-15

275 24 0
                                    

Eliza menata semua makanan dimaja makan,waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi lewat 11 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eliza menata semua makanan dimaja makan,waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi lewat 11 menit. Bermodalan kepercayaan diri Eliza memasak semua makanan ini,tak ada yang tau jika Eliza sudah bangun dan memasak didapur. Karena biasanya Shafi ataupun Zainab akan memasak untuk sahur.

Bahkan Daren pun tak menyadari jika gadis yang biasa tidur disebelahnya sudah pergi. Eliza berkecap pinggang dan tersenyum "Semoga aja enak"gumamnya tersenyum lebar.

Didalam kamar,Daren terbangun dan terkejut tak mendapati Eliza disampingnya. Lelaki itu keluar kamar menuju dapur. Ia bernapas lega saat melihat punggung Eliza yang berada didepan wastafel.

"Tumben udah bangun?"

Eliza terlonjak kaget,gadis itu berdecak "Ngagetin aja! Aku udah masak,kamu bangunin umi abi sama nenek kake gih"

"Masak?"beo Daren "Kamu bisa masak El?"

Eliza cemberut kala Daren meragukan masakannya "Gak percaya aku bisa masak? Kamu mah masa gak percaya sih aku bisa masak"

Daren menggaruk tengkuknya yang tak gatal "B-bukan gitu,yaudah aku cobain dulu masakan kamu,hm?"

"Tuhkan! Kamu mau nyobain sebelum dimakan bareng bareng,berarti kamu gak percaya kalo masakan aku tuh enak!"

"Ookee,yaudah kamu lanjutin aja cuci piringnya. Aku ke depan dulu"

Eliza mengangguk.

Setelahnya,semua keluarga duduk dikursi masing masing. Eliza duduk disebelah Daren yang tampak bingung,Eliza tak suka tatapan Daren seperti meremehkan masakannya.

"Ini,kamu yang memasak?"tanya Shafi.

Eliza mengangguk semangat "Iya mi,El pengen masak buat sahur. Jadi El bangun lebih awal"

Shafi menelan salivanya susah payah,ia melirik Zainab dan Hasan yang tampak tergiur dengan masakan Eliza. Dimejak makan,ada tumis kangkung,ikan goreng, tahu+tempe,sambal,dan lalapan seperti mentimun dan salada air.

Cukup menggiurkan.

"Ayo makan,jangan diliatin aja"ucap Eliza

Satu persatu orang orang yang ada dimeja makan menyiukan nasi kedalam piringnya. Berbagai lauk disimpan disisi nasi.

Orang pertama yang memasukan lauk pauk masakan Eliza adalah Hasan lalu diikuti yang lain.

Eliza menumpu dagunya dengan tangan,menatap binar orang orang yang baru saja mencoba masakannya.

Berbagai ekspresi ditangkap Daren,yang kentara adalah ekspresi Shafi "Kok rasanya as---Umi!"tegur Daren saat tau kata yang selanjutnya terungkap,Daren mengerlingkan salah satu matanya.

Eliza mengernyit "Rasanya kenapa mi?"

Shafi menelan makananya susah payah,ia melirik orangtuanya yang tampak biasa saja. Daren menghembuskan napas lega saat nenek dan kakeknya tak mengomentari masakan istrinya.

Husein DarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang