RASA YANG MENYATU.

903 55 3
                                    




   Malam hari setelah kepulangan Sakura dari rumah sakit dua hari yang lalu. Wanita ini dalam keadaan yang sehat sekarang. Setelah selesai makan malam ia pergi ke dalam kamar tidur. Sedangkan suaminya langsung melanjutkan pekerjaannya bergulat dengan laptop serta setumpuk buku. Sudah dua malam semenjak kepulangannya dari rumah sakit pria itu selalu bergulat dengan laptopnya ketika malam hari. Entah apa yang dilakukan pria itu.

  Sakura membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah di rasa cukup ia kemudian mulai berdandan.Hanya tipis saja namun terlihat cantik dengan polesan lipstik warna merah yang tidak terlalu menyala.
Setelah selesai ia beranjak menuju lemari pakaian. Ia mengambil lingerie
berwarna merah senada dengan bra berenda nya. Ia sengaja tak mengenakan celana dalam. Ia mulai mengenakannya. Gaun tidur itu diatas lutut berbahan licin namun tidak panas. Dengan bagian atas sedikit transparan berenda, bertali spageti dan menonjolkan kedua payudaranya. Ukuran payudara Sakura yang bertambah besar karena kehamilannya menambahkan keseksian tubuh wanita itu.


" Kau harus lebih agresif Sakura!!"
Sakura teringat kata-kata Ino kemarin saat wanita pirang itu mengunjunginya di rumah kemarin sore.
" Goda suamimu berikan servis terbaikmu" kata Ino lagi.

" Aku malu Ino" cicit Sakura dengan wajah yang memerah.

" Kenapa harus malu".
" Dia suamimu kau berhak atas dirinya".
" Itu akan membuat suamimu senang dan tambah cinta kepadamu ...yah walaupun pria nanas itu sudah tergila gila padamu dari dulu tapi tetap saja itu akan membuatnya senang".

" Apa kau yakin?" tanya Sakura.

" Tentu saja yakin jidat" tegas Ino sambil matanya terpejam dan mengangguk anggukkan kepalanya sambil bersedekap .
" Kau mau tahu lagi bagian tersensitif pria?"
" Itu ada di bagian kejantanannya. Kau berikan servis lebih pada bagian itu aku jamin suamimu akan merem melek ke enakan" .
" Jilat bagian itu dengan mulutmu , kulum seperti kau makan es cream lalu berikan oral pada kejantanannya".

" Hah?".
" Apa aku harus melakukannya?".

" Tentu saja jidat!!!".
" Buang jauh rasa malumu".
" Jadilah jalang untuk suamimu hanya untuk suamimu".
" Percaya dirilah aku yakin kau bisa jidat".

Dan saat inilah waktunya. Ia menggerai indah rambutnya .Setelah memastikan penampilannya sempurna dengan sentuhan terakhir dengan memakai parfum .
Ia berjalan keluar dari kamar dengan penuh percaya diri. Terlihat Shikamaru masih memandangi laptopnya. Sakura berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan pria itu.

Shikamaru kaget dengan kehadiran Sakura yang tiba-tiba ada di depannya. Ia terkejut bukan main melihat tampilan istrinya.
Sakura sungguh err ...menggoda.

" Apa laptop itu lebih menarik dari ku Shika?"
Sakura lalu berjalan mendekati suaminya dan mulai mengangkangkan kaki duduk diatas suaminya dengan wajah saling berhadapan. Shikamaru terdiam menatap payudara istrinya yang terlihat menyembul keluar menggodanya untuk segera menenggelamkan kepalanya di sana.

Tanpa aba-aba Sakura menjilat leher Shikamaru. Lalu mengecupnya. Hal itu ia lakukan dengan gerakan yang teratur dan berpindah dari sisi kiri ke sisi kanan.
Shikamaru memejamkan matanya meresapi tindakan istrinya.
Terdengar geraman tertahan darinya.
Kecupan Sakur mulai naik ke dagu pria itu dan berakhir di bibir Shikamaru. Ia jilat bibir itu dan mencium dengan melumatnya. Shikamaru tak tinggal diam ia juga membalas serangan ciuman dari Sakura. Ciuman mereka terlihat semakin panas dan bergairah.


Sakura melepaskan bibir mereka. Mata Shikamaru terlihat nyalang.
Tangan Sakura merambat naik ke atas rambut Shikamaru. Ia lepaskan ikatan ekoran rambut pria itu. Kini rambut panjang sebahu Shikamaru tergerai. Sakura menjambak lembut ke belakang rambut suaminya. Setelahnya ia mulai menjilat bagian leher suaminya. Ia jilat dengan lidahnya dan ia juga memberikan kecupan di sana .
  

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang