan laut.

"Lo urusin dulu lah sana" ketus jihan
"Kita itu mau cerita jangan di ganggu" Gyuri
"Nah iya , sana kuliah kan ada kelas lu habis ini" usir Gyuri
Selesai meledek Leo , Gyuri dan Jihan fokus kembali menyimak Haelyn yang tadi terpotong oleh Leo .

"Aku....."



Ceklek

"Oalah asu" umpat Gyuri spontan

🍀🌊🍀
Maaf ya gais ada kata kata kasarnya hehehe 😅
Mau lihat Haelyn gelud gak?

YOU NEVER KNOW Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang