CEMBURU

513 50 2
                                    

 
Terima kasih untuk vote dan komentar kalian.
Aku bela-belain nulis ini di sela-sela kerjaan aku.
Seneng banget bila ada yang baca karya aku.
Selamat menikmati...

********

  " Kau sudah bangun?" tanya Sakura di samping Shikamaru yang sudah mulai duduk dari tidurnya dan membuka matanya pagi ini.
" Ini minumlah, agar pusing mu berkurang" ujar Sakura sambil menyodorkan pil aspirin dan segelas air putih.

" Terima kasih"
" Maaf merepotkan mu" ujar Shikamaru.

" Tak masalah"
" Mungkin kau harus berterima kasih pada Kiba, Shika"
" Dia yang mengantarmu pulang tadi malam"
" Kau mabuk berat"

" Iya, nanti aku akan bilang pada anak itu".

" Motormu semalam di bawa Kiba"
" Kasihan dia kalo harus jalan kaki"
" Apa masih pusing?" tanya Sakura.

" Iya ...sedikit".

" Kau minum berapa banyak sampai berantakan begitu" cicit Sakura.

" Entahlah aku lupa" elak Shikamaru.

" Aku sudah menyiapkan sarapan"
" Ayo , makan "
" Aku tidak mau kau sakit Shika" ajak Sakura sambil menarik tangan Shikamaru.

Shikamaru kaget dengan sikap Sakura pagi ini. Ia terlihat begitu perhatian.
Dan suaranya terdengar seperti merajuk.
Shikamaru suka ini.

Shikamaru segera berdiri dan berjalan mengikuti istrinya menuju meja makan.
Ia berhenti dan hal itu membuat Sakura ikut berhenti berjalan.

" Kurasa aku butuh mandi, Sakura"
" Aku butuh air dingin agar pusingku hilang"

" Aaa ...baiklah aku mengerti".
" Mandilah ...aku tunggu di meja makan"

Shikamaru mengangguk dan segera pergi berlalu menuju kamar mandi dalam kamar tidur mereka.
Segera ia masuk ke dalam kamar mandi setelah menyambar handuk.
Ia segera mencopot kaos polos dan celana yang ia kenakan.
Ia putar shower yang ada di atasnya.
Segera saja air dingin mengguyur tubuhnya.
Ia berharap pusing ini segera menghilang.

Sakura mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.
" Pasti Kiba" batin Sakura.
Ia segera bergegas membuka pintu untuk sahabatnya dan sahabat suaminya sejak SMA.

" Masuk lah"
" Shika sedang mandi" kata Sakura begitu ia membuka pintu.

" Ia sudah bangun?"

" Iya...belum lama mungkin sepuluh menit yang lalu"
" Kau ikut sarapan ya, aku masak daging bumbu pedas" kata Sakura sambil berjalan menuju dapur.

Kiba mengekori Sakura dari belakang.
Ia mendudukkan dirinya di meja makan.
" Wah kebetulan aku belum makan"

" Mau minum apa" tawar Sakura.

" Kopi dengan gula satu sendok kecil" ucap Kiba.

Sakura segera membuat kopi pesenan Kiba. Tak lupa ia juga membuatkan minuman untuk suaminya.
Teh hangat untuk suaminya. Pagi ini tidak ada kopi untuk Shikamaru.
"Salahkan saja Shika ya mabuk" batin gadis itu.

" Ini" ucap Sakura sambil menyodorkan kopi pesanan Kiba.

" Terima kasih"
" Kalian bertengkar? " tanya Kiba tanpa tedeng aling-aling.

" Shika bilang apa?" tanya Sakura balik bertanya sambil menyiapkan peralatan makan untuk tiga orang.

" Ia tidak bilang apa-apa"
" Kau tahu Sakura, ia meracau tak karuan semalam dan itu berkaitan dengan mu" bisik Kiba pelan takut terdengar Shikamaru.

" Benarkah?" ucap Sakura masih dengan sibuknya.

" Baru kali ini aku melihat suamimu benar-benar berantakan seperti ini"
" Seperti bukan dirinya saja"

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang