BUKA HATIMU

421 52 5
                                    

  Tiga minggu sudah tak terasa terlewat.
Seperti rutinitas biasa,pagi itu Sakura menyiapkan sarapan.
Setelah lauk selesai ia tata di atas meja segera ia menuju kamar untuk membangunkan Shikamaru.
Terlihat Shikamaru tidur di bawah dengan memakai futon.

" Shika...bangun "Sakura menggoyang goyangkan tubuh suaminya.
" Ayo bangun"
" Sarapan sudah siap"

" Uh" lenguh Shikamaru.
" Sebentar lagi Sakura"
" Aku masih mengantuk"

" Shika...ish"
" Ayo bangun"

" Baik ...baik"
Shikamaru menggeliat dan mulai mengucek matanya.
Sakura segera beranjak menuju dapur kembali.
Shikamaru segera bangkit dan membereskan futon serta selimutnya.
Ia taruh bantal di atas ranjang setelahnya ia bergegas pergi ke kamar mandi.

   Lima belas menit kemudian terlihat Shikamaru keluar dari kamar.
Ia sudah mengenakan celana cargo dan kaos polos hitam.
Rambutnya sudah ia ikat ke atas.
Ketika keluar dari kamar perhatiannya terpaku pada sosok Sakura.

  Gadis itu mengikat rambutnya tinggi.
Dengan dress berkerut pada bagian dada berwarna hijau muda dengan  aksen  gambar bunga-bunga kecil.
Dress diatas lutut dengan lengan model tali spageti.
Dengan polesan make up tipis membuat gadis itu tambak cantik.

   Sungguh pemandangan yang indah.
Namun masih terdapat dinding yang tak kasat mata yang memisahkan mereka berdua.
Sakura masih sedikit canggung padanya walaupun sudah tiga minggu mereka hidup bersama.
Gadis itu masih belum mau bersentuhan dengannya.

  Sungguh sebuah ujian berat bagi Shikamaru.
Bagaimanapun juga ia adalah lelaki dewasa normal.
Ia kerap terangsang ketika melihat tubuh molek Sakura terpampang di depannya.

  Seperti beberapa waktu yang lalu.
Tanpa sengaja ia melihat Sakura dengan tampilan hanya memakai handuk yang membalutnya setelah mandi. Waktu itu sore hari ketika ia pulang kerja.
Karena tidak ada jawaban ketika ia memasuki rumah, Shikamaru langsung saja menuju kamar dan betapa terkejutnya ia melihat Sakura dengan tampilan seperti itu.
Ia ingat, Sakura menjerit kecil setelahnya.
Sekitar lima detik dalam mode menjadi patung, Shikamaru segera sadar dan mulai kembali beranjak meninggalkan kamarnya.

  Malam harinya ia susah tidur karena
terbayang - bayang kejadian tadi sore.
Kejantanannya tampak besar di balik selimut.Alhasil dia segera pergi ke kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuhnya. Berharap nafsu nya hilang olah guyuran air dingin.
Ia ingat, Sakura menatapnya dengan heran setelahnya.

  Itu hanya sedikit kejadian yang dapat Shikamaru ingat.
Masih banyak kejadian yang membuatnya harus menahan hasrat nafsunya.
Ia tidak akan menyentuh Sakura sebelum gadis itu menerima dirinya seutuhnya.
Ia tidak mau memaksa gadis itu.

   Lamunannya terhenti ketika Sakura menegurnya.
" Makanan sudah siap"
" Ayo sarapan Shika" ujar Sakura.

   Shikamaru segera menghampiri meja makan dan duduk setelahnya.
" Kelihatannya enak" katanya sambil melihat Sakura.

" Tentu saja"
" Begini - begini aku jago masak tau" sungut Sakura

Mereka mulai acara sarapan mereka.
" Shika, aku bosan dirumah terus"
" Aku berencana pergi ke rumah Ino siang ini"

" Tentu saja" kata Shikamaru menatap istrinya.
" Perlu ku antar?"

" Tidak ...tidak usah"
" Aku bisa sendiri".

" Kau yakin?".

" Tentu saja".
" Aku baik - baik saja" kata Sakura.

" Ku perhatikan kau sudah tidak pernah muntah lagi, Sakura?"

" Iya...kandunganku sudah berusia tujuh bulan jadi sudah tidak mual lagi"

" Kau mau di belikan sesuatu ?"
"Akan ku belikan saat pulang bekerja".

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang