Kemarahan Darendra -04

406 28 1
                                    

Eliza menatap pantulan dirinya didepan cermin,helaan napas terdengar lelah dari mulut Eliza. Gadis itu memoleskan pewarna bibir berwarna merah menyala. Ia memegangi rambutnya sendiri.

"Huuuftt,sampe kapan gue kayak gini?"lirihnya.

Eliza meraih blezer putihnya untuk membungkus tubuhnya yang terbuka. Ia keluar tanpa seizin Anam.

Eliza berjalan mengendap endap ,Anam tengah menonton televisi. Ia melewati Anam lewat belakang. Karena sofa menghadap televisi langsung.

Eliza bernapas lega karena Anam tak menyadari kepergiannya,namun pikirannya salah. Anam tau kalo Eliza kabur. Ia menghubungi Daren untuk mengikuti kemana Eliza pergi.

"Daren,ayah minta tolong sama kamu untuk mengikuti Eliza. Dia baru keluar 2 menit yang lalu"

Eliza berdiri dipinggir jalan menunggu Ayuloka menjemputnya. Mobil hitam mewah berhenti tepat dihadapannya. Eliza segera masuk kedalam mobil karena udara malam hari menusuk nusuk kulit lembutnya.

"Queen,ini yang terakhir. Gue janji"

Eliza mengangguk "Gimana rencananya? Siapa yang bakal ngabisin malem sama dia?"

"Lo"

"Kok gue sih?! Ogah ah,lo mah jangan ngasih tugas yang sulit buat gue,kalo ntar sampe terjadi gimana? Amit amit ya tuhan!"

Ayuloka terkekeh "Tenang El,lo aman kok. Karena didalam kamar nanti ada CCTV,lo cuma nemenin si brengsek itu mabuk,dan lo pancing dengan pertanyaan pertanyaan"

"Gue takut"

"Sejak kapan Queen Eliza takut,hm? Lo bisa El,sorry ngerepotin lo"lirih Ayuloka.

"It's okay Yu,lo sahabat gue. Gue seneng bisa bantu lo,cuma ngeri ngeri dikit bantuinnya,kita udah hampir 3 bulan ngelakuin ini,dan kali ini kita harus berhasil!"

Ayuloka Brahmata. Seorang gadis badgirl,dan seseorang gadis yang mrncoba menggali semua jangalan dalam kecelakaan orangtuanya. Ia dengan berat hati meminta bantua Eliza untuk mengungkap dalang kematian orangtuanya. Ayuloka sudah tau siapa dalangnya,namun ia tak ada bukti untuk diberikan kepada pihak polisi.

Pelaku yang tak lain adik dari ayah nya sendiri,karen pamannya sering bolak club malam,dan rencana ini ia sudah susun bersama Eliza.

Ayuloka tak terima dengan kematian sebelum pamannya berhasil dijebloskan. Dan rencana ini pula yang harus melibatkan Eliza.

Mobil Ayuloka berjalan sedang ditengah ramainya jalanan. Sesekali ia melirik ke arah Eliza dengan perasaan bersalah.

"Queen"

"Hm?"

"Maafin gue"

"Gak papa,gue rela ngelakuin ini demi ngebantu lo menyelesain ini semua. Orangtua lo harus dapet keadilan"

Hening.

Tanpa mereka sadari,sebuah motor ninja mengikutinya. Daren langsung beranjak kala mendengar kabar dari mertuanya bahwa Eliza keluar tanpa seizin mertuanya.

Mobil terhenti diparkiran club malam,Ayuloka mengenggam tangan Eliza "Kalo ini gagal,gue janji gak akan minta bantuan lo lagi"

"Kali ini kita pasti berhasil!"

Ayuloka dan Eliza keluar dari mobil dan langsung masuk tanpa seleksi apapun. Eliza dan Ayuloka duduk dikursi bar dengan segelas wine. Eliza maupun Ayuloka tak memunum minuman beralkhol. Bagaimanapun mereka tetap tau hukumnya minuman beralkhol.

Tak lama datanglah seorang pria menghampiri keduanya. Pria itu menatap lanjang Eliza. Eliza membiarkan mata pria itu menatapnya kurang ajar,dalam hatinya ia menyumpah sarapahi pria brengsek ini.

Husein DarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang