SERANGAN BALIK

495 53 4
                                    

    Di sinilah sekarang Shikamaru berada. Setelah mendengar semua percakapan Sakura dan Ino sepulang sekolah tadi, Shikamaru segera menghubungi Sai. Shikamaru berniat berbicara empat mata dengan Sai. Mereka janjian untuk bertemu pada malam hari.

   Shikamaru duduk dan menyesap kopinya. Setelah menyesap kopi ia lanjutkan dengan menyalakan sebatang rokok dan menyulutnya. Ini lah kebiasaan Shikamaru yang jarang diketahui orang. Ia akan merokok bila sedang memikirkan hal rumit dan menurutnya semua hal yang menyangkut si gadis merah muda itu adalah hal yang rumit. Ia akan memilih untuk menghabiskan waktu untuk tidur siang dari pada bersinggungan dengan gadis itu.
Itu semua tidak lepas dari semua sikap Sakura kepadanya yang membuat Shikamaru segan.

      Sebatang rokoknya sudah sampai setengah ketika ia melihat sosok yang ditunggunya berjalan ke arahnya dari pintu masuk. Ia segera mematikan puntung rokoknya.

     " Wow...ada apa ini Shikamaru, aku baru pertama kali melihatmu merokok. Ternyata diam- diam kau merokok juga. Tak kusangka murid jenius sepertimu juga merokok " kata Sai dengan sedikit terkejut.

    " Aku juga lelaki biasa Sai" kekeh Shikamaru.

Sai segera duduk di sebelah Shikamaru. Ia memanggil pelayan dan segera memesan kopi hitam tanpa gula kepada pelayan.

    " Ada apa Shika ?"
  "Tak seperti biasanya kau memanggilku seperti ini"
  " Pasti ada hal yang penting yang ingin kau sampaikan?"

   "Apakah Ino sudah sudah memberitahumu sesuatu terkait aku dan Sakura? " tanya Shikamaru pelan.

   " Aku belum bertemu dengan dia" kata Sai.
   "Apa ada hal penting" ? tanya Sai.

   " Hmm tentu ".
   " Aku bersyukur Ino belum memberitahukanmu" kata Shikamaru.

    Kening Sai berkerut. Ia pikir pasti ada masalah yang serius.

   " Dengar Sai, aku berharap kau mau membantuku ".
   " Siang tadi secara tak sengaja aku mendengar percakapan antara Ino dan Sakura " beber Shikamaru pelan.
    " Mereka membicarakan tentang aku, kamar hotel ,obat, wanita dan tentang kau yang akan membantu mereka " kata Shikamaru sambil menghela nafas pelan.

     Terlihat Sai terkejut dan mengernyitkan keningnya.
    " Aku tidak mengerti maksudmu Shika" kata Sai tegas.

     " Dengarkan aku dulu " perintah Shikamaru.
     " Aku merasa Sakura merencanakan sesuatu hal padaku. Dia meminta bantuan Ino, dan Sakura juga memaksa Ino untuk membujukmu untuk memasukan suatu pil ke minumanku".
     " Aku tak tahu pil apa itu"
     "Sakura mengimingi imbalan pada Ino untuk membantunya mengerjakan tugas syarat untuk kelulusan yang diberikan Kakashi sensai".

       Sai semakin terperangah.
" Gila" gumam Sai.
" Apa kau yakin Sakura melakukannya".
" Ku lihat Sakura adalah gadis yang baik ".
" Tapi aku juga heran padanya kenapa dia kelihatan benci sekali padamu Shikamaru".
 

      " Bila aku tidak yakin aku tidak akan memanggilmu ke sini Sai".
     " Aku tidak ingin persahabatan kita hancur karena hal ini" tegas Shikamaru.

     " Apa kau pernah melakukan hal yang membuat Sakura marah Shika?" tanya Sai.
    " Logikanya dia tidak mungkin melakukan hal nekat ini bila tidak ada sebab kan? kata Sai.

     " Aku juga tidak tahu Sai".
" Aku tidak pernah melakukan apa pun padanya".
"Aku hanya bertemu dengannya di sekolah".
" Dan kau pun tahu aku tidak pernah bertegur sapa dengan nya" kata Shikamaru.

    "Ya kau benar".
" Ini memang hal yang aneh" kata Sai.
" Aku juga pernah bertanya pada Ino perihal sikap Sakura padamu dan Ino hanya bilang dia tidak mau mencampuri urusan pribadi Sakura".
" Sepertinya Ino enggan menceritakan padaku karena ia segan pada Sakura ".
  " Kau tahu kan mereka teman sejak kecil".
" Waktu itu aku hanya mengangguk dan tak pernah bertanya hal itu lagi padanya" kata Sai.

Tentang rasa dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang