Utamakan vote sebelum membaca🤡💐
»»--⍟--««
Tolong bawa aku lari dari bumi
»»--⍟--««Nina sudah siap dengan pakaiannya "Rambut udah rapi, Baju juga udah cocok" Nina mencium aroma dirinya sendiri "Wangi juga, cocok sih buat jalan sama Jaehyun" sambungan.
*Tok Tok Tok
"NINAA AYOO, KAU INI LAMA SEKALI, AKU BISA TIDUR LAGI JIKA TERUS MENUNGGU MU" teriak seseorang dari balik pintu kamar Nina.
Nina membuka pintu kamarnya untuk memarahi orang yang sudah berteriak di pagi yang indah ini "NINO!! jangan teriak-teriak, tetangga kita itu baru punya bayi, suara mu bisa membangunkan bayi nya"
Nino menatap malas mendengar omelan dari Nina "Salah kau sendiri, aku sudah menunggu mu hampir 2 jam, tapi kau tidak juga selesai, kau ini seperti ingin pergi kemana saja"
"Of course aku harus terlihat menarik, siapa tau aku bertemu dengan Jung Jaehyun di Mall nanti, aku bisa berkenalan dengannya dan langsung menikah dengannya, OMAYG--" mulut Nina di bekap oleh tangan Nino.
"Mhmkjmk" ucap Nina tak jelas
"Hey kau menyuruhku untuk diam, tapi kau sendiri berbicara seperti memakai speaker penjual di pasar" balas Nino
"Lepshdk"
"Kau ini bilang apa? aku tidak mengerti"
Nina memukul tangan Nino yang masih membekap mulutnya, akhirnya tangan besar itu melepaskan bekapannya yang membuat Nina ingin mengomelinya lagi.
"Heheheh, maafin aku Nina, aku gak bermaksud" Nino menjauhkan dirinya dari depan kamar Nina
"Awas ya Lo, gue aduin Mumma" ancam Nina
"Yasudah aku aduin Mumma juga kau membeli tas kemarin" ancam balik Nino dengan senyum tipis.
Nina melebarkan matanya mendengar ancaman Nino barusan "Kok Lo tau gue beli tas baru?"
Nino mengangkat bahunya dan pergi dari sana, melangkahkan kaki nya untuk menuruni anak tangga menuju lantai dasar.
"Tolong kasih gue stok kesabaran lagi, ya kalo bisa se tebal isi ATM Jaehyun lah" Nina mengelus dadanya mencoba sabar menghadapi manusia aneh yang menjadi saudara kembarnya ini.
"NINAA, INI ADA TEMAN MU DI DEPAN, KAU INI BENAR-BENAR LAMA YA" teriak Nino dari lantai bawah.
Nina menengok dari pinggiran lantai dua untuk melihat 'teman' yang dimaksud Nino tadi.
"Hai" sapa Lintang yang berdiri di sebelah Nino, Nina bernafas lega karena orang yang di maksud Nino tadi bukanlah orang yang ada di pikiran Nina saat ini.
Nina berjalan perlahan menuruni anak tangga untuk menyusul Nino dan Lintang "Ayo cepet kita berangkat keburu siang" Nina langsung menarik tangan Nino dan Lintang menuju keluar rumah.
Tak lupa mengunci pintu rumah dan kembali menarik tangan kedua laki-laki tersebut menuju mobil yang dibawa oleh Lintang.
Mereka semua langsung masuk kedalam mobil, Nina duduk di kursi depan tepat di sebelah Lintang, sedangkan Nino duduk di kursi penumpang di belakang.
"Ayo cepetan plis" mohon Nina.
Lintang nampak heran dengan kelakukan gadis di sebelahnya yang tengah menatap was-was ke sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LA NINA | On Going |
Teen FictionSetiap orang akan ada masanya, setiap orang hanya akan singgah, tidak akan menetap selamanya. semesta suka memberikan sosok yang sudah membuat kita semangat melanjutkan perjalanan hidup tetapi semesta merebut kembali orang itu. Bercandanya semesta s...