MELEWATI BATASAN

909 57 8
                                    



        Hallo semua untuk chapter ini
akan ada adegan 18+. Jadi siapkan jantung kalian ya.
Selamat menikmati.









      " Shikamaru...sentuh aku".
      " Kumohon..."


   Shikamaru membeku mendengar penuturan Sakura. Ia bukanlah anak kemarin sore yang tidak tahu arti kata itu. Ini akan menjadi sebuah penyesalan bagi Sakura bila ia melewati batasan itu. Shikamaru tidak mau itu terjadi. Ia tidak mau lebih dibenci Sakura karena hal ini.
Maka sebisa mungkin ia harus menjaga kewarasannya.

    Memang sangat sulit menjaga kewarasan di saat Shikamaru di hadapkan pada pemandangan di depannya. Bagaimana penampilan Sakura yang begitu menggoda dan menggairahkan di matanya. Setiap gerakannya menimbulkan rasa hasrat yang tidak bisa di bendung untuk keluar. Jangan ditanya bagaimana bagian bawah sensitif  Shikamaru bergejolak.

    Terlihat di bawah sana tertutup celana, kejantanan Shikamaru yang membesar. Bila saja celana itu diturunkan penulis yakin kejantanan itu akan berdiri tegak dan kokoh.
Berkali kali Shikamaru menelan saliva nya.
    " Tidak ...ini tidak boleh terjadi" batin Shikamaru.

    Ia goncang - goncang kan tubuh Sakura.
Percuma.
Sakura tetap menggeliatkan tubuhnya. Merapatkan kedua kakinya dan terus bergerak gelisah ke kiri dan ke kanan.

   " Shika....aku tidak tahan"
    " Ahhh....ini..ini sangat menyiksaku"
    " Shika...tolong aku"
     " Sentuh aku..." cicit Sakura.


     " Tidak ...aku tidak bisa , Sakura".
     " Aku tidak ingin kau menyesal setelah ini"
      " Aku tidak ingin kau benci lagi"
      " Aku tidak mau" ulang Shikamaru.

     Tanpa aba - aba, tiba - tiba Sakura memeluk tubuh Shikamaru.
      Shikamaru terdiam mematung.
      Tangan Sakura merambat naik menggelayut leher Shikamaru.
Segera saja mulut Sakura menciumi leher Shikamaru. Ia harus sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka.
 

      Sakura mengeluarkan lidahnya.Ia sapu leher Shikamaru dengan lidahnya. Tubuh Shikamaru meremang. Gila sensasi yang sangat dahsyat menerjang Shikamaru. Ia pejamkan matanya agar rasa itu hilang tapi percuma yang ada malah gelombang itu lebih dasyat menghantamnya.

     Setelah puas menjilat bagian kanan leher Shikamaru, Sakura beralih menggigit leher itu. Ia gigit leger itu dengan gigitan kecil lalu ia jilat lagi dan begitu seterusnya.
 

    Seakan tidak puas akan hasilnya, Sakura menghisap bagian leher kanan Shikamaru. Ia hisap dengan sedikit kuat lalu ia jilat lagi.
Terlihat bekas merah di sana.

    Shikamaru masih mematung.
   Sungguh ia tidak sanggup untuk bicara.
    Otak jeniusnya mendadak berhenti berpikir.

 
     " Sakura hentikan "
     " Kau akan menyesalinya"
     Shikamaru masih bertahan.
     Ia memejamkan matanya. Ia takut bila ia membuka matanya itu akan membuatnya hilang kendali.

       " Kenapa aku harus berhenti, Shika...."
       " Ini nikmat..." parau Sakura

      " Kau melakukan tanpa kendali dirimu, Sakura".
      " Kau dalam pengaruh pil laknat itu ".

      Bila Shikamaru tahu bila pil itu adalah obat perangsang dia tidak akan menyuruh Sai untuk membuat Sakura meminumnya.
   Prediksinya keliru.
   Salah total.
   Itu bukan obat tidur bukan juga obat untuk membuat orang mabuk itu obat perangsang.
  PERANGSANG!!! CATAT ITU...
 

   Shikamaru merutuki kebodohannya. Otaknya seakan berhenti berfikir bila itu berkaitan dengan Sakura.
   " Brengsek !!!! aku harus menghentikannya " batin Shikamaru pada dirinya sendiri.

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang