Utamakan vote sebelum membaca🤡💐
»»——⍟——««
Tidak semua rumah berbentuk bangunan, dan tidak semua obat berbentuk pil
»»——⍟——««-----
Lintang
onlineGue udah didepan rumah
bentar ya, bentar lagi
jangan lama
siap bos
-----
"Oke let's go" Nina mengunci pintu rumahnya dan berlari kearah motor Lintang
"Gak ada helm Lo?"
"Hehehe gue ga pernah make helm, aman aja udah pokoknya"
"Gak, dirumah Lo sama sekali gak ada?"
"Sangat gak ada, udah nurut aja kata gue aman kali"
"Lo aman-aman ntar jatoh gue yang kena masalah"
"Kan Lo yang bawa motornya, ya Lo yang salah dong, cepet deh nanti dimarahi sama Dara"
"Pegangan, jangan dilepas, awas aja sampe jatuh"
"Oke" saat dipastikan Nina sudah naik ke atas motor, Lintang langsung melajukan motornya
"Woi gila pelan pelan dong bawa motornya" tegur Nina karena sekarang dirinya seakan ingin terbang dari tempat duduknya
"Pegangan gue bilang" balas Lintang sedikit kencang agar suaranya dapat terdengar oleh Nina
Mau tak mau Ella harus berpegang pada Lintang, tenang... pegangannya di jaket aja kok
⋇⋆✦⋆⋇
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya meraka sampai didepan gerbang rumah Luna
"LUNAA PERMISI LUNAA" teriak Ella dari luar
Lintang yang melihat tingkah Nina hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas
"IYA SABAR WOY MAKE SENDAL DULU INI" balas Luna dari dalam rumahnya
Luna berlari keluar dan membukakan pintu untuk Motor Sadewa dan teman cegil nya ini "Teriak teriak kayak dihutan ae lo"
"Kalo ga teriak ga mungkin Lo denger" jawab Nina tak mau kalah
"Ini ada bel sayang" Luna menujuk bel rumahnya yang berada tepat di sebelah badan Nina
"Gamau ah males, manggil lo gini juga cepet keluar kok" balas Nina
"Terserah lo banget Nin, yaudah masuk buru"
"Iya sayang" Nina langsung lari masuk kedalam rumah sahabatnya tersebut
"Lucu"
"Hah?" Tanya Luna saat mendengar sekilas ucapan spontan dari Lintang
"Kenapa?"
"Hah? gapapa, lo juga cepetan masuk" Luna menggaruk tengkuknya yang tak gatal
⋇⋆✦⋆⋇
KAMU SEDANG MEMBACA
LA NINA | On Going |
Teen FictionSetiap orang akan ada masanya, setiap orang hanya akan singgah, tidak akan menetap selamanya. semesta suka memberikan sosok yang sudah membuat kita semangat melanjutkan perjalanan hidup tetapi semesta merebut kembali orang itu. Bercandanya semesta s...