baby ajaib / 15

4.9K 884 271
                                    


Author pov.

Sudah dua hari, terhitung semenjak kejadian dua hari itu Jennie mulai mengabaikan keberadaan Lili. Dia asik bekerja dan merawat Lucas yang berada di rumah sakit.

Sedangkan Lili? Anak ajaib itu juga tidak banyak bicara, dia membiarkan Jennie dan tidak haus akan perhatian dari Mommy nya itu. Sendirian di rumah besar itu sudah menjadi kebiasaan Lili mulai dua hari yang lalu, benar-benar tinggal sendirian tanpa adanya ahjumma. Sungguh Jennie benar-benar tega meninggalkan anaknya di rumah sendiri.

Pagi-pagi Jennie akan berangkat bekerja, tidak memasak dan hanya meninggalkan Lili dua susu botol dan roti untuk sarapannya. Jika siang Jennie akan menyuruh karyawannya ke rumah mengantarkan makan untuk Lili. Jennie lebih memilih memperhatikan Lucas dari pada Lili putri kandungnya sendiri.

Jangan tanyakan bagaimana sakit hatinya Lili, dia hampir setiap hari menangis karena Jennie benar-benar tega padanya. Anak ajaib yang dikenal nakal itu menjadi lebih banyak diam dan menangis sekarang. Tidak ada senyum dan tawa ceria lagi yang keluar dari mulutnya, hanya isakan tangis yang mengisi hari-harinya. Sungguh malang sekali nasibnya.

Lili mengurus, tentu saja karena anak itu tidak berselera makan. Anak ajaib itu hanya minum susu tanpa mau memakan roti dan makanan yang diantarkan karyawan Mommy nya.

Tubuhnya semakin mungil, berat badannya hilang. Mungkin jika di gendong Lili akan terasa seperti kapas. Sangat ringan.

Seperti saat ini Lili duduk termenung di teras rumah, di temani Leo kucing gembul kesayangannya.

Wajahnya pucat, bekas air matanya terlihat jelas di pipi gembulnya yang kini kian menirus. Aah sedih sekali melihatnya.

"Anak tucing meong meong.." tanpa sadar bibir Lili menyanyikan lagu kesukaannya. Suaranya parau dan lemah.

Kkrrrk

Suara perut Lili mendemo meminta makan, tapi Lili hanya diam tanpa memperdulikan perutnya yang dari tadi berteriak lapar meminta makan. Lili belum makan dari semalam, hari ini dia hanya meminum susu dan memakan dua eskrim rasa coklat.

"Leo-yaa, tenapa Mommy tega cekali dengan Lili? Mmph- Lili ndak habis pikil kkkhh" Lili terkekeh lirih dan menghapus air mata yang keluar dari pelupuk matanya.

"Meow~" raut wajah Leo sedih, dia mendusel di wajah Lili bermaksud menyuruhnya untuk tidak menangis lagi.

"Hemm, culit Leo, entah tenapa culit cekali menahan ail mata Lili. Lili juga ndak ingin menangis Leo, t-tapi mmph dia telus telual tanpa Lili cadali. Huh menyebaltan!" Bibir Lili mencebik kebawah, bibirnya bergetar dan air matanya luruh membasahi pipinya.

"Hikss cakit Leo, hati Lili cakit cekali.. lacanya cepelti di cubit dan hiks teltucuk jalum. Cakit~" Lili menepuk-nepuk dadanya.

"Hiksss a-aahh sshh cakit, pelut Lili cakit Leo aaarggh!" Lili terbaring di teras, meringkuk memegangi perutnya dan merintih kesakitan.

"Hikss cakit, cakit Mommy~" Lili memejamkan matanya merasakan  sakit di perutnya.

"Huh huhh cakit.." Lili terengah-engah, suaranya melemah dan matanya mulai terpejam.

"MEOWWW~" Leo memekik keras begitu tubuh mungil itu terbaring lemah di atas lantai.

-

"Jennie, ku perhatikan beberapa hari kau jarang sekali membawa keponakan ku. Kenapa?" Tanya Jisoo menatap Jennie yang tengah sibuk memainkan ponselnya.

"Aku menghukumnya eonnie" kata Jennie.

"Kenapa? Kenakalan apa yang di buat Lili sehingga kau menghukumnya?" Jisoo menegakkan duduknya, mulai serius dengan pembicaraan mereka.

"Huh. Kali ini Lili keterlaluan eonnie, dia membuat Lucas temanku terluka cukup parah. Anak itu menyiram wajah Lucas dengan air panas, menggunting rambutnya dan melempari kepalanya sampai berdarah. Aku kecewa eonnie, Lili semakin nakal dan susah di atur akhir-akhir ini" jelas Jennie sambil memijit pelipisnya.

Jisoo mencerna ucapan Jennie.

"Aku tidak membenarkan perilaku buruk Lili di sini, tapi, apa kau sudah mendengarkan penjelasan Lili secara langsung, Jen? Meskipun anak itu nakal, Lili tidak akan menyerang tanpa ada sebabnya Jen" kata Jisoo.

"Semuanya sudah jelas eonnie, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Jangan membelanya, anak itu akan semakin besar kepala nantinya"

"Aku tidak membela Lili, hanya saja aku merasa tidak suka kau menghukum Lili tanpa mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu" Jisoo menatap Jennie tidak suka.

"Terserah. Aku melakukan yang benar, ini demi kebaikannya agar dia tidak menjadi semena-mena di kemudian hari" Jennie memutar matanya.

"Ck. Aku akan melihat Lili, aku akan menanyainya secara langsung. Lili tidak pembohong, anak itu jujur meskipun dia nakal. Dan juga, jika kau keberatan mengurus Lili maka kau bisa memberikan Lili padaku. Aku akan dengan senang hati merawat dan membesarkannya" setelah itu Jisoo pergi meninggalkan Jennie.

"Siapa dia seenaknya ingin mengambil Lili-ku? Cih, Lili anakku!" Jennie kesal mengepalkan tangannya.


•••

tbc

19/03/23

Hemm😌

Vote komen lanjut.

Baby ajaib✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang