baby ajaib / 05

5.4K 792 63
                                    


Author pov.

"Huwaaaa eonnie! Huwaaaa hiksss hiks Lili mengigit lenganku" tangis Rosé memegangi lengangnya.

Lili si kecil ajaib itu berdiri di hadapan Rosé, melipat kedua tangan di dada dan menatap Rosé dengan kesal.

"Aunty oci duluan, tenapa menggemaci pipi Lili" Lili merajuk.

"Hiksss karena Lili lucu dan aunty suka menggemasi mu. Hikss Lili jahat mengigit lengan aunty, dasar anak kucing"

"Dacal tupai lakus" kata Lili berhasil membuat mata Rosé membulat.

"Mwo! Tupai rakus? Yaaak siapa yang mengajari Lili berkata seperti itu? Aunty bukan tupai rakus" seketika tangis Rosé terhenti, sekarang dia berkacak pinggang menatap anak ajaib itu.

"Ndak taulah. Jangan bicala dengan Lili, Lili melajuk potoknya" Lili mengerucutkan bibirnya lalu duduk di sofa ruang tengah.

Menghidupkan televisi dan menonton serial anak-anak.

"Siapa juga yang mau berbicara dengan Lili? Haha tidak akan. Aunty juga merajuk" Rosé membuang mukanya dan melipat kedua tangannya.

"Cih dacal tupai lakus" gumam Lili memutar matanya malas.

Ceklek

"Annyeong annyeong naneun Jisoo-yaa~" Jisoo masuk kedalam rumah membawa paper bag di tangannya.

Lili dan Rosé kompak menoleh melihat Jisoo.

"Hai baby ajaib, lihat aunty membawakan apa?" Jisoo mengangkat paper bag nya.

"Chitin! Yeayy!" Lili turun dari sofa lalu berlari mendekati Jisoo.

Rosé juga tidak mau kalah, dia menyeringai dan berlari mendahului langkah Lili.

Srek

"Aku mendapatkannya! Yes!" Rosé merebut paper bag itu dari tangan Jisoo.

"Aunty! Lili duluan yang lali! Tenapa melebutnya!" Marah Lili menghentakkan kakinya.

"Siapa cepat dia dapat, wleek. Hummm ayam ini terasa menggiurkan" Rosé berjalan ke arah meja dekat sofa.

"Iissh menyebaltan! Lili ndak like! Lili malah! Aaaaaaak!" Pekik Lili mengepalkan tangannya kuat-kuat, merasa kesal karena Rosé mendahuluinya.

"Yaaak Rosé, jangan menjahilinya. Biarkan Lili memakannya lebih dulu" Jisoo mendekati Rosé.

"Tidak mau" Rosé menutup ayam itu dengan tangannya.

"Hei ada apa ini?" Jennie yang barusan mandi menghampiri putrinya.

Lili diam sambil menatap Rosé dengan tajam

"Baby" lembut Jennie mengusap pipi Lili.

Lili menatap Jennie, wajahnya yang awalnya merah padam perlahan-lahan memudar setelah di tatap lembut oleh Mommy nya.

"Mommy, tupai itu lakus, dia mengambil chitin baby" adu Lili menunjuk Rosé.

"Baby, tidak boleh berkata seperti itu hemm, itu buruk. Berbagai dengan aunty okey" bujuk Jennie dan menggendong Lili mendekati Rosé dan Jisoo.

"Ndak mau, baby mau chitin cendili. Baby cedang melajuk Mommy" Lili memeluk leher Jennie dan meringsek di lehernya.

"Mommy ambilkan nee, baby bisa memakannya sendiri" kata Jennie dan mengambil ayam bagian paha untuk Lili.

"Iissh butan itu makcud baby, baby mau chitin cendili. Beli yang balu Mommy, ayo pecan online cekalang" rengek Lili.

"Nanti tidak habis baby, sayang jika terbuang sia-sia. Ini saja ya" Jennie menyodorkan paha ayam itu tapi Lili menolak menggelengkan kepalanya.

"Kasian sekali hahaha- hmpph" ledek Rosé membuat Lili bertambah merengek.

"Diamlah Rosé, jangan membuat princess ku menangis" Jisoo menyumpal mulut Rosé dengan ayam.

"Sialan induk chikin" batin Rosé dan tetap melanjutkan memakan ayamnya.

"Aaaaah Mommy, baby mau chitin yang balu huhuu, baby akan menghabistannya Mommy. Pleaseuuu.." rengek Lili mencebikkan bibirnya kebawah.

"Tidak ada chikin baru. Ini atau tidak sama sekali" Jennie kembali menyodorkan paha ayamnya.

"Hmmp-" Lili melengkungkan bibirnya kebawah, matanya berkaca-kaca dan dia mengepak-ngepakkan kakinya minta turun dari gendongan Jennie.

Jennie menurunkan Lili dan membiarkan anak ajaib itu pergi ke sudut ruangan. Anak ajaib itu merajuk.

"Aigoo Jennie-yaa, belikan saja, lagian itu tidak akan terbuang sia-sia karena masih ada aku dan Rosé yang akan memakannya" kata Jisoo.

"Tidak eonnie, Lili harus tau caranya berbagai. Aku akan membiasakan Lili harus berbagi dengan orang lain, jika tidak dia akan menjadi anak yang egois" kata Jennie dan meletakkan paha ayam itu di piring kecil Jisoo.

"Setuju eonnie" kata Rosé.

"Jangan di makan. Anak nakal itu pasti akan memintanya" Jennie menepuk tangan Jisoo yang hendak mengambil paha ayam milik Lili.

"Hehehe" Jisoo menyengir.

Sedangkan di sudut ruangan, anak ajaib itu berdiri menempelkan keningnya di tembok, dia menangis kecil merasa kesal karena Jennie tidak menuruti permintaannya.

"Hiks Mommy ndak cayang Lili lagi, mmph hikss hiks Mommy menyebaltan!"

"Meow~" Lili melihat kebawah dan menemukan kucing gembulnya berbaring di kakinya.

"Hiksss Leo cayang Lili ya? Telimakacih Leo tampan, hmpph Lili juga cayang Leo hikss.." Lili berjongkok dan mengelus-elus kepala Leo.

"Anak hiks tucing meong meong.." apapun keadaannya Lili wajib menyanyikan lagu kesukaannya.

•••

tbc

08/03/23

Wkwk anak ajaib ngambek. Wajib nyanyi apapun keadaannya😭🤏

Vote komen lanjut.

Baby ajaib✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang