SENDU

452 46 2
                                    

 


      Mata Shikamaru terus melihat ke arah pintu kelasnya. Ada alasan kenapa dia melakukan hal itu.
Sudah tiga hari Sakura tidak masuk sekolah.
Hanya alasan tidak enak badan yang ia dengar dari wali kelas nya.
" Apa Sakura baik-baik saja?" tanya nya.

   Tak lama ia melihat Ino memasuki kelas. Gadis itu datang bersama Sai kekasihnya.

   " Ino..." panggil Shikamaru.

    Merasa namanya di panggil sang pemilik nama menoleh ke arah Shikamaru.

    " Ya ...ada apa Shika?" tanya Ino kemudian.

   Sai yang ada di samping tubuh kekasihnya ikut menoleh ke arah Shikamaru.
Shikamaru datang mendekati kedua sejoli itu.

   " Apa kau tahu ada apa dengan Sakura?"
   " Apa dia benar sakit" tanya Shikamaru.

   " Kurasa aku yang harus bertanya padamu Shika".
" Apa yang kau lakukan pada Sakura?" tanya Ino.
" Kau tahu?, pagi hari setelah malam itu aku menghubungi Sakura dan ia tidak membalas satu pun pesan dan telepon ku"
" Apa malam itu terjadi sesuatu diantara kalian?"
" Tak seperti biasanya dia mengabaikan pesanku" tegas Ino.

   Shikamaru terperanjat. Ia tak menduga Ino akan membalik pertanyaannya.
Sai yang ada di sana hanya ikut memandang Shikamaru penasaran.

     " Apa yang terjadi Shika?"
     " Katakanlah biarkan kami membantumu" kata Sai.

   " Itu....." kalimat Shikamaru menggantung tatkala matanya menangkap sosok yang dicari nya beberapa hari ini memasuki kelas mereka.

   Ino segera berlari menghampiri Sakura.

   " Jidat...kemana saja kau?"
   " Kenapa kau tidak mengangkat panggilanku?"
   " Kau baik- baik saja kan?"
   " Apa kau sakit hah? katakan padaku" tanya Ino khawatir.

   " Aku baik- baik saja Ino".
   " Maaf aku tidak menjawab panggilanmu".
    " Aku baru tidak enak badan" jawab Sakura sembari tersenyum tipis.

  " Benarkah?" Ino memastikan.

   Sakura mengangguk kan kepalanya
" Tentu saja" tegas Sakura lalu mulai duduk di kursinya.

   Shikamaru mendekat ke arah tempat duduk gadis itu.
   " Kenapa kau baru muncul?"
    " Apa kau sakit? tanya Shikamaru lembut.
    " Aku sangat mengkhawatirkan mu, Sakura".

    Sakura langsung menolehkan wajahnya kearah Shikamaru.
" Jangan pernah berani kau berbicara padaku Shikamaru".
" Aku jijik denganmu".
" Enyah dari hadapanku".
" Jangan sampai aku meneriaki mu sebagai orang cabul" sakura berkata dengan nada tegas.



   Shikamaru terperanjat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sakura. Ino dan Sai juga tak kalah kagetnya.

   " Tapi aku mencemaskan mu, Sakura".

Sakura segera bangkit. Dia menunjuk muka Shikamaru sembari berujar
" Aku tidak butuh perhatianmu"
" Jangan pernah dekat - dekat denganku"
" Aku sungguh muak denganmu" kata Sakura sambil sedikit terisak.

   " Sakura tenanglah"
   " Jangan begitu semua bisa di bicarakan baik-baik".
   " Ini di kelas Sakura, jangan sampai orang lain mendengar kalian bertengkar" kata Ino menenangkan.

  " Aku muak dengannya, Ino" kata Sakura kemudian.

  " Baiklah aku mengerti".
  " Kau memang berhak marah padaku tapi semua itu terjadi karena kau yang memulainya, Sakura" jawab Shikamaru.

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang