Kagum -12

326 28 0
                                    

Jika kamu mencintai seseorang maka cintailah kekurangan nya. Kenapa? Karena jika kamu mencintai kekurangan nya suatu saat kamu akan bahagia karena kelebihan nya.
Begitupun sebaliknya.

- Ustadz Khairul Azmi

.
.
.

Daren melirik sekilas Eliza yang menuruni anak tangga,lelaki itu fokus kembali pada tablet yang dipegangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daren melirik sekilas Eliza yang menuruni anak tangga,lelaki itu fokus kembali pada tablet yang dipegangnya. Eliza turun memakai kaos milik Daren dan bawahan celana pendek. Eliza duduk disebelah Daren.

"Heum,kamu lagi apa?"

Daren tak menjawab,bukannya apa. Ia harus teliti dalam mengerjalan apa yang ada ditablet. Eliza yang tak ada jawabab pun menunduk. Apa Daren masih marah padanya?

"Kamu masih marah?"

Daren tersadar "Hah? Kamu ngomong apa? Maaf aku gak denger"

Eliza melirik tablet Daren,terlihat diagram dan tulisan yang tidak dimengertinya. Eliza mengenyit "Itu apa?"

"Oh ini,ini pekerjaan aku"

Eliza terkejut "Kerja dimana?"

"Perusahaan om aku dari abi,lumayan buat penambahan"

"Dari kapan?"

"Dari kapan apanya---- Oh kerja ya,udah dari kelas 11 sih,cuma aku ngerjainnya gak terlalu sering,cuma buat edit edit gitu aja"

Eliza manggut manggut "Penghasilannya berapa?"

"Alhamdulillah mencukupi kebutuhan kamu nantinya,lagian juga aku gak bergantung dengan perkejaan ini doang,aku juga content creator"

"Emang kalo content creator dapet uang Ren?"

"Dapet,apalagi kalo bermanfaat. Aku juga terima jasa edit"

"Oohhh...Jadi suamiku ini bukan CEO kayak dicerita cerita gitu nih?"

Daren menggeleng terkekeh "Ekspetasinya jauh banget,aku cuma kerja buat edit edit file aja,sama ngecek berkas berkas doang kok"

Keadaan sama sama hening. Daren sibuk dengan tablet ditangannya,sedangkan Eliza mengamati jari jari Daren yang bermain di atas layar. Eliza memilih duduk disamping Daren agar bisa melihat kegiatan lelaki itu.
Daren melirik sekilas,ia tak masalah jika Eliza melihat kegiatannya.

"Kenapa umi abi manggil kamu Husein?"tanya Eliza tanpa mengalihkan oandangannya dari layar laptop.

"Ya kan nama aku emang Husein,Husein Darendra"

Husein DarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang