Halaman 15

89 69 60
                                    

Utamakan vote sebelum membaca🤡💐

»»——⍟——««
Diluar dugaan
»»——⍟——««

Sore hari ini sahabat-sahabat Nina datang kerumah, bisa kalian tebak apa yang dibawa oleh Naomi dan Bulan? jika kalian berpikir itu seperti buah-buahan atau bubur untuk dimakan orang sakit kalian salah.

Dengan tampang tidak berdosanya kedua sahabat Nina itu membawakan satu seblak dengan level 4 dan segelas teh poci rasa blackcurrant.

Nino cukup syok saat melihat apa yang dibawa oleh dua orang yang berstatus sebagai sahabat baik saudarinya.

"Kita tuh kenal nggak sehari dua hari ya Nin, gue yakin setelah Lo makan seblak dan teh poci rasa blackcurran ini besok Lo bisa masuk sekolah lagi" Naomi meletakkan makanan itu di atas meja ruang tamu.

"Lo bisa kasih gue yang masuk akal dikit nggak, gue ini lagi sakit malah bawain seblak" ujar Nina heran.

"Ini tuh namanya effort Nin, kapan lagi kan kita berdua beliin Lo seblak sama teh poci kayak gini"

"Apa kau tidak sakit perut Nina memakan makanan itu? aku saja yang melihatnya sakit perut dan ingin membuangnya karena bau pedasnya itu sangat menyengat" sahut Nino dari lantai atas.

"Enak aja main buang-buang, ini tuh belinya pakai duit tau, Lo aja yang nggak tau enaknya makan seblak" bales Bulan dengan nada marah.

"Tau tuh, lagian seblak enak gini kok dibuang, apalagi di temenin sama teh poci blackcurrant" timpal Naomi lagi.

Nina memijat pelipisnya lelah, kenapa rumahnya jadi tempat perkelahian untuk kesekian kalinya "Bisa diem gak kalian bertiga, gue yang sakit jadi makin parah ini dengerin suara kalian"

Bulan dengan gerakan cepat kembali mengambil bungkus makanan dan minuman itu, sedangkan Naomi membantu Nina untuk berdiri.

"Mending kita ke kamar Lo aja Nin, anggap aja sekarang lagi girl time" ucap Bulan. Naomi menganggukkan kepalanya setuju sambil membantu Nina berjalan ke lantai atas.

"Pantas saja mereka berteman, mereka sangat suka dengan yang namanya marah-marah" gumam Nino melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.

Naomi menuntun Nina untuk duduk di atas kasur agar Nina juga bisa beristirahat, baru saja menyandarkan kepalanya di atas bantal, Bulan langsung melemparinya dengan berbagai pertanyaan.

"Kok Lo bisa ada masalah sih sama bocah itu? dan Lo pun gak ada cerita sama kita, Lo masih nganggep kita  sahabat Lo kan?

"Bukan gitu maksud gue Lan, akhir-akhir ini kan Lo berdua lagi pada mau ikut OSN, dan gue nggak mau ngeganggu pikiran kalian dengan masalah gue"

"Tapi dengan lo nggak cerita ke kita dari awal itu bikin kita makin khawatir sama Lo Nin, mungkin kemarin kita masih bisa santai karena ada Kak Nareo yang jagain Lo, tapi sekarang Kak Nareo ngasih kepercayaan itu ke kita buat jagain Lo, dan kalau sampai lo kenapa-napa itu rasanya kita ngilangin kepercayaan dia ke gue sama Naomi"

"Gue beneran minta maaf sama Lo semua, maaf kalau selama ini gue nggak jujur dengan apa yang terjadi sebenarnya, tapi gue gini karena mikirin kalian juga, gue nggak mau kalo ternyata gue jadi beban pikiran buat kalian setelah ini"

"Udah udah, kalian ini kenapa malah berantem sih, nanti kita omongin lagi masalah ini, sekarang mending kita makan dulu sambil nonton drakor, nah baru kita omongin ini lagi sambil kita cerita-cerita juga" lerai Naomi sembari membuka bungkusan seblak itu.

LA NINA | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang