Halaman 11

115 103 19
                                    

Utamakan vote sebelum membaca🤡💐

»»——⍟——««
Masalah apa lagi?
»»——⍟——««

Setelah menempuh perjalanan menuju rumah Lintang, akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuannya.

"Eh kok rame banget" gumam Nina yang melihat banyak motor dan mobil yang berjejer dihalaman rumah Lintang.

Lintang menggandeng tangan Nina untuk masuk kedalam rumah "Gausah gandeng-gandeng gila" keluh Nina sembari ingin melepaskan gandengan tersebut.

Namun langsung digagalkan oleh Lintang, justru Lintang semakin menggenggam erat tangan Nina "Biar gak ada yang curiga"

Nina hanya berdehem menetralkan suasananya kembali. Lintang pun membawa Nina ke dalam rumah yang sudah ada banyak saudara-saudara Lintang.

"Bun Lintang pulang" ujarnya sembari masuk kedalam rumah.

Bunda yang melihat anaknya datang dan langsung menghampirinya "Eh anak Bunda udah pulang" ucap Bunda tersenyum manis.

Bunda melihat kearah Nina dengan ekspresi yang cukup susah untuk dijelaskan "Ini siapa Lintang kok geulis pisan" tanya bunda sambil meninggikan volume suaranya.

Nina hanya membalas dengan tersenyum kaku " Halo Tante, aku Nina pacarnya Lintang" jawab Nina.

Bunda berjalan mendekati Nina yang bersembunyi di balik tubuh Lintang "Aduh sayang jangan panggil tante dong panggil Bunda aja ya" ujar Bunda sambil mengelus pundak Nina.

Nina menggaruk tengkuk lehernya canggung saat ini interaksi antara Nina dan Bunda menjadi pusat perhatian keluarga Lintang.

"Ini lho pacarnya Lintang, geulis kan" ucap Bunda sambil tersenyum bangga.

"Wih keren ya Lintang cari cewek sudah geulis, sopan lagi" timpal salah satu bibi Lintang, kalian bisa memanggilnya dengan nama Bibi Sari.

Bibi Sari adalah salah satu anggota keluarga yang cukup dekat dengan Lintang, biasanya Lintang akan dititipkan oleh Bunda ke rumah bibi Sari untuk dirawat beberapa waktu sampai pekerjaan bunda dan ayah selesai.

"Iya dong, kemarin dia juga beliin hadiah untuk aku loh teh"

"Kalau gitu cocok dong buat aa Lintang ya"

Bunda menampilkan senyum kemenangan, akhirnya kerabat-kerabatnya yang lain berhenti membicarakan anak semata wayangnya itu.

"Bun Lintang bawa Nina ke dapur dulu ya" Lintang tiba-tiba langsung menarik pergelangan tangan Nina ke arah dapur.

"Wah gila keluarga lu isinya orang cakep semua buset" ucap Nina kagum.

"Enggak deh cuman gue sama Bunda aja yang cakep Jawab Lintang tak terima.

"Yang itu boleh juga" ucap Nina sambil menunjuk pria yang bermain bersama anak kecil di taman belakang rumah.

"Itu udah punya cewek" ujar Lintang asal.

Sebenarnya ia tak tahu itu siapa, mungkin karena Lintang yang jarang ikut acara keluarga seperti ini, biasanya Lintang akan lebih memilih untuk pergi bersama teman-temannya yang lain daripada harus duduk diam di rumah bersosialisasi dengan keluarga Bunda.

LA NINA | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang