Eliza sudah diperbolehkan pulang,gadis itu memegangi bahu Daren agar memudahkannya untuk turun dari brankar. Ia meringis merasakan sakit dipergelangan tangannya.
Bodoh!
Satu kata itu yang ada didalam benak Eliza tentang dirinya. Daren memegang pinggang Eliza menyeimbangkan gadis itu "Hati hati"
"Ck,aku gak lumpuh"
Setelah mendiskusikan semuanya,Eliza dan Daren sepakat mengubah kosa kata dalam bicaranya. Eliza agar canggung berbicara aku-kamu dengan Daren,sedangkan Daren merasa fine fine aja.
"Siapa yang bilang kamu lumpuh,aku cuma jaga keseimbangan kamu doang"
"Yaa tapi kamu ngelakuin aku kayak orang lumpuh!"
"Astagfirullah,yaudah sok jalan sendiri"
"Daren---"rengek Eliza kesal.
"Yaudah sini aku bantuin,mana tangan yang kamu gak kamu gores?"tanya Daren terselubung menyindir Eliza.
Eliza mendengus "Yang harusnya kamu pegangi itu tangan kiri aku loh,kram tau"
"Sok sok an lukain diri"cibir Daren
Keduanya berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Eliza akan dibawa pulang Daren ke rumah nya. Daren sudah izin pada Anam dan tentu saja Anam memberi izin.
"Kita naik taxi ya,gue belum boleh bawa mobil ke jalan raya"
"Tuhkan kamu ngomong gue gue lagi!"kesal Eliza,disaat dirinya ingin berubah,Daren selalu membuatnya kesal.
Daren mengusap tengkuknya "Maaf,kebiasan ngomong lo-gue sih,yaudah kamu tunggu disini"Eliza mengangguk.
Tak lama,taxi datang bersamaan dengan Daren yang sudah duduk anteng didalam. Daren membuka pintu mobil dan meminta Eliza masuk.
"Gue bunuh lo! Bantuin Daren!"sungguh,Eliza merasa kesal dengan sikap Daren yang sangat menguji kesabarannya.
Daren mendengus,ia keluar dari mobil dan membantu Eliza masuk. Setelahnya ia ikit masuk dan duduk bersebelahan dengan Eliza "Pak,perkomplekan Mekar ya"ucap Daren pada supir taxi.
"Oke kak"
Didalam mobil hanya ada keheningan,Daren sibuk memainkan handphone,sedangkan Eliza diam menatap ke luar jendela "Umi ada dirumah"ucap Daren memecah keheningan.
Eliza mengangguk "Daren,gue masih canggung ngomong aku kamu. Gak papa kan kalo ngomongnya lo-gue?"
"Gak papa"
Eliza tersenyum tipis "Gak nyangka banget diumur gue segini udah jadi istri,huufftt-- Gue butuh bimbingan dari lo buat jadi istri yang baik"
"Gue juga belum bisa jadi suami yang baik El,kita sama sama belajar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Husein Darendra
Ficción GeneralHusein Darendra Al-Manaf harus menikahi seorang gadis pendiam yang ternyata menghanyutkan dalam keterdiamannya itu. Mampukah Daren mengubah sikap gadis yang akan menjadi istrinya kelak? "Jadi pacar gue!" "Ooohhh,ternyata muka adem lo gak menunjukan...