Cerita ini adalah sambungan dari cerita sebelumnya gadis cantik dan rahasia.
Namun sedikit ada perubahan ya gak bener2 sama banget anggap aja ini part 2 nya.
gadis cantikk kesayangan keluarga yang sangat menyukai susu, putri satu2nya keluarga Utam...
. . . "Nana ikut kakak dulu yuk, kan Nana belum sempat keliling sekolah " Tawar Dewa.
"Kok Nana nama ku Nadi kak Air " Jawab Nadi.
"Kakak jg di panggilnya Dewa bukan Air tp kamu boleh kok panggil aku Air, jd harus nya aku jg boleh dong panggil kamu Nana " Ucap Dewa, tak sadar ia berbicara begitu lembut dan sedikit senyuman terukir di bibir datarnya.
"Emmm " Nadi seperti sedang berpikir dengan telunjuknya yang ia pukul* kan kecil di dagunya sangat lucu dan mengemaskan.
"Bolehh, Nana seperti boneka lucu yang ada di rumah mammy Ava kan Bang " Tanyanya pada Jiwa dan Navas.
"Lucu seperti kamu " Ucap Dewa refleks.
"Ehhh Dewa kematian ngapain lu gombalin adek gw" Sangkal Navas.
"Ehh, yaudah yuk, keliling yuk sambil beli jajan " Ucap Dewa setelah sadar dengan omonganya barusan.
"Es cream? "
"Siap Nana " Jawab Dewa.
"Jangan banyak* es cream nya, jangan jajan yang banyak pengawet nya dan yang pasti kunya yang lembut " Nasehat Jiwa.
"Okeee abang 👌"
"Makasih bro gw titip adek gw ke lo " Ucap Jiwa pelan sambil menepuk bahu Dewa.
Kantin...
"Dih si cewek caper, baru masuk udah sok, semua cwok di gait " Ucap cewek berambut keriting.
"Iyah kek paling cakep aja njir "
"Adeek mau apa sini sama abang "
"Gw culik jg lo dek, lucu amat "
"Anak TK mana dek "
"Kakak dari tadi kenapa orang* itu trus berbicara tidak jelas " Ucap Nadi kesal.
"Mereka hanya iri saja pada Nana, udah es cream nya di makan dulu nanti leleh "
"Kenapa iri sama Nana? "
"Nana cantik, Nana baik, Nana pintar semua ada di Nana makanya mereka iri " Jawab Dewa.
"Kakak kita sudah berkeliling jauh, Nana capek, ngantuk haus jg, Nana mau syusu " Ucapnya dengan bibir maju beberapa centi.
"Mau gendong? "
"No! Kakak jg capek kita jalan aja nanti kalo sudah sampek kelas Nana mau syusu " Ucap Nadi.
"Okeee Baby, lest go " Nta kenapa tiba* Dewa memanggil Nadi baby. Kemudian ia mengandeng tangan mungil Nana dan berjalan menuju kelas.
