Utamakan vote sebelum membaca🤡💐
»»——⍟——««
Gak ada yang beres semua
»»——⍟——««Pagi ini Nina cukup terlambat bangun seperti biasanya, baru juga sehari ditinggal Mumma sudah telat seperti ini.
Seragam putih abu-abu sudah siap terpasang di tubuhnya, tidak lupa juga Dasi yang sudah ia pasang dan juga topi sekolahnya.
Merasa semuanya sudah siap Nina langsung turun ke lantai bawah untuk melihat apakah saudaranya itu sudah siap juga.
"Tumben kau telat bangun" tegur Nino yang sedang meminum teh hangat di ruang tamu.
Nina hanya berdehem dan melewati Nino "Mau kemana" tanya Nino.
Nina menunjuk pintu rumah "Menurut Lo gue mau kemana?" Nina kembali berjalan dan keluar dari rumah.
Nino bangkit dari kursinya dan ikut menyusul Nina "Dia yang telat, kenapa jadi aku yang ditinggal"
⋇⋆✦⋆⋇
Untung saja mereka datang tepat waktu, gerbang sekolah hampir di tutup oleh satpam, setelah menaruh tas di kelas Nina tidak langsung pergi ke barisan kelasnya, tapi pergi ke UKS karena hari ini adalah jadwal dirinya untuk menjaga barisan upacara.
Nina sudah memakai jaket khusus PMR yang bertugas menjaga barisan upacara, hari ini Nina kebagian tempat di dekat kelasnya sendiri, lagipula sekarang kelas 12 sudah tidak masuk lagi karena ujian mereka sudah selesai, hanya tinggal menunggu hasil nilai dan juga kelulusan mereka.
"Ver gue nitip jagain ya, mau ke toilet bentar" ucap Nina kepada temannya. Veronika.
"Iya Nin, yaudah sana"
Nina mengangguk dan langsung berlari kearah WC terdekat dengan lapangan upacara.
Saat berada di dalam toilet siswi Nina tak sengaja bersebelahan dengan Nana, adek kelas Nina yang pernah menanyakan hubungan Nina dengan Tenggara beberapa bulan lalu.
"Hai kak Nina"
Sejujurnya Nina tidak mengenal Nama dengan wajahnya karena seperti yang Nina bilang waktu itu, Nina cukup sulit jika mengingat wajah seseorang.
Lantas Nina hanya membalas sapaan itu dengan senyuman lalu pergi dari sana.
Samar-samar Nina mendengar ucapan Nana yang masih berada di dalam toilet siswi "Sombong banget tu cewe, untung kakel" begitulah kira-kira yang Nina dengar dari luar toilet.
'Apaan sih, gue kenal dia aja enggak kok ngatain gue sombong' batin Nina kesal.
Nina iseng membalas ucapan adik kelasnya itu dengan sedikit menaikkan volume suaranya "Iya dek aku sombong, jangan temenan sama aku ya" setelah itu Nina langsung berlari kembali ke tempat semula.
"Gila gue dibilang sombong sama dekel sedangkan gue gak tau dia siapa" ucap Nina saat berdiri disebelah Veronika.
Veronika menoleh saat mendengar ocehan dari Nina "Siapa dekelnya?" tanya Veronika sedikit berbisik karena upacara sudah dimulai.
"Gatau tuh, kalau gak salah liat tadi pake lambang PMR juga" jawab Nina ikut berbisik.
Tak lama setelah upacara dimulai dan tepat ketika amanat pembina upacara, ada orang yang meneriakkan PMR dari dalam barisan kelas 10.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA NINA | On Going |
Genç KurguSetiap orang akan ada masanya, setiap orang hanya akan singgah, tidak akan menetap selamanya. semesta suka memberikan sosok yang sudah membuat kita semangat melanjutkan perjalanan hidup tetapi semesta merebut kembali orang itu. Bercandanya semesta s...