Terjebak pada kehidupan monoton membentuk pribadi Aamon menjadi membosankan serta dingin. Wajah datar yang setiap harinya ia isi dengan pekerjaan-pekerjaan yang datang kapan saja.
Menjadi seorang CEO sekaligus kepala keluarga Paxley membuat Aamon menjadi orang tersibuk dikeluarganya. Hari-hari ia lalui dengan kegiatan yang sama, selalu bekerja dan bekerja.
Menjalin hubungan asmara? "Ah, tidak ada waktu untuk melakukan hal tak menguntungkan seperti itu." Imbuh Aamon ketika ditanya tentang hal asmaraloka.
Jika dibandingkan dengan adik-adiknya, Aamon lah orang yang tidak mempunyai kekasih ataupun cerita cinta. Gusion, adik bungsunya saja sudah memiliki banyak kekasih.
Bahkan saat hari sudah memasuki pertengahan musim dingin. Pria itu, Aamon Paxley masihlah sibuk dengan beberapa berkas dokumen dokumen yang ada dimeja kerjanya sekarang.
Mulutnya sedikit menghela nafas ketika sudah selesai mengerjakan pekerjaannya. Berbalik ia memandang jendela kaca yang ada dibelakangnya, manik cyannya itu menengadah menatap pada gumpalan kecil berupa butiran salju yang turun ditemani angin kencang, menandakan cuaca pada malam hari ini lumayan kurang baik.
Aamon mengalihkan atensinya kearah arloji yang sudah menunjukkan pukul 00.57 PM. Sudah saatnya bagi Aamon untuk pulang dan beristirahat, walaupun para karyawannya sudah semuanya pulang dan hanya menyisakan Aamon yang kini baru saja selesai menuntaskan pekerjaannya.
Aamon menaiki mobilnya dan melaju santai membelah jalanan yang masih lah ramai meskipun waktu sudah menunjukkan tengah malam. Sembari diperjalanan, ia tak sengaja melihat segerombolan orang yang sedang berkumpul dipinggir jalan mengelilingi sebuah mobil yang tertabrak pagar pembatas jalan.
'Sepertinya ada kecelakaan.' Gumam Aamon seraya memperlambat laju mobilnya.
Penglihatannya tiba-tiba tertuju pada korban yang kini sedang diangkut oleh warga sekitar. Bola matanya menajam memperhatikan dengan jelas bahwa korban tersebut sangatlah familiar untuknya.
Aamon segera memberhentikan mobilnya lantas menghampiri kerumunan tersebut. Matanya seketika membulat, bahwasanya adiknya Gusion lah korban kecelakaan itu.
"Gusion!"
Serena mobil Ambulance berbunyi menambah suasana kacau ditempat itu. Aamon mengambil alih tubuh Gusion serta lekas membawanya ke rumah sakit terdekat.
°°°°
Beberapa jam telah berlalu, Aamon yang saat ini menunggu didepan pintu rawat UGD pun hanya mondar-mandir tak karuan. Ia sangat khawatir dengan keadaan adik kesayangannya itu karena ialah satu-satunya keluarga yang Aamon miliki sekarang.Suara kenop pintu terbuka, nampak seorang dokter keluar dari ruangan UGD tersebut. Dengan cepat Aamon menghampirinya lalu menanyakan soal keadaan adiknya.
"Pasien mengalami patah tulang bagian kaki sebelah kiri serta beberapa luka di bagian kepala. Saat ini pasien sudah melewati masa kritisnya namun belum sepenuhnya siuman." Jelas dokter kemudian menggiring Aamon untuk menebus beberapa obat yang dibutuhkan.
Dokter menuturkan jika Gusion haruslah dirawat sepenuhnya dirumah sakit sampai masa pemulihannya. Aamon menyetujui, karena jika Gusion dirawat dirumah pun akan terasa sulit bagi Aamon lantaran tidak ada satupun orang dirumah nya itu yang bisa merawat Gusion nantinya. Jika disini, Aamon bisa sedikit tenang sebab masih ada perawat Yang akan mengurus segala keperluan adiknya nanti dikala ia bekerja. Tentu saja ia akan sering berkunjung ke rumah sakit ini, demi mencek keadaan adiknya itu.
Mulai sekarang Aamon akan membagi waktunya untuk bekerja dan menjenguk Gusion dirumah sakit. Entah bagaimana nantinya kala ia mendapatkan aktivitas baru, apakah ada kejadian menarik pula yang bakal menantinya?
Ah, ketimbang memikirkan hal serupa, Aamon lebih baik melihat adiknya yang kini sudah dialihkan diruang rawat inap. Berjaga-jaga jikalau sang adik sudah membuka matanya.
"Cepatlah sadar Gusion." Lirih Aamon sambil mengusap pelan rambut brown tersebut.
Bersambung...Semoga suka😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers In Winter ✅
Teen FictionAamon Paxley, pria yang memiliki sejuta talenta serta kekayaan itu merasa hidupnya masihlah buram. Bak kelabu gelap yang memutari jalan hidupnya. Harinya suram, hartanya tak mampu membuatnya bahagia. Hal tak terduga terjadi menimpa adiknya Gusion ya...