baby ajaib / 09

4.3K 739 138
                                    


Author pov.

"Huwaaaa Mommy.. tangan baby panas mmph- uwaaaa pelih hiksss.." Lili sesegukan menahan sakit di tangannya.

"Kenapa bisa begini nak?" Khawatir Jennie meniup tangan Lili.

"Dia! Hiks dia menumpahtan topi panas di tangan baby, dia jahat Mommy! Hiksss.." Lili menunjuk Lucas.

Jennie menatap Lucas dan pria tinggi itu langsung menggelengkan kepalanya.

"Aniya, aku tidak menumpahkannya Jennie. Begini, tadi Lili menginginkan kopi, aku melarangnya karena itu masih panas. Dan kau tau apa yang terjadi? Lili tidak mendengarkan ku, dia malah memegang gelas kopi itu dan karena panas akhirnya kopi itu tumpah mengenai tangannya sendiri. Sungguh aku sudah melarangnya Jennie, tapi Lili keras kepala mengacuhkan perkataan ku" jelas Lucas memutar balikkan fakta.

Lili yang mendengarnya tentu langsung menggeleng, dia memekik keras bahwa yang di katakan Lucas itu adalah kebohongan besar.

"Aniya! Mommy hiks dia bohong! Baby ndak memegang gelas topi itu Mommy.. hikss dia yang menumpahtannya te tangan baby! Baby ndak bohong!" Lili menggeleng keras.

Jennie menatap Lili, dia bimbang karena Lili tidak menyukai Lucas dan bisa saja anak ajaib itu mengarang cerita, pikirnya.

"Jennie, percaya padaku. Lagian mana tega aku menumpahkan kopi ke tangan anak kecil? Aku tidak akan tega Jennie, aku sangat menyukai anak-anak" Lucas memelas.

"Hikss aniya Mommy.. dia boh- ukhuk uhuk dia bohong hiksss~" lirih Lili.

Jennie menghela nafas berat, lalu menatap Lili dengan serius.

"Lili, Mommy tidak pernah mengajarkan Lili berbohong pada Mommy maupun pada orang lain. Mommy tau Lili tidak menyukai paman Lucas, tapi tidak begini caranya, tidak harus berbohong menyalahkan paman Lucas. Itu sikap yang buruk Lili, sungguh Mommy tidak menyukainya" Jennie melayangkan tatapan kecewanya.

Lili semakin terisak, Jennie tidak mempercayainya dan itu membuat hati mungilnya tercubit.

"Assa!" Batin Lucas bersorak senang.

"Hikss Mommy ndak pelcaya baby lagi.. cakit cekali lacanya" lirih Lili menunduk meremas dadanya.

Hati Jennie merasa sesak mendengar tangisan lirih putrinya, tapi dia harus bersikap tegas karena kalau tidak Lili akan semakin menjadi-jadi nantinya.

"Lucas, sepertinya aku harus membawa putriku berobat. Maaf atas keributan yang di ciptakan putriku" sesal Jennie.

"Gwenchana. Mau aku antar?"

"Terimakasih, tapi tidak perlu Lucas, aku bisa sendiri" Jennie menggendong Lili dan mengambil tas nya.

"Aa geuree, kalau begitu hati-hati di jalan nee, jangan mengebut" Lucas tersenyum.

"Nee. Aku pergi duluan, nanti aku akan mengabari mu" kata Jennie dan Lucas mengangguk dengan senyum cerahnya.

"Hmmph huh huh M-mommy hiks jahat, ndak sayang baby lagi"

"Lili yang nakal. Sebagai hukumannya Lili akan tinggal di rumah dan Mommy tidak akan membawa Lili ke perusahaan. Dan tidak ada uyyu selama seminggu" tegas Jennie.

"Jahat!" Pekik Lili.

"Whatever" kesal Jennie dan memasuki mobil dengan Lili di pangkuannya.

"Hiksss~" Lili menangis lirih meremas kemeja Jennie dan mengigit kecil lengan Mommy nya.

-

"Engghh.." Lili menggerak-gerakkan tubuhnya, membuka mata dan menyesuaikan penglihatannya.

"Mmh cudah pagi ya" Lili duduk dan termenung sejenak.

"Mommy?" Lili melihat-lihat kamar dan menetap jam di atas nakas.

"M-mommy hmmp-" Lili mencebikkan bibirnya kebawah.

"Mommy benal-benal menghutum baby, Mommy pelgi dan mmph meninggalkan baby cendili. Baby cedih~" lirih Lili menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya.

"Anak emmph t-ucing hiks meong meong.." Lili bernyanyi dan menangis setelahnya.


•••

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

12/03/23

Kasian baby Lili🥺

Vote komen lanjut.

Baby ajaib✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang