Episode 4

21 8 2
                                    

Episode 4

Happy reading.

Pria itu menatap ponselnya dengan lesu. Sudah tiga hari dia belum mendapatkan persetujuan dari Seojin. Pria dengan marga Nam, yang merupakan salah satu marga keluarga konglomerat. Nam Jae Sung namanya. Pria menawan yang begitu banyak wanita mengaguminya.

Helaan napas lelah pun terdengar, ingin sekali dirinya menggunakan cara licik agar wanita itu menyetujui penawarannya. Namun, wanita itu cukup pintar dan sangat susah untuk dimanipulasi olehnya. Jaesung langsung menegakkan kembali tubuhnya lalu segera menyelesaikan semua berkas-berkas itu.

Seojin terdiam di depan laptopnya menatap sebuah artikel yang menerangkan tentang kasus pemerkosaan terhadap wanita dibawah umur. Dia langsung terkejut melihat wajah dari wanita yang menjadi korban. Wanita itu terlihat seperti dirinya dan juga seperti apa yang ada di akun sosial media milik Jaesung.

Wanita yang dulunya menjadi kekasih pria itu ternyata meninggal dunia karena bunuh diri. Seojin merasa harus menyelidiki kasus itu dan mengangkatnya kembali ketika dia sudah menjadi polisi nanti. Kasus yang hampir sama dengan dirinya. Segera saja Seojin mencatat alamat panti asuhan yang menjadi tempat tinggal wanita itu.

Apakah benar, wanita itu adalah sosok yang menjadi saudara kembarnya? Tidak mungkin ibunya berbohong tentang hal sepenting ini kan? Tidak mungkin, waktu itu ibunya berkata dengan suara lirih dan wajah penuh kesedihan yang mendalam. Jika benar maka, dia terlambat menyelamatkan saudaranya.

Sesampainya di depan rumah sederhana yang menjadi panti asuhan, segera saja dia langsung memencet tombol bel. Beberapa saat kemudian, pintu rumah itu terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya. Wanita itu terkejut melihat Seojin yang tersenyum manis dengannya, lalu mempersilakan Seojin masuk.

"Bi, tolong ceritakan secara singkat tentang wanita yang bernama Kim Hyejin, dan kalau boleh tahu dia ditemukan dimana?"

"Begini nak, aku menemukan dirinya di depan pintu rumah, entah siapa yang menaruh bayinya disitu. Hyejin lahir di tanggal yang sama denganmu, dan kalau seandainya dia masih hidup sampai sekarang wajahnya akan sangat mirip denganmu," ujarnya. Seojin terdiam, lalu meminta wanita paruh baya itu menjelaskan bagaimana Hyejin meninggal dan juga siapa pelaku yang memperkosa wanita itu.

Wanita itu menjelaskannya dengan wajah yang tersirat kesedihan yang mendalam. Wanita itu mengatakan, Hyejin meninggal setelah hakim mengatakan bahwa pelakunya tidak bersalah. Wanita itu juga memberikan beberapa barang berharga milik Hyejin ke Seojin. Meminta Seojin agar menjaga barang berharga milik Hyejin untuk selamanya.

Seojin melihat semua barang-barang itu dengan wajah yang begitu datar. Tidak ada ekspresi sama sekali, tetapi tatapannya tajam sekali. Seojin langsung berpamitan dengan wanita itu sekaligus meminta izin membawa semua barang milik Hyejin.

Seojin langsung memberhentikan taksi, meminta sopir taksi itu untuk mengantarkannya ke apartemen. Sesampainya di apartemen, dia langsung menyimpan barang-barang itu di kamarnya, lalu segera saja bersiap untuk kuliah. Ada satu kelas yang harus dia ikuti.

Setelah kelas itu selesai, sesuai dengan jadwal kegiatannya hari ini. Seojin langsung bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Dia belum sempat membuka ponselnya, ketika membuka ponselnya sambil menunggu bus di halte. Ada satu pesan yang membuatnya terkejut, dia bahkan hampir lupa dengan tawaran dari pria yang bernama Jaesung.

Seojin langsung membalas pesan singkat dari pria itu. Lalu, dia langsung masuk ke dalam bus tersebut. Saat bus itu berhenti di halte tujuannya, dia langsung keluar lalu berlari ke tempat kerjanya. Sebuah café yang menjadi tempatnya bekerja. Sahabatnya sudah menunggu dirinya di cafe itu. Yun-ji menunggunya hanya untuk menjadi pelanggan café itu saja.

Choice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang