Halaman 1

366 193 79
                                    

Utamakan vote sebelum membaca🤡💐

»»——⍟——««
Jika kita tidak bisa bersama, lantas apa maksud semesta mempertemukan kita?
»»——⍟——««

Pagi hari biasa semua orang akan dalam suasana hati yang bahagia, namun tidak dengan gadis satu ini, Masih pagi saja sudah marah-marah.

Sebagai Seksi kebersihan kelas, tentunya memiliki kewajiban untuk mengontrol kebersihan didalam kelas bukan?

Hal ini lah yang sedang dilakukan orang gadis cantik dengan rambut panjang yang di kuncir kuda, La Nina Ashaliya atau anak-anak yang lain sering memanggil dengan nama Nina

"Kar, kalo kata gue mending Lo piket buruan deh, Lo gak liat itu ibu kebersihan udah marah-marah" usul Luna.

"LASKAR!!! LO TUH JANGAN DIEM DOANG DONG!! YANG LAIN PADA PIKET LO DOANG YANG DIEM" Nina sungguh tak bisa mengontrol emosinya kali ini.

"Iya La Nina...." Laskar sudah siap memegang sapu ditangannya namun direbut oleh Banyu

"Punya gue ini" Ujar Laskar.

"Bentaran Kar, itu diluar ada sapu noh"

Laskar merebut kembali sapu yang barusan dirampas oleh temannya "Ogah, Lo aja Sono yang pake"

"Heh Lo pada jangan ribut dulu! cepet bersih-bersih sana" sambar Nina lagi.

"Iya Bu iya marah-marah mulu" Laskar mulai menyapu bagian yang masih terlihat kotor.

*TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu terdengar di kelas 11 IPS 3, karena pintu kelas sedang tidak ditutup jadi mereka bisa lihat siapa yang mengetuk pintu tersebut "Permisi, ada ketua kelasnya?" tanya orang itu.

Nina yang sedang mengawasi anak-anak lain untuk membersihkan kelas refleks menoleh ke sumber suara "Ketua kelas? lagi sakit jadinya gak masuk, emang ada apa?"

"Disuruh Bu Nian keruangan Kepsek"

"Ohh, gue aja deh yang kesana, Lunaaa"

Luna langsung menghampiri Nina saat mendengar namanya dipanggil "Apaan?" tanya Luna.

"Jaga anak-anak, gue mau ke ruang Kepsek dulu" Nina langsung pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Luna.

"Buset dah tu cewek, untung temen gue"

Ruang kepala sekolah

*Tok Tok

Nina mengetuk pintu dan membukanya secara perlahan.

"Selamat Pagi Pak, saya perwakilan kelas 11 IPS 3 yang tadi bapak suruh kesini" ucap Nina sopan.

"Iya, saya ingin kamu mengantar dan mengajak dia berkeliling sekolah untuk mengenal letak ruangan disekolah, anak baru ini namanya Lintang Baranata, dia pindahan dari Bandung karena mengikut tugas Ibunya dan akan masuk ke kelas kalian"

Nina mengangguk paham "Baik Pak, saya akan mengantar dia untuk melihat beberapa ruangan disini, kalau begitu saya izin permisi ya pak"

Kepala sekolah mempersilahkan Nina untuk meninggalkan ruangannya, tak ketinggalan laki-laki yang mengikuti dari belakang.

Saat mereka sudah di luar ruangan, Nina berinisiatif untuk mengajak murid baru tersebut berkenalan, Nina mengulurkan tangannya untuk berkenalan "Nama gue La Nina Ashaliya panggil gue Nina, dan nama Lo?"

Laki-laki itu membalas jabatan tangan Nina "Lintang" jawabnya.

"Oke Lintang, bukan bermaksud untuk gak memenuhi ucapan gue tadi yang bakal ajak Lo keliling sekolah, mungkin gue cuma ngasih tau tempat-tempat umum disekolah ini"

Mereka berjalan beriringan, tapi tentu saja Nina yang memimpin jalan tersebut, meskipun beberapa kali langkah kecil Nina dibalap oleh langkah panjang Lintang.

"Ini Perpustakaan, gue yakin Lo udah tau kan kegunaan perpustakaan" Nina.

Lintang hanya mengangguk-angguk saja "Diseberang nya itu ada Laboratorium, dan Lo juga tau kan fungsinya buat apa" Lintang mengangguk lagi.

Ditengah perjalanan, Nina dan Lintang berpapasan dengan wali kelas mereka

"La Nina" sapa Bu Nian, Nina memberhentikan langkahnya

"Iya Bu"

"Gimana kelas? udah rapi atau belum?"

"Sepertinya sudah Bu, karena saat saya tinggal tadi sebagai sudah bersih, hanya beberapa tempat yang masih kotor"

"Bagus, terus pantau temen-temen kamu ya"

Nina tersenyum senang sekaligus bangga "Sebisa mungkin saya akan mengerjakan kewajiban saya dengan baik, Ibu tidak perlu khawatir"

Ibu Nian beralih menatap Sadewa "Ini Lintang yang masuk kelas 11 IPS 3 kan?"

Lintang mengangguk "Iya"

"Yasudah kalian lanjutkan saja kelilingnya, Ibu harus ngurus perpindahan rapot lama kalian ke rapot yang baru" Ibu Nian kembali melanjutkan perjalanannya.

"Yaudah yok ke kelas, gue harus mantau anak-anak lagi" Nina dan Lintang lanjut berjalan menuju kelas.

Keesokan harinya

Suara gebrakan meja terdengar begitu nyaring dari kelas 11 IPS 3 "Bayar uang kas gak Lo pada! banyak banget yang nunggak ini Ya Tuhan ku" Keluh Beby si Bendahara kelas.

Nina menyodorkan uang 20 Ribu kepada Beby "Uang kas gue"

"Weiss si Nina yang selalu rajin nyetor duit ke gue"

Nina tersenyum kecil "Itu biar Lo gak berisik lagi" Timpalnya.

"Ya kan ini tugas gue, gimana sih ni orang" decak Beby "Ayo yang lainnya bayar bayar, jangan sampe buku kas yang terbang ke kepala kalian"

*Tok Tok

Seorang guru masuk kedalam kelas mereka, ekspresi semua murid didalam kelas ini langsung berubah 180° dari yang awalnya bahagia menjadi seperti lelah dan tak bersemangat.

Seharusnya bisa kalian tebak guru apa itu, tentu saja guru matematika.

"Gila ni guru padahal bel masuk masih 5 menit lagi, kok udah nongol aja disini merusak pemandangan indah aja"

Lintang duduk di kursi 2 dari belakang dengan Skala.

"Bro, kenapa Lo pindah kesini?" tanya Skala.

"Bunda gue yang nyuruh" jawab Lintang.

"Demi? gue pengen banget punya temen orang Bandung"

"Kenapa?" kini Lintang yang balik bertanya.

"Karena gue mau belajar bahasa nya, lagian gue juga ngincer Cewe Bandung" Jawab Skala dengan tersenyum-senyum.

"Gue mau na-" ucapan Skala terpotong karena Lintang membekap mulutnya.

"Diem, jangan banyak nanya" Lintang melepaskan tangannya yang menutup mulut Skala

Skala hanya melirik malas kearah Lintang "Resiko yang harus Lo terima kalo duduk sama gue disini"

»»——⍟——««

Gimana halaman pertama? menurut kalian seru gak sih? kalau seru stay terus sama ceritanya La Nina yaa

Saran dan kritik akan diterima dengan lapang dada, itu juga agar cerita ini bisa lebih baik kedepannya.

LA NINA | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang