TAK TERDUGA

553 52 3
                                    

            








      " Kenapa wanita itu belum datang juga?" gerutu Ino ketika ia dan Sai sampai di lobi hotel.

   " Sepertinya kau harus membatalkan kedatangan wanita itu sayang" kata Sai sambil memandang Ino serius.

    " Ap....apa maksudmu Sai kun"? tanya Ino sambil mengerutkan keningnya.

" Shikamaru sudah mengetahui rencana kalian " jawab Sai tegas.

     " Tid...tidak mungkin" kata Ino terbata - bata sambil menutup mulutnya dengan satu tangan.
    " Bagaimana bisa ia tahu ?" lirih Ino.

     " Shikamaru tak sengaja mendengar percakapan kalian sewaktu membahas rencana hari ini".
    " Malam hari setelah dia mendengar percakapan kalian, Shikamaru memintaku untuk menemuinya".
     " Dia katakan semua hal yang dia ketahui kepadaku dan dia memintaku untuk membantunya" kata Sai.

    " Aku setuju membantunya karena aku tidak mau aku kehilangan sahabat baik seperti dia ".
     " Aku juga tidak mau kau terlibat terlalu jauh sayang" lirih Sai pada Ino.
  

      " Shikamaru mempunyai firasat buruk tentang rencana Sakura".
      " Dan bila kau terlibat itu bisa sangat merepotkan mu sayang" lirih Sai sambil mengusap sayang rambut Ino.

     " Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu" lirih Sai.

     " Kau tidak akan pernah tahu apa yang bisa Shikamaru perbuat jika ia sudah marah, Ino".
      " Sebelum itu terjadi aku memintamu untuk berhenti sampai disini" bujuk Sai.

       " Hubungi wanita itu dan batalkan pertemuan kalian dengannya" tegas Sai.
       

       " Aku sudah berusaha memperingatkan Sakura, Sai kun".
        " Tapi dia keras kepala" cicit Ino.
      " Lalu bagaimana keadaan Sakura sekarang Sai kun?" tanya Ino

     " Biarkan mereka berdua menyelesaikan masalah mereka" tegas Sai.
     " Hubungi wanita itu batalkan kedatangannya" kata Sai.

    Ino mengangguk. Ia segera memencet tombol seseorang dan mulai berbicara dengan lawan bicaranya di ponsel.

    " Hallo"
    " Kau tidak perlu datang ke hotel, untuk pembayaranmu akan segera aku transfer" kata Ino dan segera menutup ponselnya.

     " Bagus" kata Sai
     " Ayo ku antar kau pulang" kata Sai sambil menggandeng tangan kekasihnya.

   " Sakura maafkan aku  " kata hati Ino.
Dan Ino pun segera melangkah keluar hotel menuju parkiran mobilnya sambil bergandengan tangan dengan Sai.

     Kita kembali ke dalam ruang kamar 56 b. Kita lihat apa yang tengah terjadi dengan Sakura dan Shikamaru di dalam kamar.

     " Jang...jangan mendekat" kata Sakura sambil mendelik kan matanya berharap Shikamaru untuk berhenti mendekatinya.
      Sakura sudah terpojok. Dia sudah tidak bisa lari lagi. Di belakangnya pintu keluar yang sayangnya tidak bisa ia buka.
 

     Sementara Shikamaru semakin mendekat ke arahnya.
      " Kenapa kau takut Sakura?"
      " Bukankah biasanya kau akan memalingkan mukamu bila melihatku"? kekeh Shikamaru.

    " Kubilang berhenti Shikamaru".
    " Jangan mendekat ...".
  

Bibir Sakura tiba tiba terdiam ketika Shikamaru sudah berada di depannya. Kedua tangan Shikamaru terangkat keatas dan mengungkung kepala Sakura. Dengan pandangan mata Shikamaru yang menatap Sakura dengan pandangan yang sulit diartikan.

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang