Jennie pov."Anak tucing meong meong.." oh lagu itu lagi, Lili sangat suka menyanyikannya. Aku bahkan hampir setiap hari mendengarnya.
"Baby menyukai lagu itu hemm" aku mengusap lembut kepala Lili yang tengah bermain bebek karetnya di dalam bathtub.
Kami masih berendam, dan sekitar lima menitan lagi aku dan Lili akan selesai berendam.
"Eum, Lili cua" Lili mengangguk tanpa melihatku.
"Terus kalo anak buaya bagaimana nyanyiannya?" Aku hanya iseng menanyakannya. Mana mungkin ada suara buaya, kkkhh.
Lili memutar tubuhnya menghadap ku, hahah wajah gembul putriku di penuhi dengan busa. Kkkhh itu terlihat lucu dan menggemaskan.
"Mommy, Lili ini pintal, cuala apa caja Lili pasti bica. Anak buaya? Itu cangat gampang mom" wajah Lili sangat tengil mengatakannya.
"Oooh begitu. Geuree, peragakan sekarang" aku melipat kedua tanganku menantangnya.
"Ekhm ekhm tes catu dua tiga.." wajah Lili mulai serius dan sekarang dia menatapku.
"Anak buaya, aku cangat mencintaimu aku menyayangimu aku tidak bica hidup tanpamu. Ooh tetasihku tamu hidupku dan tamu cintaku catu-catunya.." kata Lili berhasil membuatku terbelak.
"Cudah mom" Lili dengan wajah polosnya mendongak menatap ku.
"Y-yaah buaya tidak bisa bicara. Baby tau dari siapa kata itu?" Aku menangkup pipi gembulnya.
"Lili cendili Mommy. Benal tau mom, buaya dalat bicalanya cepelti itu"
"Hah?" Aku mengernyitkan kening ku.
Lili berdiri, dia memeluk leherku lalu membisikkan sesuatu.
"Buaya dalat mom, plia yang cuka membeli halapan palcu pada wanita. Xixixii" bisik Lili dan terkikik.
Apa! Astaga dari mana dia mengetahui itu? Anak ini benar-benar.
"Lalisa Ruby Kim. Dari siapa mengetahui kata itu? Mommy tidak pernah mengatakannya" aku menatap mata hazel nya.
"Lili Mommy, Lili punya pemikilan cendili tentang itu"
Yaissh jinjja! Anak ini semakin bertambah usianya semakin bertambah pula pengetahuannya.
Lili baru menginjak usia tiga tahun, dan dia terlalu kecil untuk mengetahui hal hal seperti ini. Jujur saja aku tidak pernah berkata yang aneh-aneh pada Lili, dia mengetahuinya sendiri dan aku tidak tau kenapa anak kecil ini bisa dengan cepat berpikir dan mengetahui segala hal yang aku tanyakan padanya.
Benar-benar ajaib putriku ini. Huh, itu mungkin karena dia secara ajaib hadir di perutku dan dia juga pintar mengetahui segala hal yang kita tanyakan padanya.
Hisshh aku harus hati-hati mulai sekarang, anak ini mempunyai seribu kata untuk menjawab pertanyaan yang kita lontarkan.
"Baby, kenapa mempunyai pemikiran seperti itu? Apa baby memiliki teman seperti makhluk astral contohnya?" Aigoo sepertinya aku sangat konyol menanyakan tentang ini padanya.
"No Mommy. Lili belpikil cendili" jawab Lili dan aku tidak bisa menanyainya terus karena kalau tidak dia akan marah dan menangis karena aku tidak mempercayainya.
Aku menghela nafas pelan, tersenyum dan mengusap pipinya.
"Mommy percaya. Anak Mommy memang pintar" aku mengecup kening nya.
"Emm" angguk Lili dengan mata kantuknya. Aigoo putriku mengantuk, sebentar lagi dia pasti meminta uyyu nya.
"Uyyu Mommy" Lili mendusel di dadaku.
"Kita mandi habis itu baru uyyu okey"
"Cepat Mommy, Lili haus.." Lili merengek.
"Ya baby" aku bangkit bersama Lili di gendonganku, lalu membuang bekas air rendaman ku bersama Lili.
"Mommy.." Lili bergerak gusar di gendonganku.
"Sssh ya baby" aku mencium pelipisnya dan setelah itu menghidupkan shower.
Author pov.
Setelah Jennie memandikan Lili dia segera memakai pakaian dan menyusui anak ajaib itu setelahnya.
Pck.. pck
Lili menatap Jennie, matanya memang mengantuk tapi dia masih ingat menetap wajah cantik Mommy nya.
"Tidur nak" Jennie mengelus wajah Lili.
"Eum" angguk Lili di sela hisapannya.
"Pejamkan mata baby" Jennie mengusap-usap kening Lili.
"Emm emm" Lili mengangkat tiga jari kecilnya.
"Tiga menit lagi?"
"Eum" Lili mengedip-ngedipkan matanya.
"Cute" Jennie mencubit pelan pipi Lili.
Tangan Lili masuk kedalam kaos Jennie, dia mengeluarkan payudara Jennie dari dalam bra dan memainkannya setelahnya.
"Kebiasaan" Jennie tersenyum mencolek hidung kecil Lili.
"Sssh jangan cubit nak" ringis Jennie ketika Lili mencubit putingnya.
"Demas mummy" kata Lili.
"Sakit sayang"
"Xixixii sowwy Mommy" Lili mengangkat tanda damai.
"Hemm, sekarang ayo tidur" Jennie menepuk-nepuk pantat Lili.
"Eum" Lili kembali menyusu, matanya mulai berat dan terpejam dengan sendirinya.
"Akhirnya putri nakal ku tertidur" Jennie bernapas lega.
"Mommy akan memasak dulu baby, tidur sebentar nee, nanti Mommy bangunkan lagi" Jennie menarik payudaranya dari mulut Lili dan memasukkannya lagi kedalam bra nya.
Chup
"Mommy love you baby" Jennie melabuhkan kecupan manis di bibir Lili.
Sebelum keluar dari kamar Jennie meletakkan bantal di sisi kanan dan kiri Lili, itu untuk mengindari Lili jatuh ke lantai.
Setelah dirasa cukup Jennie melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
•••
tbc
05/03/23
Lili ajaib lagi mode kalem. Mode ngereog nya tunggu aja okeh.
Vote komen lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby ajaib✓
Fanfiction"Anak tucing meong meong.." Lili si bocah ajaib yang tidak mempunyai kekuatan. Plagiat menjauh cok! start : 05/03/23 end : 25/03/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 4.